Beranda / Pendekar / Kultivasi Awan Surga / 3 Tungku Awan Surga

Share

3 Tungku Awan Surga

Penulis: Klan Fang
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-20 15:09:53

Sambil menahan nafas dan memejamkan matanya, Xi Feng mulai meminum air mendidih itu.

Dia jadi sangat kaget dan membuka matanya saat dia meminum cairan itu, karena cairan itu ternyata tidaklah panas. Bahkan cairan itu boleh dibilang ternyata berisi air dingin.

Xi Feng meminum air itu sebanyak-banyaknya hingga perutnya terasa kembung.

Dia pikir tungku itu sudah hampir kosong. Tapi saat dia menurunkan tungku itu dan melirik ke arah tungku itu Ternyata isinya masih banyak, hingga sepertinya dia tidak pernah meminum isinya.

Dia tidak lagi memusingkan keanehan itu. Setelah itu, dia mulai siap-siap untuk mandi dengan air dalam tungku itu.

Setelah itu, dia pun mengikuti instruksi dari uap itu untuk menyiram air mendidih itu ke tubuhnya.

Dia sudah tidak setakut sebelumnya karena dia sudah merasakan Air ini yang ternyata tidaklah panas seperti yang dia pikir.

Karena itu dia langsung menyiramkan air itu ke sekujur tubuhnya dari rambut hingga seluruh tubuhnya.

Saat itulah dia berteriak kencang karena dia merasakan sangat panas. Merasakan tubuhnya seperti melepuh, seperti dia menyiram dirinya dengan air mendidih. Padahal sebelumnya saat dia meminum air yang terlihat mendidih itu, dia menemukan rasa air yang sangat dingin.

Tapi kenapa saat dia mandi dengan Air ini, Air ini tiba-tiba menjadi sangat panas sehingga dia takut tubuh dan wajahnya sudah terkelupas.

Dia berusaha berdiri sambil membanting wadah air mendidih itu. Kemudian dia berteriak sekencang mungkin sambil memarahi patung itu.

Dia terus melompat-lompat karena tidak tahu bagaimana caranya untuk menghentikan rasa sakit di sekujur tubuhnya.

Xi Feng terus berteriak-teriak kesakitan seperti orang sekarat hingga akhirnya dia jatuh dan pingsan.

Entah berapa lama dia pingsan. Saat dia terbangun, dia teringat akan apa yang terjadi pada dirinya sebelum dia pingsan.

Dia berusaha menatap ke arah tangannya. Dia pikir tangannya sudah melepuh karena terkena air mendidih dari Tungku Awan Surga itu.

Tapi ternyata tangannya tidak kurang suatu apapun. Tangannya terlihat seperti biasanya.

Dia buru-buru keluar dari gua untuk mencari mata air yang sempat dia lihat sebelumnya. Kemudian dia berkaca di sungai itu, bercermin untuk melihat wajahnya.

Dan dia sangat kaget karena tubuhnya yang sudah tidak memakai baju atas itu ternyata terlihat bersih, tidak ada bekas melepuh atau sesuatu seperti itu. Demikian juga dengan wajahnya.

"Ini sangat mengherankan. Padahal aku ingat betul kalau saat itu ada sensasi terbakar. Tapi kenapa jadi seperti ini? Apakah itu hanya mimpi buruk?"

"Tapi tidak. Itu nyata. Itu bukan mimpi buruk. Lalu kenapa begini? Apa yang terjadi?"

Xi Feng sempat mondar-mandir kebingungan. Kemudian dia teringat akan keterangan di uap itu. "Betulkah Tungku Awan Surga itu bisa membuat aku bisa berkultivasi?"

Selama bertahun-tahun, Xi Feng tidak bisa berkutivasi walaupun dia sempat mempelajari cara untuk berkutivasi di Sekte Alam Agung tetapi dia terus saja gagal.

Kini dia mencoba berkutivasi mengikuti petunjuk yang dia dapat dari sektenya.

Setengah jam kemudian, dia bangkit berdiri. Mendekati sebuah dinding tebing. Kemudian, dia mulai memukulkan tebing itu dengan tangan kirinya dengan sekuat tenaganya.

PRAKKK

Terdengar suara hancurnya permukaan tebing yang sangat keras itu. Permukaan tebing ini, hancur oleh pukulan tangan kirinya.

Ini adalah sesuatu yang tidak bisa dilakukan olehnya di masa lalunya

Dia pun mencoba melakukan pukulan pukulan lagi dan permukaan tebing itu hancur dengan menciptakan lubang yang dalam saat dia memukul kan dengan tangan kanannya.

Kali ini Xi Feng betul-betul kaget. "Berarti aku telah berhasil berkultivasi. Berarti uap itu memang betul adanya. Aku berhasil! Aku berhasil!"

Xi Feng sangat girang. Dia kemudian berteriak-teriak di dasar jurang ini.

Dia kembali ke gua. Dia merasa berdosa kepada patung itu karena dia sempat marah-marah kepada patung itu. Setelah sempat merasakan sakit melepuh setelah dimandikan oleh Tungku yang berada di depan patung itu.

Tapi saat dia tiba di dalam gua di tempat di mana Patung itu berada, ternyata patung itu tidak lagi berada di sana.

Dia tidak tahu di mana patung itu. Yang bisa dia lakukan hanya berterima kasih kemudian melakukan kongtow berlutut di tanah di tempat sebelumnya patung itu berada dan menundukkan kepalanya sebanyak 20 kali sambil berkata, "Terima Kasih, Guru. Terima kasih atas karuniamu. Aku tidak akan melupakan ini."

Saat Xi Feng mengangkat kepalanya dia sangat heran karena di dinding di ujung sana dia melihat ada huruf-huruf yang sebelumnya tidak ada di sana.

Dia berdiri mendekati dinding itu dan membaca huruf-huruf kuno sama seperti yang pernah dia dapat sebelumnya di uap Tungku Awan Surga.

Bunyi dari tulisan itu adalah, "Terima kasih karena kamu telah menganggapku sebagai guru. Sudah sekian lama aku tidak memiliki seorang murid. Aku sangat senang karena bisa memiliki seorang murid lagi."

"Guru, selama ini aku tidak bisa berkutivasi. Tapi sekarang, aku sudah bisa berkultivasi setelah meminum ramuan yang kamu berikan. Sekarang ini, aku ingin mempelajari teknik milikmu. Bolehkan, guru?"

Sekian lama Xi Feng menunggu. Tapi tidak ada jawaban do dinding di depannya ini. Kemudian Xi Feng memalingkan wajahnya ke belakang.

Saat itulah dia melihat huruf-huruf lain berada di tembok belakang. Padahal sebelumnya huruf-huruf itu tidak ada di sana.

Xi Feng mendekati dinding di belakang sana dan mulai membaca

"Tentu saja bisa. Tetapi ilmuku sangatlah rumit kamu harus mempelajari dasarnya dulu. Untuk itu, kamu harus memperdalam Kultivasi Awan Surga dengan cara terus melakukan kultivasi dan untuk sementara aku akan menurunkan jurus pertama dari jurus, Tangan Penahan Badai."

Tulisan itu hanya sampai di situ saja, tapi sekarang ini, Xi Feng sudah tahu kalau tulisan selanjutnya akan berada di dinding belakang tempat dia berdiri saat ini.

Dia segera membalikkan tubuhnya dan di sana dia melihat gambar-gambar dan juga tulisan-tulisan kuno yang berada di dinding itu yang sebelumnya tidak ada di sana.

Itu adalah gambar orang melakukan gerakan-gerakan. Di situ juga ada gambar seperti angin yang melanda orang itu tapi orang itu melakukan gerakan-gerakan untuk menahan angin itu.

Xi Feng mulai melakukan gerakan-gerakan yang ada dalam gambar itu.

Seluruh tembok gua ini, sudah penuh dengan gambar dan tulisan-tulisan petunjuk akan gambar-gambar itu dan sepertinya tulisan dan gambar itu sudah tertulis di sana sejak lama hanya saja baru muncul lagi seperti kemauan guru dari Xi Feng ini.

Dia belajar begitu tekun dan menyelinginya dengan berkultivasi.

Hanya dalam beberapa waktu lamanya dia mulai menguasai jurus pertama dari Tangan Penolak Badai itu.

Setelah 5 hari. Dia berkata, "nampaknya aku sudah siap untuk jurus kedua. Apakah jurus kedua itu, guru?"

Setelah melakukan pertanyaan itu, dia kembali menoleh ke arah belakang dan di belakang sana dia menemukan jawabannya. Dia pun segera membacanya.

"Kamu harus menyempurnakan jurus pertama dari Tangan Penolak Badai itu dulu. Caranya adalah, kamu harus bertarung."

"Bertarung? Tapi caranya bagaimana? Aku pikir aku seorang diri di dasar jurang ini. Jadi bagaimana caranya aku bertarung?"

Di bagian tembok belakang dia kembali menemukan jawabannya. "Kamu memang sendirian di dasar jurang ini. Untuk itu, kamu harus naik ke atas sana dan melakukan pertarungan supaya kamu bisa menyempurnakan ilmumu dengan pertarungan."

"Tapi kultivasiku masih terlalu rendah untuk naik ke atas sana. Aku tidak sanggup naik ke atas sana, guru."

"Pergilah di depan batu besar berwarna hijau. Dari situ kamu akan aku hempaskan naik ke atas sana."

"Baiklah. Kalau begitu, aku akan segera naik ke atas sana." Setelah itu, aku akan turun lagi ke bawah sini untuk jurus berikutnya. Iya kan?"

"Tidak! Ini pertama kalinya kamu datang ke jurang tanpa dasar ini dan terakhir kalinya juga kamu datang ke jurang tanpa dasar ini. Kamu tidak akan pernah lagi bisa kembali ke tempat ini hidup-hidup."

"Kenapa begitu? Lalu bagaimana caranya aku memperoleh jurus keduaku dan jurus berikutnya lagi?" tanya Xi Feng penasaran.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kultivasi Awan Surga   4 Tahap Pertama Alam Qi Kong

    "Kamu jangan khawatir soal itu. Saat sudah waktunya, aku akan datang dengan cara seperti ini. Aku akan menulis di tembok atau batu atau di mana saja untuk menberimu jurus berikutnya saat sudah waktunya." jawab sang guru itu lewat tulisan di dindingAkhirnya Xi Feng mengangguk. "Baiklah kalau begitu aku kan ikuti maumu, guru. Oh iya bolehkah aku tahu namamu, guru?"Xi Feng kembali menemukan jawabannya di dinding belakang. "Untuk sementara ini kamu tidak perlu tahu akan namaku dan tidak perlu bertanya siapa namaku. Panggil saja aku guru. Suatu hari nanti aku akan memberitahu namaku kepadamu.""Baik, guru. Aku akan naik ke atas dan setelah aku berhasil menyempurnakan jurus pertama, aku akan minta petunjukmu. Kalau begitu aku pergi dulu."Xi Feng berjalan keluar gua. Dalam hatinya dia berkata, "nampaknya guruku akan terus mengikutiku kemanapun aku pergi. Nampaknya patung yang kulihat semalam itu bukan sekedar patung tapi seorang manusia berilmu sangat tinggi dan seorang kultivator yang sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-20
  • Kultivasi Awan Surga   5 Akan Pergi Beberapa Jam lagi

    "Kenapa dia bisa sehebat itu?" Banyak orang bertanya-tanya di antara mereka sendiri sambil menatap ke arah Xi Feng. Xi Feng sangat senang tapi kemudian dia memilih untuk melangkah pergi, meninggalkan yang lain yang masih terus menetapnya dengan pandangan heran dan tak percaya. Saat itulah beberapa orang nampak datang mendekat. Salah satu diantaranya adalah Zhong Li. Dia dengan kawanannya mendekati Xi Feng. Dia sudah mendengar desas-desus tentang pengakuan Xi Feng kalau dia tidak pernah jatuh di jurang dari kejauhan. Dia juga sempat melihat dari jauh saat anak buahnya, Ge Fei, dipukul hingga pingsan oleh Xi Feng. Dengan gaya Arogan, Zhong Li mendekati Xi Feng. "Aku tidak tahu mengapa kamu bisa memukul Ge Fei, tetapi yang kutahu adalah, sedikit lagi aku akan menghancurkanmu!"Setelah berkata seperti itu, Zhong Li langsung meledakkan kultivasi tahap kelima Alam Qi Kong miliknya, siap untuk menghajar Xi Feng. Xi Feng yang baru saja memukuli Ge Fei, sebenarnya merasa tidak terlalu per

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-20
  • Kultivasi Awan Surga   6 Malam Pertama untuk Xi Feng

    Xi Feng sangat kaget dengan pernyataan tegas yang keluar dari bibir dengan wajah yang saat ini sedang tersenyum kepadanya. "Linjun?""Iya. Ini keinginanku, Xi Feng. Aku ingin memberikan kesucianku padamu!" Gadis cantik itu, kini tersenyum kepada Xi Feng."Kenapa kamu bisa berpikiran seperti itu? Tunggu sebentar ... Bukankah itu harusnya kau berikan pada suamimu?""Iya. Harusnya begitu. Tapi, kalau aku dipaksa, maka doa bukan suami sejatiku. Aku ingin memberikannya kepada suami sejatiku.""Tekadku masih tetap sama sejak aku sadar kalau aku jatuh cinta padamu. Tekadku sejak melihat kamu untuk pertama kalinya. Yaitu, harus kamu yang meniduriku untuk pertama kalinya."Xi Feng menghela nafas. Dia tidak bisa mengelak lagi. Gadis bernama Zhang Linjun ini, tidak menerima penolakan dan Xi Feng kehabisan opsi untuk menolak lagi."Baiklah. Kita lakukan."Zhang Linjun langsung tersenyum dan menarik Xi Feng untuk mendekati ranjang."Cium aku. Aku ingin merasakannya. Merasakan keindahan seperti ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-11
  • Kultivasi Awan Surga   7 Aku ingin Lebih, Sayang

    Zhang Linjun terus mengulum batang kabanggaan Xi Feng hingga membuat Xi Feng merem-melek keenakan. Terkadang, Zhang Linjun menggunakan lidahnya untuk menjilati batang yang membuat dia bergairah itu. Terkadang dia mengulum benda besar itu, menenggelamkan hingga hampir menyentuh tenggorokannya. Zhang Linjun melakukan berbagai variasi. Kadang menghisap dan kadang menjilat. Dua-duanya terasa enak bagi Xi Feng. Dua-duanya memberikan kenikmatan yang tiada taranya bagi Xi Feng. Walaupun ini adalah pertama kalinya bagi Zhang Linjun, tapi, dia sudah menghapal semua pelajaran yang dia dapat dan dia bisa mempraktekkannya dengan luar biasa seperti seorang profesional. Apa yang dilakukan Zhang Linjun itu, semakin membuat Xi Feng bergelinjang dalam kenikmatan. Saat ini, Xi Feng membuka matanya untuk melihat wajah Zhang Linjun. Saat itulah dia melihat belahan buah dada Zhang Linjun di bawah sana yang terlihat sangat menggoda. Zhang Linjun tinggal tertutup baju di bagian perut ke bawah. Tub

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-11
  • Kultivasi Awan Surga   8 Ayo Coba lagi

    Ini membuat Zhang Linjun semakin keenakan. Setiap belaian lidah Xi Feng, memancarkan kenikmatan yang teramat sangat bagi Zhang Linjun sehingga dia terus mendesah, berceracau dan mulai menjerit."Ahhh ... Xi Feng. Kamu betul-betul luar biasa. Ini betul-betul enak. Teruskan, Xi Feng. Teruskan." desahan Zhang Linjun ini lebih mirip dengan tangisan karena dia merasa benar-benar kaget dan bersukacita dengan apa yang dia rasa saat ini.Zhang Linjun merasa kian terombang-ambing dalam kenikmatan yang tidak dia mengerti, yang baru saja sekarang ini dia rasakan tapi langsung menjadi candu bagi dirinya."Oh, aku ingin terus merasakan ini, Xi Feng. Please ... aku ingin merasakan ini lagi setidaknya seminggu sekali. Please ... please."Liang kewanitaannya Zhang Linjun yang belum terjamah lelaki manapun itu terlihat sangat menggoda bagi Xi Feng. Karena itu, sejenak dia tinggalkan liang kewanitaan itu dan menjawab perkataan Zhang Linjun. "iya. Aku janji."Sebelum ini, selain Zhang Linjun, ada banyak

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-12
  • Kultivasi Awan Surga   9 Ini sunguh Enak

    "Kamu siap?" tanya Xi Feng sambil menatap mata Zhang Linjun.Zhang Linjun mengangguk. "Aku siap."Xi Feng mulai memasukkan batang kejantanannya sedikit ke arah dalam sambil terus memperhatikan ekspresi wajah Zhang Linjun. Batang panjang miliknya mulai bergerak masuk sedikit ke dalam.Zhang Linjun menutup matanya. Dia menggigit bibirnya saat merasakan sesuatu yang besar mulai masuk lebih dalam. Membuat dia bahkan harus mulai berteriak lagi. "SAKITTTT! KOK MASIH SAKIT, SIH?! UGH!""Apa kita berhenti saja?" tanya Xi Feng yag merasa kasihan pada Zhang Linjun."No. Kita lanjutkan.""Ok." Leon mulai kembali memasukkan barang miliknya perlahan-lahan.Kali ini, Zhang Linjun berusaha bertahan untuk tidak berteriak karena dia takut Xi Feng akan membatalkan acara yang sedang berlangsung ini. Dia tidak mau Xi Feng menyudahi ini karena ini sudah kepalang tanggung. Dia ingin meneruskan ini.Xi Feng sendiri mulai memejamkan matanya karena dia mulai merasakan cengkraman original nan alami yang menga

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-13
  • Kultivasi Awan Surga   10 Semakin Aktif

    Zhang Linjun tersenyum melihat ekspresi wajah Xi Feng. Dia tahu kalau dia mampu mempraktekkan apa yang dia pelajari beberapa hari ini dengan baik. Karena itu, Zhang Linjun semakin aktif bergoyang dan menjepit batang kejantanan besar itu."Auuu ... enak. Punyamu sempit dan enak, Linjun," desah Xi Feng yang merasa batangnya dipilin-pilin di dalam liang kewanitaan sempit itu."Kamu suka, ya??" tanya Zhang Linjun sambil pantatnya berputar-putar di bagian inti tubuh Xi Feng."Aku ... suka banget. Ahhh ... ini enak banget, Zhang Linjun. Punyamu hebat. Ahhh ..."Zhang Linjun langsung sumringah mendengar kata-kata Xi Feng itu. Entah kenapa, ini adalah pujian yang paling berkesan baginya. Lebih dari pujian yang pernah orang-orang lontarkan padanya sebelumnya.Selama ini Zhang Linjun adalah murid cerdas yang sejak kecil banyak kali memenangkan lomba sastra dan kultivasi. Zhang Linjun adalah murid pandai yang selalu menjadi buah bibir banyak guru sepanjang usia sekolahnya.Bahkan sejak masa kec

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-15
  • Kultivasi Awan Surga   11 Ingin Bersamamu lagi

    Setelah beberapa saat, Zhang Linjun mulai menggoyangkan pinggulnya untuk menandingi hujaman-hujaman yang dilakukan Xi Feng dari arah belakang.Zhang Linjun melakukan goyangannya tanpa disuruh Xi Feng. Dia melakukannya karena ada gelombang hasrat yang mulai terasa seiring dengan tersentuhnya titik-titik sensitif di kedalaman liang kewanitaannya.Tusukan Xi Feng itu, dengan cepatnya mengantarkan Zhang Linjun dalam kabut kenikmatan yang memaksanya untuk mulai bergerilya, menandingi gerakan Xi Feng.Xi Feng masih terus menancapkan batang miliknya untuk dia cabut kembali hingga menyisakan kepalanya, setelah itu, dia tancapkan lagi ke dalam dengan cepatnya.Hujaman-hujaman dari batang besar milik Xi Feng ini, membuat Zhang Linjun mulai terbuai, mendesah dalam cengkeraman nikmat yang amat sangat luar biasa."Owh ... ini enakkkk. Ini enak. Kenapa sih aku baru merasakan sekarang? Oh ... harusnya dari kemarin-kemarin, Xi Feng. Oh ...""Iya, Zhang Linjun. Ahhhh ... aku juga menyesal baru melakuk

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-16

Bab terbaru

  • Kultivasi Awan Surga   278 Menggunakan Standar Seorang Jenius.

    Soong Youming menatap Xi Feng dengan tajam tetapi menahan diri untuk tidak mengambil mangkuk darinya.Dalam hal itu sesaat, dia menghela nafas. Kemunculan talenta generasi baru tidak bisa dipungkiri, dan dia tidak bisa menghilangkan perasaan penuaannya sendiri. Namun, segera, dia terkekeh dan menggelengkan kepalanya karena geli.Memang benar, menemukan keajaiban dalam Budidaya Pil adalah sebuah keberuntungan bagi Pill Courtyard.Dengan lambaian tangannya, dia menyatakan, "Xi Feng, dengan ini aku mengumumkan bahwa kamu telah lulus uji pendahuluan."Kesempurnaan obatnya terlihat jelas bahkan oleh para murid sekte dalam. Sebagai seorang Alkemis yang bonafid, Soong Youming dapat membedakan kualitasnya dengan mudah.Awalnya, dia mencurigai Xi Feng mencari masuk ke Pill Courtyard melalui koneksi, yang memicu rasa jijik dan jijiknya. Tapi kemampuan Xi Feng telah berulang kali mengejutkannya, mendapatkan rasa hormat yang baru ditemukannya.Para murid sekte dalam menatap Xi Feng, mata mereka d

  • Kultivasi Awan Surga   277 Berulang Kali Malu.

    "Terlalu cepat!""Apakah dia benar-benar meracik obat?"Para murid menyaksikan gerakan cairan Xi Feng dengan tidak percaya .Mereka semua berasal dari Sekte Dalam. Meskipun mereka tidak berada di sana untuk ujian Alkemis, mereka datang untuk mendukung rekan-rekan mereka yang mengikuti ujian Alkemis. Mereka berusaha untuk memperluas wawasan mereka, dan Level Alkimia mereka bukanlah sesuatu yang bisa dicemooh.Mencampur obat adalah hal yang rutin bagi mereka, namun mereka belum pernah melihat orang melakukannya dengan kecepatan seperti itu.Seorang murid tidak dapat menahannya. rasa penasarannya, "Kamu bergerak begitu cepat, apakah kamu tidak khawatir membuat kesalahan?"Xi Feng menjawab, "Kecepatan ini normal bagiku. Aku tidak membuat kesalahan."Dia benar-benar mempercayai hal itu. Sejak dia mulai belajar tentang peracikan di bawah bimbingan Awan Surga, dia tidak pernah melakukan kesalahan. Ketepatannya dengan dosis sangat sempurna.Baginya, metodenya bukanlah sesuatu yang luar biasa,

  • Kultivasi Awan Surga   276 Enak Dilihat.

    "Paman Bela Diri Soong, kamulah yang memintaku untuk mencicipi Sup Pengisian Energi tadi. Aku tidak melakukannya ambillah sendiri," Xi Feng dengan cepat menjelaskan, memperhatikan tatapan tegas Soong Youming.Rasa hormat Soong Youming yang mendalam terhadap Penatua Yang terlihat jelas, menggarisbawahi rasa hormat dari penatua itu. posisi.Bersemangat untuk lulus penilaian dan bergabung dengan Pill Courtyard, Xi Feng sangat ingin menghindari kesalahpahaman yang mungkin menodai pendapat Penatua Yang tentang dia.Soong Youming mendapati dirinya dalam posisi yang tidak nyaman.~~Dia tidak berniat membiarkan Xi Feng menanggung kesalahannya, tetapi situasinya telah meningkat begitu cepat sehingga dia terkejut sesaat."Elder Yang, kesalahannya ada pada saya," Soong Youming mengakui, agak malu-malu. "Zheng Yang harus pergi tiba-tiba karena urusan mendesak dan gagal memberi tahu saya. Yakinlah, Penatua Yang, setelah pemeriksaan, saya secara pribadi akan membuat sejumlah Sup Pengisian Energi un

  • Kultivasi Awan Surga   275 Sup Pengisian Energi

    Soong Youming tidak menyadari bahwa kegagalan Ma Yixin memberikan surat rekomendasi untuk Xi Feng adalah karena pertemuan kebetulan mereka dan kurangnya pena dan kertas Ma di waktu. Selain itu, dengan ujian Alchemist yang semakin dekat, Ma tidak punya waktu untuk menulisnya, mendorongnya untuk mendesak Xi Feng agar bergegas. Serangkaian keadaan seperti itu menyebabkan beberapa kesalahpahaman.Soong Youming memandang Xi Feng dengan tatapan tegas dan menyatakan, "Kamu adalah Xi Feng, benar? Meskipun Alchemist Ma telah merekomendasikanmu, kelayakanmu untuk mengambil bagian dalam Ujian Alkemis hanya bergantung pada Level Alkimia Anda. Sebagai Penggarap Bela Diri yang Diperoleh, standar yang kami tetapkan bagi Anda untuk menjadi seorang Alkemis akan lebih tinggi. Jika Anda gagal dalam babak penyisihan, Anda harus kembali ke tempat Anda berada berasal dari.""Saya mengerti," jawab Xi Feng sambil mengangguk.Xi Feng tidak menaruh harapannya pada rekomendasi Ma Yixin saja untuk menjadi seoran

  • Kultivasi Awan Surga   274 Kamu Datang ke Tempat yang Salah.

    Xi Feng mengamati nomor-nomor di rumah-rumah saat dia berjalan menuju Kediaman No.7.Pintu masuk ke Kediaman No. 7 mengesankan, dan interiornya sangat luas.Pintunya terbuka, dan bahkan dari luar, Xi Feng bisa mendengar keributan yang meriah di dalam."Sepertinya ada jumlah pemilih yang bagus untuk sang Alkemis penilaian," gumam Xi Feng sebelum melangkah ke Kediaman No. 7.Meskipun terletak di dekat gunung, interiornya sangat luas. Jendela atap yang dirancang dengan cerdik menghiasi langit-langit, menyinari ruang di bawahnya dengan pancaran cahaya.Setelah melintasi koridor yang panjangnya lebih dari sepuluh meter, Xi Feng memasuki aula besar yang ramai dengan aktivitas.Lebih dari selusin para tetua terhormat duduk di tangga di depan aula. Rambut dan janggut mereka seputih salju, namun kulit mereka sehat dan penampilan mereka menonjol. Pakaian mereka menandai mereka tidak hanya sebagai Prajurit bawaan yang berkultivasi mendalam tetapi juga sebagai Alkemis terhormat dari Halaman Pil.

  • Kultivasi Awan Surga   273 Jenius Itu Langka.

    "Apakah aku melakukannya dengan benar, Tetua?" Xi Feng bertanya sambil membungkuk hormat."Memang. Jawabanmu tepat sekali," pria paruh baya itu menegaskan dengan anggukan. Dia menatap tajam ke arah Xi Feng dan menambahkan, "Namun, saya punya beberapa pertanyaan lagi untuk Anda."Pria itu akhirnya tersadar dari keheranan awalnya. Dari jawaban Xi Feng terhadap pertanyaan sebelumnya, jelas bahwa keterampilan alkimia pemuda itu luar biasa. Namun, pria itu tidak bisa menghilangkan rasa skeptisnya karena masa muda Xi Feng, menyimpan keraguan yang mengganggu tentang keandalan seseorang yang begitu muda. Dia memutuskan untuk mengamati Xi Feng lebih jauh."Tolong, silakan, Tetua," jawab Xi Feng, memberi isyarat dengan hormat.Xi Feng menghela nafas lega. Jawabannya sebelumnya jelas mendapat persetujuan pria paruh baya itu. Dia percaya bahwa hanya dengan satu kesempatan untuk menunjukkan kehebatan alkimianya, dia akan mampu mengesankan dengan kepercayaan dirinya.Pria paruh baya itu mengambil P

  • Kultivasi Awan Surga   272 Perbedaan Kecil

    Alis Xi Feng terangkat karena terkejut.Hanya seniman bela diri yang telah mencapai Tahap Bawaan atau lebih tinggi yang memenuhi syarat untuk penilaian Alkemis—a fakta yang sebelumnya tidak dia ketahui.Meski kekuatannya luar biasa, dia hanya berada di Tahap Acquired.Apakah menyerah adalah satu-satunya pilihannya?Jika dia mundur sekarang, dia tidak akan menyerah begitu saja. dilarang memasukkan pil KB Halaman; dia juga akan menghadapi kemarahan yang akan datang dari Penatua Zhang.Jika Xi Feng terpaksa melarikan diri dari Sekte Penganut Qi, dia mungkin akan dicap sebagai pengkhianat. Di bawah pengaruh Tetua Sekte Dalam, sekte tersebut bahkan bisa menandai kematiannya.Sendirian adalah satu hal, tapi Xi Feng tidak hanya berjuang untuk dirinya sendiri—dia juga berjuang untuk Su Feiyan dan para tetua. yang lain.Jadi, dia bertekad untuk mengambil penilaian Alkemis, apa pun yang terjadi.Dengan tekad ini, tatapan Xi Feng mengeras. "Anda menyebutkan bahwa persyaratannya hanya sebuah prin

  • Kultivasi Awan Surga   271 Pil Pengembalian Asal

    Setelah mendengar jawaban Xi Feng, seringai aneh muncul di wajah murid muda itu. Dia mendesak Xi Feng, "Jadi, pil jenis apa yang bisa kamu saring?"Jelas, dia percaya Xi Feng hanya membual.Xi Feng, kehilangan kata-kata, dengan sungguh-sungguh menjawab, "Kakak Senior , Saya di sini untuk penilaian Alkemis, dan saya jamin, saya tidak meremehkannya. Dengan asumsi saya tidak melanggar aturan penilaian apa pun, saya akan sangat menghargai jika Anda mengizinkan saya masuk."Murid muda itu terkekeh dan menjawab, "Saya bisa mengizinkanmu masuk, tentu saja, tapi jika aku melakukannya hanya berdasarkan permintaanmu, sepertinya aku melalaikan tugasku."Xi Feng mendesak, "Lalu apa yang harus aku lakukan agar bisa masuk?"Dia tiba dengan tekad yang tak tergoyahkan untuk masuk ke Pill Courtyard dan bertekad untuk tidak mengacak-acak bulu apa pun—jangan sampai dia kehilangan kesabaran.Murid muda itu menawarkan solusi sambil tersenyum, "Ini cukup sederhana. Jawablah pertanyaan saya dengan benar, da

  • Kultivasi Awan Surga   270 Orang yang Menganggur Dikecualikan.

    Xi Feng menatap ke arah plakat sebelum melangkah ke Halaman Pil dari Sekte Beladiri Qi.Kemundurannya Rencananya adalah untuk bergabung dengan bagian penting dari sekte ini.Pil sangat penting dalam sekte mana pun.Pembudidaya bela diri mengandalkan pil untuk segala hal, termasuk budidaya. Pil dapat mempercepat kemajuannya, meningkatkan peluang untuk maju ke tingkat berikutnya, dan manfaat lainnya. Mereka sama pentingnya untuk penyembuhan dan detoksifikasi. Pil bahkan berfungsi sebagai mata uang dalam lelang dan perdagangan di kalangan seniman bela diri.Tanpa pasokan pil yang stabil, sebuah sekte, tidak peduli sumber dayanya, akan kesulitan untuk berkembang.Pill Courtyard adalah tempat yang paling penting dan penting peran dalam Sekte Konversi Qi.Bahkan status alkemis magang paling junior di Pill Courtyard pun dihargai. Seorang murid sekte dalam biasa yang bertemu dengan seseorang harus menunjukkan rasa hormat yang besar. Lagipula, mereka bekerja di Pill Courtyard, dan seorang muri

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status