Zhang Linjun tersenyum melihat ekspresi wajah Xi Feng. Dia tahu kalau dia mampu mempraktekkan apa yang dia pelajari beberapa hari ini dengan baik. Karena itu, Zhang Linjun semakin aktif bergoyang dan menjepit batang kejantanan besar itu."Auuu ... enak. Punyamu sempit dan enak, Linjun," desah Xi Feng yang merasa batangnya dipilin-pilin di dalam liang kewanitaan sempit itu."Kamu suka, ya??" tanya Zhang Linjun sambil pantatnya berputar-putar di bagian inti tubuh Xi Feng."Aku ... suka banget. Ahhh ... ini enak banget, Zhang Linjun. Punyamu hebat. Ahhh ..."Zhang Linjun langsung sumringah mendengar kata-kata Xi Feng itu. Entah kenapa, ini adalah pujian yang paling berkesan baginya. Lebih dari pujian yang pernah orang-orang lontarkan padanya sebelumnya.Selama ini Zhang Linjun adalah murid cerdas yang sejak kecil banyak kali memenangkan lomba sastra dan kultivasi. Zhang Linjun adalah murid pandai yang selalu menjadi buah bibir banyak guru sepanjang usia sekolahnya.Bahkan sejak masa kec
Setelah beberapa saat, Zhang Linjun mulai menggoyangkan pinggulnya untuk menandingi hujaman-hujaman yang dilakukan Xi Feng dari arah belakang.Zhang Linjun melakukan goyangannya tanpa disuruh Xi Feng. Dia melakukannya karena ada gelombang hasrat yang mulai terasa seiring dengan tersentuhnya titik-titik sensitif di kedalaman liang kewanitaannya.Tusukan Xi Feng itu, dengan cepatnya mengantarkan Zhang Linjun dalam kabut kenikmatan yang memaksanya untuk mulai bergerilya, menandingi gerakan Xi Feng.Xi Feng masih terus menancapkan batang miliknya untuk dia cabut kembali hingga menyisakan kepalanya, setelah itu, dia tancapkan lagi ke dalam dengan cepatnya.Hujaman-hujaman dari batang besar milik Xi Feng ini, membuat Zhang Linjun mulai terbuai, mendesah dalam cengkeraman nikmat yang amat sangat luar biasa."Owh ... ini enakkkk. Ini enak. Kenapa sih aku baru merasakan sekarang? Oh ... harusnya dari kemarin-kemarin, Xi Feng. Oh ...""Iya, Zhang Linjun. Ahhhh ... aku juga menyesal baru melakuk
Dengan posisi berdiri seperti ini, Xi Feng terus memasukkan batang kebanggaan miliknya ke dalam liang kenikmatan Zhang Linjun. Zhang Linjun menerima masuknya batang ini dengan menggigit bibir.Zhang Linjun kembali merasakan perihnya saat liang kewanitaannya dimasuki benda besar yang berukuran tidak normal itu.Xi Feng tidak peduli dengan ekspresi wajah Zhang Linjun itu. Xi Feng terus memasukkan batang kebanggaannya hingga kedalaman sana. Xi Feng yakin kalau Zhang Linjun sudah mulai terbiasa diterobos oleh batang miliknya ini. Xi Feng yakin kalau liang kewanitaan Zhang Linjun itu, pasti sudah lebih akrab dengan benda jumbo miliknya ini.Xi Feng menggerakkan tubuhnya ke depan dengan pelan untuk dia tarik lagi ke belakang. Xi Feng melakukannya berulang-ulang dengan gerakan lambat hingga rasa perih yang tadi dirasakan Zhang Linjun, dengan cepat menjadi rasa nikmat.Zhang Linjun menikmati terobosan penuh kenikmatan yang dilakukan Xi Feng di bawah sana. Setiap terobosan yang terjadi, men
Saat Xi Feng bangun, dia merasakan rasa panas dalam tubuhnya. Ada rasa panas di bagian pusar yang membuat dia pun langsung mengambil posisi duduk untuk berkultivasi. Dia merasakan ada kekuatan yang meledak-ledak dalam dirinya yang harus segera dikendalikan sebelum merugikan tubuhnya. Sesaat kemudian, dia menyadari kalau kekuatan yang meledak-ledak itu bisa menjadi penghantar bagi dia untuk naik ke level selanjutnya, menerobos ke level kedua. Karena itu, dia terus berusaha untuk mencari terobosan kedua dalam hidupnya itu. Setelah bertahun-tahun tidak bisa berkultivasi, ternyata hanya dalam waktu singkat dia berhasil berkultivasi dan bahkan bisa menerobos level 1 dan saat ini berada di ambang terobosan menuju ke level 2.Ini membuat Xi Feng sangat tercengangAkhirnya dia membuka mata dan menarik nafas lega. "Level kedua. Aku sudah berhasil mencapai level kedua. Tapi, apa yang terjadi padaku?"Saat ini, Xi Feng mencoba mencari-cari tulisan-tulisan seperti tulisan-tulisan di Jurang T
Walau terlihat bersusah payah, akhirnya Xi Feng berhasil juga naik di atas panggungSaat naik di atas panggung, dia tidak menyembunyikan nafasnya yang ngos-ngosan. Hal ini membuat banyak orang menertawakan dirinyaKerumunan bersorak. "Dia baru saja menandatangani kematian dirinya. Hidupnya tidak akan lagi panjang.""Ya. Dia begitu bodoh karena berani menantang Zhong Li di tempat ini, padahal biasanya dia cuma menerima saja saat Zhong Li memukulinya di luar arena. Tapi, sekali masuk ke arena beladiri ini, maka hanya ada satu yang bisa keluar dari tempat ini!"Arena beladiri ini terkenal Memang sebagai tempat bagi orang untuk menuntaskan dendam mereka di sekte luar ini. Jarang sekali orang yang bisa hidup setelah bertempur di arena beladiri ini, karena sekali masuk di arena beladiri ini, maka kehidupan seseorang atau hak hidup seseorang sudah dicabut. Siapapun yang sudah menandatangani surat kematian di bawah panggung, maka dia harus menerima nasibnya, antara membunuh atau dibunuh di
Yang berbicara adalah Kultivator Awan Surga, yang berbicara di alam pikirannya Xi Feng. Saat itulah baru Xi Feng sadar akan apa yang terjadi. Semua orang di bawah panggung masih terheran-heran dengan apa yang terjadi. Zhong Li, salah satu murid terkuat di antara murid sekte luar, berhasil ditumbangkan hanya dalam satu gebrakan. Hal ini masih sukar dipercayai. Terjadi banyak konspirasi teori di antara kerumunan. "Mungkinkah Xi Feng dibantu seseorang? "Apa maksudmu?""Tidak mungkin kan seorang pecundang lemah seperti Xi Feng bisa mengalahkan Zhong Li. Iya kan? Jadi, bisa saja kan ada yang menyerang Zhong Li secara diam-diam dari belakang.""Itu tidak masuk akal. Kalau ada yang membokong, dengan adanya tetua di sini, hal itu tidak akan mungkin bisa dilakukan.""Ya. Kau benar.""Lalu, apa penjelasannya?"Bagaimana kalau Zhong Li cuma pura-pura?""Ya. Itu mungkin."Pada saat itu, seorang tetua sekte luar, naik ke atas panggung untuk memeriksa keadaan Zhong Li. Kerumunan terdiam. Semu
Keduanya saling kulum untuk beberapa saat. Keduanya saling sentuh, pakaian keduanya, mulai berjatuhan. Tiba-tiba, Wong Shichien tinggalkan sejenak bibir Xi Feng untuk melangkah keluar dari kamar dan menuju ke pintu rumah. Sebagai perempuan, dia ingin memastikan pintu itu sudah terkunci dengan aman. Setelah memastikan mengunci pintu keluar, Wong Shichien mulai melangkah pasti kembali menuju ke arah kamar sambil membuka bajunya satu-persatu.Hasrat Wong Shichien belum pernah turun sejak dia mengambil keputusan. Dia ingin menyerahkan mahkotanya pada Xi Feng.Itulah rencana yang ada di benak Wong Shichien. Sekarang ini, dia akan mulai melaksanakan rencananya dengan cara menggoda Xi Feng.Sementara di kamar, Xi Feng masih dalam keadaan bingung. Dia bingung dengan permintaan gadis ini. Saat gadis ini meninggalkan kamarnya, dia pikir, gadis ini sudah membatalkan keinginannya, dan hendak beranjak pergi. Dia pun mulai memakai pakaiannya. Dia masih memikirkan akan kehadiran gadis yang ing
Sebelum dia merelakan mahkotanya, Wong Shichien ingin melakukan servis terbaiknya kepada Xi Feng agar supaya Xi Feng mengingatnya dan agar supaya Xi Feng mau menolong dirinya dan keluarganya.Wong Shichien terus mengulum benda besar ini dengan penuh minat. Lidahnya bermain membasahi benda besar di dalam mulutnya ini.Wong Shichien menggerak-gerakan kepalanya maju mundur. Mendorong dan menarik kepalanya sehingga kejantanan milik Xi Feng ini terus masuk keluar menemukan kenikmatan di dalam mulutnya.Ini membuat Xi Feng semakin keenakan. Karena itu dia putuskan untuk merebahkan kepalanya di atas ranjang. Dia biarkan Wong Shichien terus membelai keperkasaannya dengan berposisi di pinggir ranjang.Wong Shichien terus melakukan kreasinya. Lidahnya memutari bagian kepala dari senjata perkasa milik Leon sambil terkadang menenggelamkan senjata perkasa itu di dalam mulutnya.Wong Shichien kembali menarik mulutnya hingga ke ujung senjata perkasa milik Xi Feng itu. Setelah itu, dia kembali meneng
Melihat tidak ada yang mengajukan keberatan, murid Sekte Langit mengangguk dan menyatakan dengan lantang, "Baiklah, jika tidak ada komentar lebih lanjut, ikuti saya. Setelah Anda menyelesaikan proses inisiasi, Anda akan secara resmi menjadi bagian dari Sekte Langit."Dengan itu, dia berbalik dan melangkah pergi, dan kerumunan orang itu secara alami mengikuti di belakangnya.Tak lama kemudian, mereka tiba di pintu masuk aula besar.Murid-murid terkemuka dari Sekte Langit berhenti, menginstruksikan semua orang untuk berbaris dengan rapi sebelum mengizinkan mereka memasuki aula dengan tertib.Beberapa murid Sekte Langit berjalan lewat, melemparkan pandangan menghakimi."Ini pasti anggota baru tahun ini, ya? Mereka semua terlihat seperti sekumpulan orang yang tidak cocok-tidak ada satu pun yang menonjol.""Nah, apa yang bisa kamu lakukan? Istana Kekaisaran Zhao menjaga ketat kita. Yang benar-benar menjanjikan semuanya berada di bawah pengawasan pengadilan. Para pembudidaya independen ini
Pria paruh baya itu mengambil dokumen-dokumen tersebut dari meja, melihatnya sekilas, dan mengangguk setuju.Tanggapan Xi Feng sangat sesuai dengan informasi yang ada di hadapannya.Melanjutkan pertanyaannya, pria paruh baya itu bertanya, "Apa tujuanmu bergabung dengan Sekte Langit?""Untuk memperkuat diri saya," jawab Xi Feng. "Sebagai Sekte Seni Bela Diri utama, Sekte Langit tidak diragukan lagi memiliki serangkaian manual seni bela diri yang tak ternilai. Berlatih di sini, saya bisa tumbuh lebih kuat lagi."Di dalam hati, Xi Feng merasakan kelegaan. Untungnya, Awan Surga telah melindungi kesadarannya dari hipnotis. Jika tidak, memikirkan dampak dari pertanyaan ini terlalu menakutkan untuk direnungkan."Asal-usulmu?" tanya pria paruh baya itu."Saya berasal dari Kabupaten Liu Yun di provinsi utara. Beberapa kejadian kebetulan membuat saya beruntung bisa maju ke Lapisan Empat Xiantian," jawab Xi Feng."Jika dihadapkan pada prospek yang lebih baik di masa depan, apakah Anda akan mempe
Xi Feng mengumpulkan energinya dan menenangkan jiwanya, menunggu dalam antrean dengan kesabaran yang tenang.Pada titik ini, tidak ada lagi yang bisa dia lakukan; dia harus menyerahkan semuanya pada Awan Surga.Seiring berjalannya waktu, ia menyadari bahwa waktu tunggu para seniman bela diri bervariasi. Beberapa menunggu lebih lama, yang lain lebih pendek, tetapi tidak ada yang lebih dari setengah jam.Karena tidak dapat melihat siapa pun yang keluar dari ruangan itu, Xi Feng bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi di dalam.Dia mengalihkan pandangannya ke murid-murid Sekte Langit, mencari ekspresi mereka untuk mencari petunjuk tentang apa yang ada di depan, tetapi wajah mereka adalah studi dalam ketidakberdayaan, tidak mengungkapkan apa-apa.Barisan pembudidaya menyusut dengan berlalunya waktu, dan akhirnya, giliran Xi Feng yang berada di depan.Beberapa Pembudidaya Bela Diri Bawaan lainnya berdiri di belakangnya, meskipun jumlah mereka sedikit."Silakan," seorang murid Sekte Lang
Lily, yang awalnya terkejut, telah mencoba untuk berdiri, tetapi pemandangan di depannya membuat tubuhnya menggigil, dan dia ambruk kembali ke tanah.Dia tidak pernah bisa membayangkan bahwa Xi Feng, yang selalu dia cemooh, sebenarnya adalah seorang Pembudidaya Bela Diri Bawaan.Dan Yue Lu, orang yang dia anggap sebagai gangguan dan ingin sekali dia singkirkan, dengan mudah bergabung dengan Sekte Langit berkat dukungan Xi Feng.Guncangan pada jiwanya lebih dari sepuluh kali lipat pengkhianatan yang dia rasakan dari Tuan Muda Kedua Lei. Kalau saja dia tahu, dia tidak akan pernah bertindak seperti itu.Sayangnya, tidak ada obat untuk penyesalan di dunia ini; apa yang sudah terjadi sudah terjadi, dan tidak ada jalan untuk kembali.Yue Lu bahkan tidak menoleh ke arahnya.Peristiwa baru-baru ini telah mengubahnya; emosi masa lalunya telah hilang, tidak akan pernah kembali.Xi Feng menepuk pundaknya dengan meyakinkan dan berkata, "Mulai saat ini, perjalanan adalah milikmu sendiri."Dengan m
Bahkan jika dia diberi sepuluh ribu dosis keberanian, dia tetap tidak akan berani mengucapkan kata-kata itu.Ia juga harus tetap bersikap sopan dan tersenyum ramah.Itu adalah situasi yang tidak bisa dihindari. Bagaimanapun, kedatangan seorang Pembudidaya Bela Diri Bawaan untuk penilaian berarti masuk langsung ke dalam Sekte Batin.Status seorang murid Sekte Dalam jauh melampaui apa yang mereka, sebagai murid Sekte Luar, bisa harapkan untuk menyamai."Bagaimana situasinya? Mengapa dia dibebaskan dari ujian?"Penguji lain dari Sekte Langit terkejut dengan pemandangan itu.Salah satu penguji dari Sekte Langit menjelaskan dengan pelan, "Orang itu adalah seorang Pembudidaya Bela Diri Bawaan..."Gelombang keterkejutan melanda kelompok itu, dan sikap mereka dengan cepat berubah menjadi sikap hormat, senyum menyebar di wajah mereka saat mereka mengantar Xi Feng menuju gerbang sekte.Para prajurit Pemurnian Qi mengantri di belakang menyaksikan dengan tidak percaya.Pemuda yang tampak biasa in
"Dasar orang kampung yang bodoh, apa kau pikir kau ini orang yang istimewa? Kau pikir kau layak menuntut tempat dariku?" Tuan Muda Kedua Lei melontarkan kata-kata itu dengan penuh racun. Sebuah tamparan tidak cukup untuk memuaskan kemarahannya, jadi dia maju dan melayangkan beberapa tendangan lagi.Dia berniat mempermainkan Lily setelah lulus ujian, tetapi kegagalannya dan penghinaan di depan umum yang mengikutinya membuatnya mendidih. Hal terakhir yang ada dalam pikirannya adalah romansa, terutama saat Lily berani memprovokasi dirinya lebih jauh. Jika dia bisa menahan diri untuk tidak memukulnya, dia tidak akan menjadi Tuan Muda Kedua Lei.Lily terkapar di atas tanah oleh tendangannya, rambutnya berantakan dan tubuhnya berlumuran tanah, terlihat seperti pengemis, benar-benar kalah.Saat rasa takut mencengkeramnya, dia melihat Yue Lu dan melihatnya sebagai penyelamatnya. Dengan putus asa, dia bergegas berdiri, memohon, "Yue Lu, tolong aku, tolong aku..."Tapi Yue Lu mungkin juga telah
Lily menarik napas dalam-dalam, menguatkan sarafnya sebelum mengambil alat penguji dan menyalurkan energi aslinya.Batang giok itu mulai bersinar.Namun, itu hanya bagian pertama yang menyala.Penguji Sekte Langit, sama sekali tidak terkejut, menyatakan dengan acuh tak acuh, "Bakat yang tidak memenuhi syarat. Kau tereliminasi. Kandidat berikutnya, maju ke depan untuk diuji."Membeku di tempat, Lily sepertinya telah kehilangan jiwanya.Dia sudah menduga bahwa kemampuan bela dirinya tidak setinggi yang dia harapkan, tapi menjadi yang terendah adalah di luar ketakutan terliarnya.Keterkejutan itu terlalu berat untuk ditanggung. Sambil mencengkeram sang penguji, ia tersesat dalam keadaan linglung untuk waktu yang lama.Alis penguji berkerut saat dia menggonggong, "Apakah Anda tuli? Tereliminasi berarti jatuhkan alat tesnya dan keluar dari sini!""Saya telah dieliminasi..."Saat itulah kenyataan mulai terasa bagi Lily. Dia buru-buru meletakkan alat penguji dan, dengan langkah goyah, berjal
"Saudara Zhao Hai, saya tidak bisa cukup berterima kasih. Saya tidak punya apa-apa untuk ditawarkan kepada Anda sekarang, tapi saya bersumpah, jika ada kesempatan untuk membalas kebaikan Anda, saya tidak akan ragu-ragu, tidak peduli bahayanya - baik itu memanjat tebing atau menyelam ke dalam lautan api!"Suara Yue Lu semakin berapi-api sampai, dengan suara gedebuk, dia berlutut, siap untuk membungkuk dalam-dalam kepada Xi Feng."Apa yang kamu lakukan? Berdirilah, maukah kamu? Kamu berlutut bahkan sebelum kita mencapai sesuatu!" Xi Feng berkata, menggelengkan kepalanya dengan jengkel. Dia mengulurkan tangan, memegang bahu Yue Lu dengan kuat, dan mengangkatnya kembali berdiri.Setelah menyaksikan bagiannya yang adil untuk membungkuk dan mengikis di Pengadilan Kekaisaran Zhao, Xi Feng merasa formalitas yang berlebihan itu melelahkan. Janji pembayaran Yue Lu adalah hal yang paling jauh dari pikirannya.Lagipula, Yue Lu tidak menyadari identitas aslinya dan seperti apa dia sebenarnya. Siap
Zhang Lei berdiri di sana, tertegun. Para penonton yang telah berkumpul untuk menyaksikan tontonan itu melemparkan pandangan sinis ke arahnya sebelum bubar dengan gumaman penghinaan. Dalam usahanya untuk bergabung dengan Sekte Langit, Zhang Lei telah mengesampingkan martabatnya, dengan penuh semangat mengejar ketidakpedulian mereka yang dingin, namun berakhir dengan tidak mendapatkan apa-apa. Itu adalah kesulitan yang dibuatnya sendiri. Dari kejauhan, Xi Feng mengamati pemandangan itu melalui pemindaian Awan Surga dan menggelengkan kepalanya dengan kecewa. Awalnya, Zhang Lei telah memberikan kesan yang baik padanya dengan kehangatan dan kemurahan hatinya, itulah sebabnya Xi Feng setuju untuk menemaninya dalam perjalanannya. Namun dihadapkan pada iming-iming keuntungan pribadi, Zhang Lei telah gagal menahan diri, mengekspos aspek-aspek yang lebih gelap dari karakternya, dan pada akhirnya, dia tidak menuai apa pun kecuali rasa malu. Meskipun dia adalah arsitek dari kemalangannya send