Share

BAB 42 — MEMBALAS PELUKAN

Janu mendongak.

Sepasang matanya terpaku pada kantung mata Gemintang yang menghitam.

Pria itu lantas mengembalikan pandangan pada komputer jinjing di hadapannya seolah meredam sesuatu yang bergejolak di dalam dirinya.

"Aku tidur di sini malam ini," katanya tanpa ekspresi, mengingatkan Gemintang akan perjanjian mereka beberapa waktu lalu.

Wanita yang berdiri di depan pintu itu tidak selera menanggapi.

“Terserah kamu,” jawabnya tak kalah datar, kemudian beralih dari posisi semula, menurunkan barang bawaannya.

Dengan nada dingin, Janu bersuara, "Siapkan air mandiku."

Gemintang terkesiap. Kedua tangan di samping badan terlihat mengerat.

Setelah apa yang terjadi semalam—setelah kata-kata menyakitkan yang keluar dari mulutnya, Janu bahkan masih bisa memerintah?

Bukankah ada banyak pelayan di rumah ini? Bahkan ada Rosaline, istrinya yang lain.

“Kamu punya banyak pelayan, suruh saja mereka!" timpal Gemintang dengan nada malas.

Namun, setelah itu dia menyesal.

Jika memulai pertengkaran deng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status