Share

Kukira Satu-Satunya, Ternyata Aku Istri Kedua
Kukira Satu-Satunya, Ternyata Aku Istri Kedua
Author: Sinar Rembulan

BAB 1 — WANITA ASING

“A—apa maksudmu? Istri pertama Mas Janu?" 

Kafe yang sebelumnya terasa dingin, seketika menjadi panas saat Gemintang Larasati mendengar ucapan wanita asing di hadapannya. 

Karena membawa kata “utang”, Gemintang pikir sang suami melakukan kesalahan besar terhadap Rosaline yang tadi mencegatnya saat hendak menjemput sang putri dari sekolah. Akan tetapi, dugaan Gemintang salah besar!

“Ya. Mungkin kamu tidak percaya, tetapi inilah yang terjadi. Aku dan Mas Janu adalah suami-istri,” balas Rosaline tenang sembari mengangkat tangan kirinya, menunjukkan sebuah cincin berlian melingkar di jari manisnya.

Mata Gemintang membelalak. “Rosaline, mungkin kamu salah orang. Suamiku hanya seorang pekerja kantoran biasa. Kami hanya orang sederhana. Berbeda dengan kamu yang—”

“Suami kita, bukan orang sembarangan. Dia adalah pemilik sekaligus CEO Ferinco Steel, perusahaan industri baja ringan yang cukup besar di Indonesia,” potong wanita asing di hadapan Gemintang.

“Tidak mungkin!” ujar Gemintang dengan suara rendah.

Sekali lagi, ibu satu anak itu menggelengkan kepalanya dengan cepat, berusaha menyangkal pernyataan Rosaline.

Ferinco memang nama perusahaan tempat Janu bekerja. Akan tetapi, yang ia tahu Janu hanya pegawai biasa dan baru naik jabatan sebagai manager saat putri mereka lahir.

Namun, Gemintang justru melihat Rosaline mendengkus ke arahnya.

Wanita itu segera mengeluarkan ponselnya detik berikutnya mengetik kata kunci pada sebuah kolom pencarian internet. Rosaline sengaja membuka situs resmi Ferinco Steel. Selanjutnya, dia meminta Gemintang untuk membaca semua informasi tentang Ferinco, termasuk identitas pemiliknya yang tercantum jelas di laman itu dengan seksama.

Dan … Rosaline ternyata tidak berbohong.

Januartha Dananjaya, pria sederhana yang hidup bersamanya bertahun-tahun, ternyata bukan orang biasa. 

Mungkin ini konyol, tetapi Gemintang tidak pernah berpikiran macam-macam. Ia bahkan tidak pernah kepikiran untuk mencari nama suaminya dan perusahaannya di internet. Sebab, Gemintang pikir Janu adalah pria biasa saja….

“Sekarang kau masih tidak ingin percaya? Lihat foto itu! Dia Janu, suami kita berdua,” ucap Rosaline penuh penekanan. 

“Aku sudah menikah dengan Mas Janu selama lima tahun,” Gemintang berkata lirih, suaminya terdengar bergetar menahan air yang menggenang di pelupuk matanya. “Dan selama ini, rumah tangga kami tidak memiliki masalah apa pun.”

“Apa tidak memiliki masalah bisa jadi jaminan suamimu tak memiliki wanita lain?” tanya Rosaline retoris. “Aku tidak berbohong, Gemintang. Seperti yang kubilang, aku istri pertama Mas Janu. Kami sudah menikah bahkan lebih lama dari pernikahanmu.”

“Berapa? Berapa lama kalian menikah?” tanya Gemintang, menahan sakit.

“Sepuluh tahun.”

Deg!

Pernyataan Rosaline bagaikan bom yang meledak di dalam kepala Gemintang.

Sepuluh tahun bukanlah waktu yang singkat. Ia masih belum mengerti bagaimana semua ini bisa terjadi? Mengapa Janu menikahinya jika sudah memiliki istri lain? Ini tak masuk akal bagi Gemintang.

Ibu dari Maura itu bahkan sampai menelan ludah dengan susah payah, berusaha meredakan rasa kering di tenggorokannya.

Dia ingin marah dan menangis sekeras-kerasnya. Tapi dia tahu dia harus tetap tenang, setidaknya sampai dia mendapatkan bukti.

“Kalau begitu…” Gemintang berkata dengan suara tercekat, “Buktikan bahwa kamu memang istri sah Mas Janu!”

Tanpa basa-basi, Rosaline membuka tas tangannya dan mengeluarkan sebuah map berwarna putih susu. Di dalamnya, terdapat lembaran dokumen dan dua buku kecil berwarna hijau dan merah marun.

“Lihat!” Rosaline mendorong map itu ke arah Gemintang. “Ini bukti bahwa aku memang istri sah Mas Janu. Sepuluh tahun yang lalu, kami menikah secara resmi di Bali.”

Gemintang menarik napas dalam-dalam sebelum meraih map itu. Dengan tangan gemetar, dia mengambil dokumen bertuliskan “Akta Perkawinan”.

Matanya bergerak mengeja dengan seksama setiap kata dan kalimat yang tercetak rapi di sana. Sekali lagi Rosaline tidak berbohong, nama lengkap Janu tertera jelas sebagai suami sah Rosaline.

Tanggal pernikahan mereka tercantum sepuluh tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 17 Januari 2014. Hari itu, bertepatan dengan ulang tahun Janu.

Oh, Tuhan!

Air mata Gemintang bagai bendungan yang runtuh. Tidak peduli dengan beberapa pegawai restoran yang sedang memperhatikannya, ia sudah tak bisa menahan lagi. Hatinya terasa diremas mendapati kenyataan bahwa pernikahan yang selama ini dibinanya dengan penuh cinta, ternyata didirikan di atas kebohongan.

Janu, suami yang selalu dia percaya dan hormati, ternyata telah memiliki istri lain sebelum menikahinya.  

“Kalau kamu sudah menikah lebih dulu dengan Mas Janu …. Apa kamu juga tahu Mas Janu menikahiku sejak lama, Rosaline?" Gemintang bertanya dengan suara serak, air matanya semakin deras.

Sedangkan Rosaline terdiam sejenak. Pandangannya terlempar ke luar ruangan. Dia mengangguk pelan sebelum menjawab, "Aku tahu semuanya dan aku yang menyetujui pernikahan kalian terjadi."

Bibir Gemintang ternganga, tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. 

Bagaimana mungkin? Tidak ada istri yang rela suaminya menikah lagi, dengan atau tanpa izin.

"Kamu tahu pernikahan kami? Lantas, bagaimana bisa kamu mengijinkan Mas Janu menikahiku? Suamimu mendua dan kamu tidak keberatan?" Gemintang mencecar, menuntut penjelasan.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status