Share

Bab 144 Pemikiran Picik

Tiba-tiba saja Lusi menyeringai tajam. Dia menatap pria itu dengan tajam pula. Entah apa yang sedang dipikirkan oleh sang wanita, tetapi Raka merasakan ada sesuatu yang akan terjadi kepadanya. Dia ingin bertanya kenapa Lusi bersikap seperti itu tetapi tentu saja tidak ada keberanian untuk melontarkannya.

Sebab Raka tahu jika dia banyak bertanya dan juga banyak protes, maka pria itu tidak akan mendapatkan apa pun dari Lusi.

"Bagaimana, Lus? Apakah kamu bisa memberikan aku pinjaman 200 juta? Aku janji akan mengembalikannya dengan cara apa pun. Kamu tenang saja, kali ini aku tidak akan mengingkarinya," ucap Raka berusaha untuk meyakinkan Lusi.

"Mengingkari janji? Jadi, ternyata kamu sudah mengaku kalau selama ini kamu mengingkari janji kepadaku, Mas?" tanya Lusi lagi-lagi wanita itu pasti menyindir tentang kelakuan Raka yang sudah menduakan sang wanita.

Raka ingin sekali memberikan protes kepada Lusi, agar wanita itu tidak terus-terusan memojokkannya dan menyalahkannya. Ya, Raka akui
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status