Share

Bab 152 Keputusan Raka

"Akhirnya Ibu bebas juga," ucap Bu Sinta sesaat keluar dari penjara.

Dia sampai memejamkan mata dan menghirup udara begitu banyak. Ini adalah kebebasan yang sempurna. Untung saja dia tidak berlama-lama di kantor polisi, kalau tidak mungkin Bu Sinta akan menjadi sasaran empuk untuk dijadikan samsak oleh narapidana lain. Karena memang seperti itulah dunia narapidana.

Mereka akan saling menyakiti, apalagi jika ada kedatangan narapidana baru. Pasti menjadi sasaran empuk untuk dibully dan dipermainkan. Tetapi untunglah Bu Sinta hanya beberapa hari di sana. Jadi, dia merasa bebas dan tidak mau terulang lagi masuk ke bui.

Namun demikian, tampaknya kebebasan Bu Sinta sama sekali tidak membuat Raka senang. Sedari dia menyerahkan uang 200 juta kepada rentenir dan pembebasan ibunya, pria itu malah terdiam dengan ekspresi yang begitu sedih dan frustrasi. Melihat itu Bu Sinta tentu saja keheranan.

Harusnya Raka senang karena ibunya bisa bebas, tetapi pria itu malah memperlihatkan kesedihan dan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status