Share

Penolakan Yang Menyakitkan

“Apakah kau masih cukup waras mengatakan semua ini padaku?”

“Adina, jangan terlalu keras padaku. Aku tahu, aku salah tapi bukan berarti aku tidak berhak atas maaf darimu. Ingat saja, bahwa aku adalah ayah Anaya. Kau melakukan ini untuk Anaya.”

Fattan mencondongkan tubuh ke depan dan kedua tangannya berada di atas meja. Dia ingin menunjukkan ekspresi bersungguh-sungguh dengan ucapannya.

“Kita tidak bisa terus bermusuhan jika kau ingin Anaya bahagia.”

Hatiku tergelak mendengar kata-kata Fattan. Apakah dia mempertaruhkan nyawa untuk menyampaikan semua ini padaku. Kondisi kami benar-benar sudah berbeda tapi, Fattan masih saja berpikir dengan cara yang sama.

“Dengar Fattan, kalau kau sudah selesai bicara silahkan keluar dari ruangan ini. Aku tidak punya waktu untuk berbicara hal-hal sampah seperti ini.”

Wajah Fattan tak ayal memerah. Butiran keringat terlihat keluar dari keningnya. Dia sama sekali tidak menyangka bahwa aku akan bersikap sedingin itu. Aku bahkan tidak menanggapi sediki
Ans

Bagus itu! Pergilah jauh2...

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
klu susah inat siapa yg bisa di jdikan sumber perasan otak benalu fatan rasain ancur
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status