Beranda / Urban / Kubuat Mantan Suamiku Menyesal / Seorang Kakak Yang Lain

Share

Seorang Kakak Yang Lain

Penulis: Ans
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-11 22:19:03
“Sebenarnya aku sudah berencana untuk menemuimu di Indonesia. Tidak kusangka ternyata kau sangat bernyali dan justru datang menantangku di sini.”

Aku segera menoleh. Suara pria itu sangat berat dan dalam. Saat aku melihatnya, dia adalah pria yang ada di foto Vivian. Pria yang sedang kami cari untuk bertemu. Sosoknya gagah dan aura tegas terpancar jelas dari penampilannya.

Wajahnya adalah perpaduan Indonesia dan Timur tengah. Sepasang mata coklat terbingkai bulu mata lentik membuat pria itu terlihat sangat misterius. Dia menatap lurus ke arah kami. Sementara di belakangnya dia orang pria lain dengan tshirt hitam dan celana jeans berdiri dengan sikap menakutkan.

Aku yakin, dua pria itu pasti pengawal orang yang tadi berbicara padaku. Seketika aku menjadi waspada. Vivian belum kembali dari mengurus check in kami di hotel.

“Siapa kau?” tanyaku.

“Kau sudah bisa menebak siapa aku. Kedatanganmu ke sini bahkan untuk bertemu denganku, bukan? Lalu kenapa harus bertanya lagi.”

“Dirgantara E
Ans

Makin ruwet ini....

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kubuat Mantan Suamiku Menyesal   Bertemu Dengan Dirgantara

    “Wanita bernama Natalia Wijaya,” ujar Vivian. Alih-alih memberi informasi, suara Vivian terdengar seperti bergumam. Aku nyaris tidak mendengar apa yang dia katakan. “Siapa Natalia?” tanyaku. “Nama wanita itu sering muncul saat saya sedang mencari data tentang Dirgantara El Khairi. Semua saya pikir itu adalah nama istrinya.” “Pria itu memiliki sebuah rahasia yang tidak kita ketahui.” “Dia juga memiliki perlindungan sangat tebal yang membuatnya tidak bisa dijangkau oleh orang lain.” Dirgantara pasti memiliki kekuasaan dan kekuatan yang tidak bisa aku bayangkan. Mungkin jika Aslan ada di sini akan berbeda ceritanya. Aslan memiliki kekuatan dan instinct yang sangat peka tentang seseorang. Dia jug mengetahui banyak hal yang tidak diketahui orang lain. Nyatanya dunia bisnis memang tidak seindah yang terlihat di permukaan. Ada permainan kotor, intrik dan berbagai konspirasi untuk menjatuhkan atau mendukung satu pihak. Hal-hal seperti itu hanya terjadi di balik layar dan tidak bisa dili

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-12
  • Kubuat Mantan Suamiku Menyesal   Anak Pertama

    “Aku benar-benar tidak mengerti semua yang kau katakan,” ujarku ketika akhirnya aku duduk di depan Dirgantara. Entah kenapa aku setuju saja dengan usul Vivian untuk bertemu pria ini sekarang. Dengan penampilan santainya, aku melihat wajah Dirgantara menunjukkan kemenangan. Dia menyandarkan punggung ke kursi dan melipat kedua tangannya di depan dada. “Kau memang tidak mengerti. Karena itulah kita bertemu dan berbicara agar kau mengerti.” “Jangan berbelit-belit. Kau mengundangku di tengah malam untuk berbicara. Lalu mengatakan hal yang tidak masuk akal.” Dirgantara menoleh pada Vivian yang berdiri di belakangku. Seperti biasa, Vivian berdiri dengan sikap waspada. Tubuh langsing dan wajah cantik Vivian sama sekali tidak mengurangi aura berbahaya yang dia miliki. Ketika seseorang berani sedikit saja mengganggu kami, maka Vivian pasti akan membantai mereka. Melihat bahwa Dirgantara melayangkan pandangan padanya, Vivian menanggapi dengan gerak gerik semakin berani. Dia melipat kedua tan

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-13
  • Kubuat Mantan Suamiku Menyesal   Anak Kebanggaan

    “Bagimu, El Khairi memang adalah ayah yang baik. Tapi, bagiku dia tidak lebih dari seorang penjahat,” jawab Tara. Matanya menatap ke atas permukaan meja. Aku melihat sebuah ‘luka’ di raut wajahnya. Ada kesedihan berbalut kebencian yang dia rasakan. Sesaat raut wajah itu berhasil membuatku merasa sesak. Tanpa kutahu kenapa aku bisa ikut merasakan apa yang Tara rasakan. Bukankah kami hanya dua orang asing yang baru saja bertemu? Lalu kenapa aku tiba-tiba merasa memiliki ikatan dengan pria ini. Ikatan yang tanpa alasan tapi begitu kuat kurasakan. Bahkan lebih kuat dari ikatan yang kurasakan dengan Zahra. “Jangan mengatakan hal itu padaku, Tara. Dia adalah orang yang sangat aku hormati. Darinya aku belajar tentang kasih sayang dan cinta seorang pria.” “Meski akhirnya dia justru memilih pria yang salah untukmu?” “Apa yang ayahku pilih adalah berdasarkan apa yang dia lihat dalam diri Fattan. Sayangnya, apa yang dia lihat di awal telah berubah di akhir cerita,” jawabku. Aku menepiskan b

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-14
  • Kubuat Mantan Suamiku Menyesal   Permintaan Tara

    “Tidak semuanya benar. Ayahmu memberikan uang itu sebagai bentuk penebusan atas kesalahannya.” “Ayahku? Kau harus terbiasa untuk menyebutnya sebagai ayahmu. Dia juga ayahmu, benar kan?” “Aku merasa aneh, karena selama ini aku memanggilnya dengan nama saja. Aku tidak merasa dia layak untuk disebut sebagai ayahku.” Aku bisa mengerti kenapa Tara begitu membenci ayahku. Bukan hal yang mudah besar tanpa seorang ayah. Seorang anak laki-laki butuh sosok ayah untuk menjadi contoh baginya. Begitu pula seorang anak perempuan, dia membutuhkan sosok ayah sebagai pedoman bagi hidupnya. Diam-diam saat bicara dengan Tara, aku melihat refleksi Anaya kecilku yang sekarang sedang kehilangan ayahnya. Aku mulai mempertanyakan apakah Anaya akan tumbuh dengan luka seperti Tara? Atau aku bisa membalut kekurangannya dengan kasih sayang yang bahagia? Ah, ternyata masih banyak hal yang tidak terpikirkan olehku selama ini. Sekarang bukan waktunya untuk memikirkan itu. Aku harus fokus untuk menemukan masalah

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-15
  • Kubuat Mantan Suamiku Menyesal   Ikatan Keluarga

    “Aku tidak bisa mengatakan semuanya padamu sekarang. Aku tahu kau sedang mengalami masa-masa yang sulit,” ujar Tara. Kata-katanya membuatku gemas sekaligus kesal. “Kalau kau tidak ingin mengatakannya, lalu kenapa kau harus memberikan pernyataan yang membuatku penasaran. Ingin rasanya aku meminta Vivian untuk menembakmu sekarang.” Tara tertawa terbahak-bahak. Dia merasa kata-kataku lucu atau sebenarnya Tara sudah cukup mabuk. Aku lihat botol wine yang ada di atas meja tersisa setengah. Entah gelas ke berapa yang sudah masuk ke perut Tara. Sejak kami mulai bicara sampai sekarang, gelas wine itu selalu ada dalam genggamannya. Setiap kali isinya habis diteguk, dia akan menuangkan kembali. Tampaknya minuman keras sudah menjadi bagian hidup seorang Tara. Sesuatu yang sulit ditolak memang. Kehidupan glamour orang –orang papan atas pastilah selalu lengkap dengan segala kerlap kerlipnya. Kekuasaan, harta, wanita, minuman mahal, akan jadi penghias yang sulit untuk diabaikan begitu saja. “A

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-16
  • Kubuat Mantan Suamiku Menyesal   Kekuatan Yang Lainnya

    “Innalilahi wa innailaihi roji’un… kapan?” “Baru saja. Kondisinya sangat buruk Penyakit itu telah menggerogoti tubuhnya dan membuatnya berbau busuk. Kami akan memakamkannya pagi ini,” jelas Fattan. “Apa Kalila ada di Indonesia?” “Dia… dia ada di Indonesia. Kenapa kau bertanya seperti itu?” “Aku hanya memastikan karena aku bertemu dengannya dalam penerbanganku ke Singapura. Lebh tepatnya dia menjadi pramugari di pesawat yang kami tumpangi.” “Oh….” Fattan tidak memberikan banyak reaksi selain sepenggal ‘oh’ yang terlontar. Dia pasti merasa malu karena kondisi mereka sekarang jauh berbeda dengan apa yang selama ini mereka sombongkan. “Aku sedang berlibur dengan Anaya di Singapura. Maaf, kami tidak bisa menghadiri acara pemakaman Zahra.” “Tidak masalah. Aku hanya berusaha memberitahumu karena kalian bersaudara. Maksudku, kalian pernah menjadi saudara.” “Baiklah, terima kasih sudah mengabarkan padaku.” Lalu aku pun memutuskan sambungan telepon. Entah kenapa, kadang aku merasa Fatta

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-18
  • Kubuat Mantan Suamiku Menyesal   Cemburu Buta

    “Hi,” sapaku. “Dia bisa berbahasa Indonesia. Hana sudah lama tinggal di Indonesia,” ujar Aslan menjelaskan. “Kenapa kau harus menjelaskan padanya? Apakah Adina begitu penting untukmu?” tanya Hana sinis. Jujur saja, hatiku menciut dengan pembicaraan ini. Ternyata selama ini Hana tinggal di Indonesia. Aslan sama sekali tidak pernah memperkenalkan kami atau membicarakan tentang wanita ini. Ah, siapalah aku yang harus tahu semua kehidupan Aslan. Mungkin bagi Aslan ini adalah bagian pribadi yang tidak boleh dilalui. Belum lagi setelah pertemuan kami lebih dari setahun lalu, aku selalu berkutat dari masalah satu ke masalah berikutnya. Aslan pasti enggan membuatku mengenal Hana yang mungkin membuat hubungan kami jadi agak canggung nantinya. Ruangan tempat kami bertiga berada tiba-tiba terasa menyesakkan. Aku berusaha tetap memasang wajah tenang. Ini akan menjadi sebuha pertemun bisnis dan bukan pertemuan dua teman. Dari sikapnya, Hana sudah memasang dinding tinggi di antara kami. Aslan

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-19
  • Kubuat Mantan Suamiku Menyesal   Kesetiaan Vivian

    “Hana, berhentilah mengatakan hal-hal buruk.” Kudengar Aslan menghardik tunangannya itu. Selebihnya, aku tidak mendengar apa pun dan melangkahkan kaki terus menuju keluar pintu. Sikap Hana memang agak keterlaluan, entah kenapa aku merasa harus memberikan pemakluman. Selain usianya yang masih muda, statusku sebagai seorang wanita tanpa suami pasti membuat Hana khawatir. Kadang aku ingin mengucapkan selamat pada diriku sendiri karena tinggal di negara seribu satu cerita tentang jada. Semua stigma yang sudah terlanjur dilekatkan tanpa ampun. Status yang sejatinya harus menjadi dengan banyak toleransi. Kini status itu justru menjadi momok sendiri bagi kebanyakan orang. Yah, sudahlah! Bukankah sekarang memang sudah waktunya melupakan dan menjaga jarak dengan Aslan? Aku masuk ke dalam mobil dan Vivian juga seorang supir telah menunggu di dalamnya. “Bagaimana pertemuan anda, Nyonya?” tanya Vivian. “As weel as good. Tidak ada yang spesial. Ini hanya pertemuan bisnis biasa. Kenapa kau ber

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-20

Bab terbaru

  • Kubuat Mantan Suamiku Menyesal   Memilih Bersamamu

    “Betul, Adina. Maaf karena aku terlambat memberitahumu tentang hal ini. Atau bahkan sebenarnya aku tidak perlu memberitahumu.” Manaf tertunduk lesu. Berita kematian Vivian seperti tenggelam di telan oleh kabar yang Manaf berikan. Semua ini terjadi secara tiba-tiba. Aku bahkan tidak mengerti bagaimana seharunya berekspresi dengan semua ini. Jika aku adalah anak angkat El Khairi, maka artinya aku dan Tara sama sekali bukan saudara. Tidak ada darah yang sama diantara kami. Keesokan harinya, Maaf meninggalkan Indonesia dan kembali ke Turki. Tara tinggal di mansion yang sama denganku. Hubungan kami menjadi sangat canggung dan aneh, terutama ketika kami hanya berdua saja. Di depan Anaya, Rayyan dan Jafar semua terlihat normal. Namun saat itu hanya tentang aku dan Tara, maka kami menjadi dua orang asing yang sedang belajar saling mengenal. “Nyonya, malam ini akan ada pesta di Deluxe Building. Tuan Tara meminta anda bersiap untuk ikut bersamanya.” Harry menyampaikan pesan Tara saat aku seda

  • Kubuat Mantan Suamiku Menyesal   Kematian Vivian

    “Adina, maafkan aku. Aku sudah melakukan yang terbaik, tapi ini semua di luar kendaliku.” Kata-kata Tara semakin membuatku khawatir. Aku yakin ada hal buruk yang terjadi. “Tara, katakan dengan jelas. Jangan menganggapku terlalu lemah untuk mendengar apa pun. Aku lebih kuat dari yang kau bayangkan. Aku ingin tahu semuanya. Katakan!” Aku tidak bisa lagi menahan amarah karena Tara terlalu lama diam dan berusaha menahan tiap detik untuk berbicara “Vivian tewas tertembak.” Sebuah bom meledak di kepalaku. Ponsel di tanganku meluncur ke bawah dan mendarat di atas lantai batu taman. Tentu saja panggilan telepon dari Tara terputus. Aku membeku tanpa ekspresi. Berita ini terlalu sulit untuk diterima dan diidentifikasikan dengan kata. Dari kejauhan Harry berlari dan mendekatiku. Setelah sambungan telepon kami terputus, Tara pasti langsung menghubungi Harry. Karena itulah Harry datang untuk memastikan keadaanku baik-baik saja. Harry tertegun elihat ponselku yang hancur di atas tanah. Dia berl

  • Kubuat Mantan Suamiku Menyesal   Di Tempat Yang Seharusnya

    “Ke tempat dimana seharusnya anda berada, Nyonya.” Harry menyahut dari kursi penumpang depan tanpa menoleh ke arahku. Aku yang duduk bersama Anaya di kursi belakang memilih diam. Anaya tertidur nyenyak dengan kepala di pangkuanku sejak kami mulai meninggalkan cluster. Aku tidak pernah meragukan Tara atau Harry. Bahkan dengan menutup mata dan tanpa memberikan detail, aku akan mengikuti mereka dengan rasa percaya. Sebuah tempat yang Harry katakan itu akhirnya adalah sebuah mansion yang berada di perbatasan Jakarta-Bogor. Sesuatu yang tidak pernah aku bayangkan bahkan dengan sebuah imajinasi tentang Adina El Khairi. Pintu gerbang mansion itu berada sekitar dua kilometer dari bangunan utama. Gerbang emas tinggi dengan penjagaan beberapa security berbadan tegap. Saat tiba di depan pintu gerbang, para penjaga mansion berlarian dan bergegas membuka pintu. Mobil yang kami naiki dan empat mobil lain di belakang kami masuk dengan lancar. Jalanan menuju ke bangunan utama adalah sebuah taman de

  • Kubuat Mantan Suamiku Menyesal   Tidak Akan Pernah Kembali

    “Ya kita berangkat.” Aku mengangguk. Harry mengangkat tangan dan memberikan instruksi pada beberapa orang pria yang berbaju hitam di luar gerbang. Mereka masuk ke dalam rumahku dan mulai berbicara dengan para pelayan dan pengasuh. Ibu-ibu tetangga yang melihat pemandangan itu mendadak diam. Mereka tentu saja bingung karena ini adalah hal berbeda dari yang biasa mereka saksikan. Sebaliknya, Meylani justru mencibir. “Oh! Jadi memang kamu sudah berniat tidak tinggal lama ya di cluster ini. Pantas saja kamu tidak peduli dengan ketentraman cluster ini,” ujar Meylani sinis. “Iya! Bener tuh! Baguslah dia pergi. Jadi cluster kita kembali aman dan damai!” “Dia memang tidak pantas tinggal di sini.” “Itu pasti orang-orang suruhan suaminya. Dia mungkin istri kedua atau simpanan seorang pejabat.” Suara-suara terdengar di sekitar telingaku. Para wanita itu bergumam dengn opini mereka sendiri. Satu hal yang pasti, tidak ada opini baik yang kudengar di sana. Aku hanya diam dan membiarkan semuan

  • Kubuat Mantan Suamiku Menyesal   Sejuta Pertanyaan

    “Kita akan menuju ke tempat seharusnya kita berada. Tempat ini bukan tempat seharusnya kita tinggal.” Aku menggeser berdiriku dan melihat keluar jendela. Tatapanu menyapa sekitar di mana sebelumnya kami berharap banyak pada kehidupan. Mbak Pia diam. Dia bingung dengan apa yang aku katakan. Pembantuku itu selalu percaya pad keputusan apa pun yang aku buat. Dia tidak bertanya lebih banyak. Setelah mengangguk tanda mengerti, dia beranjak ke dapur. Beberapa saat kemudian, rumah kami sedikit riuh karena pengasuh Jafar dan Rayyan mulai mengemas barang-barang pribadi dua bayi itu. Belum lagi sesekali tangisan muncul dri keduanya. Aku bahkan perlu sedikit beradaptasi mendengar suara-suara yang tidak biasa aku dengar. Sejak Anaya beranjak dewasa, di rumah kami segalanya menjadi tenang. Nyaris tidak pernah terjadi keributan dan tangisan seperti yang terjadi saat ini. Aku menenangkan diri di dalam kamr setelah Anaya pulang dari sekolah dan menyelesaikan makan siangnya. Sebuah ketukan memaksa

  • Kubuat Mantan Suamiku Menyesal   Keputusan Baru

    “Banyak hal yang berjalan dan tidak bisa kita ubah.” Aku menegaskan pada Andre. Sejujurnya ini terasa seperti sedang membunuh harapan dalam diriku sendiri. Semua ini jauh lebih baik daripada terus tenggelam dalam mimpi. Harapan tentang hubungan mereka bagiku nyaris seperti hamparan pasir yang tidak ingin digenggamnya. Semakin erat aku merapatkan tangan, akan semakin banyak yang harus rela untuk kulepaskan. “Din, kita sudah jauh berjalan. Masa depan yang pernah aku bayangkan adalah bersamamu.” Andre menggenggam tanganku. Aku tersenyum dan menarik tanganku dari genggaman Andre. “Terima kasih sudah begitu percaya pada hubungan kita, Ndre. Keputusan ini aku ambil bukan murni karenamu. Ini juga tentang diriku sendiri.” “Apa maksudmu dengan tentang dirimu sendiri? Apakah kau memang tidak ingin bersamaku sejak awal? Lalu kenapa kita berdua harus membuang waktu jika kau memang tidak serius dengan semua ini sejak awal?” Andre memaksa agar arah angin berpihak padanya. Aku menggeleng ringan.

  • Kubuat Mantan Suamiku Menyesal   Mari Menjauh

    “Apakah aku perlu memberikan alasan untuk bertemu denganmu?” tanyaku. Andre tertawa kecil di seberang sambungan. “Tentu saja tidak. Aku hanya terkejut kau ingin bertemu denganku setelah keributan kemarin. Aku pikir kau akan kesal atau marah padaku. Kau bahkan tidak mempersilahkan aku masuk. Kau juga tidak menghubungiku.” Aku diam. Marah dengan Andre? Tentu saja aku marah. Aku bahkan tidak ingin lagi berada di dalam kondisi di mana aku tidak punya kekuatan untuk mengendalikannya. Dua jam kemudian aku sudah duduk di sebuah café dan Andre ada di depanku. Aku lebih tenang meninggalkan rumah karena dua keponakan Mbak Pia sudah datang untuk membantunya mengasuh Jafar dan Rayyan. Seorang security sengaja ditempatkan di rumahku oleh Harry. Pria yang memakai baju security itu sebenarnya adalah salah satu bodyguard Tara dibawah kepemimpinan Harry. Kadang aku merasa takjub dengan hal-hal kecil yang seolah sudah disiapkan oleh Tara. Harry tidak mungkin mengambil keputusan tanpa perintah dari T

  • Kubuat Mantan Suamiku Menyesal   Kedatangan Rayyan

    “Tuan Tara memberikan alamat ini padaku. Tolong buka pintunya, Tuan Muda Rayyan perlu istirahat segera.” Aku yakin itu adalah orang suruhan Harry yang membawa Rayyan. Ternyata Tara berhasil mengeluarkan Rayyan dari Singapura. Aku bergegas membuka pintu. Saat pintu terbuka seukuran tubuh, aku mundur ke belakang dengan cepat karena pria itu menerobos masuk. Seorang bayi laki-laki tertidur pulas di pelukannya. Pria dengan rambut coklat gelap dan tubuh tegap itu berdiri dengan wajah tegang. Beberapa kali dia menoleh ke belakang seolah sedang cemas jika sesuatu mengikutinya. Aku keluar dari pintu gerbang, menoleh ke kanan dan ke kiri. Entah apa yang aku cari. Aku hanya memastikan semuanya aman. “Kau tidak membawa mobil?” tanyaku ketika masuk kembali ke dalam gerbang. Pria itu menggeleng. Lalu dia melihat ke arah pintu gerbang yang terbuka. “Tolong cepat tutup pintunya,” ujar pria itu. Aku mengangguk dan segera menutup pintu gerbang. Tidak lupa aku kembali memasang gembok pengaman. Wa

  • Kubuat Mantan Suamiku Menyesal   Fattan dan Kebohongannya

    “Kembali padamu? Apa kau serius dengan kata-katamu?” tanyaku menyelidik. Segumpal harapan seolah berhasil Fattan dapatkan. Dia terdengar antusias ketika menjawab pertanyaanku. “Tentu saja, aku serius. Aku sangat serius. Aku memang bukan pria yang baik untukmu, tapi aku akan berusaha memperbaiki semuanya.” Jantungku ingin meledak karena tawa yang tertahan di dalam sana. Hari ini benar-benar luar biasa. Begitu banyak kejutan dan kecemasan yang datang bersamaan. Bersama dengan senyum, butiran air mata berjatuhan di pipiku. “Kau bodoh, Fattan!” Aku mengucapkan dengan nada ketus yang pasti menusuk telinga siapa pun yang mendengarnya. “Kau pikir aku selugu dulu ketika masih menjadi istrimu?” “Apa maksudmu, Din? Buka pintunya. Biarkan aku masuk dan mari kita bicara.” Fattan memohon. “Tidak! Jika kau bilang kau bukanlah pria baik, lalu untuk apa aku harus memberikan lagi hidup, waktu dan hatiku untuk pria yang tidak baik? Lalu kau berjanji untuk memperbaiki diri. Kalau kau tidak berhasil

DMCA.com Protection Status