Share

Cemburu Buta

Author: Ans
last update Last Updated: 2023-05-19 23:08:20
“Hi,” sapaku.

“Dia bisa berbahasa Indonesia. Hana sudah lama tinggal di Indonesia,” ujar Aslan menjelaskan.

“Kenapa kau harus menjelaskan padanya? Apakah Adina begitu penting untukmu?” tanya Hana sinis.

Jujur saja, hatiku menciut dengan pembicaraan ini. Ternyata selama ini Hana tinggal di Indonesia. Aslan sama sekali tidak pernah memperkenalkan kami atau membicarakan tentang wanita ini. Ah, siapalah aku yang harus tahu semua kehidupan Aslan. Mungkin bagi Aslan ini adalah bagian pribadi yang tidak boleh dilalui.

Belum lagi setelah pertemuan kami lebih dari setahun lalu, aku selalu berkutat dari masalah satu ke masalah berikutnya. Aslan pasti enggan membuatku mengenal Hana yang mungkin membuat hubungan kami jadi agak canggung nantinya.

Ruangan tempat kami bertiga berada tiba-tiba terasa menyesakkan. Aku berusaha tetap memasang wajah tenang. Ini akan menjadi sebuha pertemun bisnis dan bukan pertemuan dua teman. Dari sikapnya, Hana sudah memasang dinding tinggi di antara kami.

Aslan
Ans

Bikin Emosi!

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Ria Kusuma
sebenarnya dari awal Adina cukup menerima Aslan sepertinya tidak akan serumit ini, sudah dibantu sekian banyak balasan hanya terima kasih..bahkan sekarang menjadi renggang karena kecemburuan
goodnovel comment avatar
Anna
Sial bener Aslan
goodnovel comment avatar
Pepi Arastya
Yaaaa..... lagi seru tiba2 putus. Hanya 1 bab ajah thor? Jgn-jgn si Hana calon musuh baru & beratnya Hana.Jd Tara khawatir ttg ini. Blom lagee si mantan Fattan. Repot bin pusyiiing amat hidup si Adina. Anyway silakan lanjut thor ............
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kubuat Mantan Suamiku Menyesal   Kesetiaan Vivian

    “Hana, berhentilah mengatakan hal-hal buruk.” Kudengar Aslan menghardik tunangannya itu. Selebihnya, aku tidak mendengar apa pun dan melangkahkan kaki terus menuju keluar pintu. Sikap Hana memang agak keterlaluan, entah kenapa aku merasa harus memberikan pemakluman. Selain usianya yang masih muda, statusku sebagai seorang wanita tanpa suami pasti membuat Hana khawatir. Kadang aku ingin mengucapkan selamat pada diriku sendiri karena tinggal di negara seribu satu cerita tentang jada. Semua stigma yang sudah terlanjur dilekatkan tanpa ampun. Status yang sejatinya harus menjadi dengan banyak toleransi. Kini status itu justru menjadi momok sendiri bagi kebanyakan orang. Yah, sudahlah! Bukankah sekarang memang sudah waktunya melupakan dan menjaga jarak dengan Aslan? Aku masuk ke dalam mobil dan Vivian juga seorang supir telah menunggu di dalamnya. “Bagaimana pertemuan anda, Nyonya?” tanya Vivian. “As weel as good. Tidak ada yang spesial. Ini hanya pertemuan bisnis biasa. Kenapa kau ber

    Last Updated : 2023-05-20
  • Kubuat Mantan Suamiku Menyesal   Permintaan Kalila

    “Setelah pertemuan kita dengan Tuan Dirgantara, dia menghubungi saya dan meminta untuk kembali ke ruang VVIP di restaurant,” Vivian dengan cepat menjelaskan untuk menghindari kesalah pahaman. “Bukankah kita kembali bersama ke kamar hotel saat itu?” “Setelah anda di dalam kamar, saya keluar lagi,” Vivian terlihat gugup dan takut. Suaranya bergetar dan gerakan tubuhnya terlihat gelisah. Aku percaya pada Vivian. Dia tidak akan berkhianat atau melakukan hal-hal yang mencelakakan aku dan Anaya. Mungkin saat itu dia merasa memang perlu bertemu dengan Tara. Tidak ingin memperpanjang masalah, aku memilih untuk mengangkat bahu dan mengakhiri pembicaraan kami tentang hal ini. “Kau dan Tara sama-sama aneh. Kalian senang sekali merahasiakan sesuatu dan membuatnya menjadi misteri.” “Kami hanya ingin membuat anda merasa nyaman, Nyonya. Jika anda mengetahui banyak hal, maka itu akan menambah beban pikiran anda. Sementara anda memiliki banyak hal yang lebih penting untuk dipikirkan. Biarlah urusa

    Last Updated : 2023-05-21
  • Kubuat Mantan Suamiku Menyesal   Penyesalan Fattan

    “Mas Fattan!” Kalila terlihat sangat terkejut. Fattan melihat sekilas ke arahku lalu berfokus pada Kalila. Aku lihat di sudut ruangan Vivian juga melihat ke arahku. Gadis itu menunggu instruksi atas apa yang terjadi. Dia selalu berusaha memastikan keamanan dan kenyamananku. Aku sedikit mengangkat tangan sebagai kode agar Vivian menahan diri. Sebenarnya, aku ingin melihat drama apa yang sedang Kalila dan Fattan sajikan sekarang. Mereka begitu berani membuat gaduh di ruanganku. Lebih tepatnya di perusahaan tempat mereka pernah dipermalukan. Fattan melihat Kalila dengan mata melotot. Sementara Kalila segera berdiri. Dia berusaha melepaskan cengkeraman tangan Fattan di lengannya. Aku dan Vivian hanya diam melihat keduanya mulai bertengkar. “Aku sudah katakan padamu, jangan mendatangi Adina,” ujar Fattan. “Lalu aku harus bagaimana? Dia saja dan tidak melakukan apa pun sementara keadaan kita semakin memburuk?!” “Kau hanya akan mempermalukan dirimu. Jika kau pikir Adina akan memberimu s

    Last Updated : 2023-05-22
  • Kubuat Mantan Suamiku Menyesal   Marisa Yang Putus Asa

    “Aku di rumah sakit, Din….” Suara Marissa terdengar lemah. “Hah?! Di rumah sakit? Apa yang terjadi? Kenapa kau terdengar sangat lemah?” “Aku tidak baik-baik saja, Adina. Duniaku hancur.” “Katakan, kau di rumah sakit mana? Aku akan segera ke sana.” Aku mengatakan kalimat ini sambil berdiri dan menyambar tas kecil yang ada di belakangku. Vivian terkejut melihatku bergegas. Dia pun segera mengikutiku. Sambil berjalan dia menghubungi supir kami untuk bersiap di lobby. Sementara itu Marissa menyebutkan nama salah satu rumah sakit yang ada di Jakarta Pusat. Sepuluh menit kemudian mobil yang kami naiki sudah melaju di menembus kemacetan di jalan raya. Jakarta yang selalu saja padat kendaraan dan membuatku kehilangan kesabaran. Beberapa kali aku bertanya pada supir tentang jalan alternatif menuju ke rumah sakit yang Marissa sebutkan. Melihat kepanikanku, Vivian pun ikut merasa tertekan dan panik. “Apa yang terjadi, Nyonya?” “Aku tidak yakin, Vivian. Terdengar sangat buruk. Aku tidak pe

    Last Updated : 2023-05-23
  • Kubuat Mantan Suamiku Menyesal   Pertemuan Dengan KPAI

    “Tara? Apakah aku tidak salah dengar? Vivian menyebut nama Tara?” ucapku lirih. Marisa yang melihat mimik bingung di wajahku terlihat semakin kusut. “Kenapa, Din? Siapa gadis itu dan siapa Tara?” tanya Risa. “Gadis itu adalah bodyguard yang Aslan tugaskan untuk menjaga aku dan Anaya. Entah kenapa Aslan merasa perlu melakukan hal seperti itu. Semula dua menugaskan dua orang, tapi aku merasa itu berlebihan. Jadi aku meminta satu dari mereka kembali pada Aslan.” Marisa tersenyum kecut. Dia kembali merasakan kesedihan karena kata-kataku. Sesaat kemudian aku menyadar bahwa aku salah bicara. Sahabatku ini pasti berpikir bahwa dirinya adalah wanita yang putus asa. Marisa terdiam di sudut pria yang dia inginkan. Memang semuanya terdengar sangat ironis. Aslan mencintaiku dan melamarku, tapi aku menolaknya. Lalu dia mengambil pilihan untuk menerima Hana demi ibu dan keluarganya. Di sisi lain ada Marisa yang mencintai Aslan tanpa dia tahu. Cinta yang telah dipendam dalam. Entah bagaimana ak

    Last Updated : 2023-05-24
  • Kubuat Mantan Suamiku Menyesal   Kebodohan Fattan Dan Burhan

    “Saya akan memilih jalur hukum,” ucapku tegas. Utami, Fattan dan Burhan sontak menoleh ke arahku. Mereka menatapku dengan pandangan tidak percaya. Ketiganya membuka mata lebar dan wajah merek menjadi lebih tegang. Mungkin apa yang aku katakan sama sekali tidak mereka perkirakan. Biasanya, orang akan menghindari konflik bukan? Apalagi menyangkut masalah keluarga. Kami bukan keluarga biasa. El Khairi dan Hilabi ada keluarga yang cukup dikenal di kalangan pebisnis. Berita buruk tentang kami bisa mempengaruhi bisnis dan harga saham. Mereka pasti menyangka aku akan memilih perjanjian damai untuk melindungi diri dari sorotan kamera. Setidaknya itu terlihat dari wajah terkejut yang mereka tunjukkn. Sementara Victor justru tersenyum lebar sambil menggelengkan kepala. “Pikirkan lagi, Nyonya Adina. Keputusan anda akan sangat berpengaruh pada El Khairi company,” kata Burhan. “Lagi pula, masalah seperti ini jika dibawa ke ranah hukum biasanya akan memakan waktu lama. Prosesnya rumit dan melel

    Last Updated : 2023-05-26
  • Kubuat Mantan Suamiku Menyesal   Pertemuan Tanpa Hana

    “Apa anda yakin, Nyonya?” tanya Vivian yang duduk di kursi depan. Sementara Victor yang duduk di sebelahku berpura-pura tidak mendengar. Dia adalah seorang pengacara yang sangat profesional. Walau dia mengenal Aslan, dia tidak akan menanggapi atau memberi komentar apa pun pada sesuatu yang bukan bagiannya. Salah satu yang membuatku nyaman bekerja sama dengan Victor. Dia akan fokus pada masalah yang harus diselesaikan tanpa berusaha mengetahui hal pribadi kliennya jika tidak dibutuhkan. Sementara Vivian masih menungguku memberikan jawaban. Di balik kacamata hitam yang dia kenakan, Vivian tampaknya sedang melihat ke arahku dari kaca spion yang ada di atas kepalanya. “Apa yang kau khawatirkan, Vivian? Ini hanya makan malam biasa. Aku ingin membicarakan tentang Marisa pada Aslan.” “Saya tahu, Nyonya. Anda pasti tahu apa yang harus dilakukan. Tapi, Nona Hana bukanlah orang yang sederhana. Dia sangat terobsesi dengan Tuan Aslan. Jika dia tahu malam ini anda bertemu berdua dengan Tuan As

    Last Updated : 2023-05-27
  • Kubuat Mantan Suamiku Menyesal   Saling Menyakiti

    “Adina, aku berharap kau tidak mengatakan sesuatu yang akan membuat kita bertiga merasa kesakitan.” Aslan menatap wajahku penuh luka.Aku tahu perasaanku pada Aslan perlahan telah berubah. Ada sesuatu yang rasanya selama ini kuingkari. Sesuatu yang entah sejak kapan mengintip di gelapnya sisi hati. Bagaimana aku selalu berusaha memberikan alasan trauma sebagai tameng untuk menolaknya.Sekarang, di sinilah kami. Duduk berhadapan degan berbagai dinding tebal dan duri yang siap menyakiti. Ini bukan tentangku, tolonglah! Aku duduk bersama pria ini bukan untuk membicarakan diriku. Ini adalah tentang hidup Marisa dan harga diri Hana.Bagaimana kami harus menyepakati sesuatu yang tanpa dikatakan pun itu pasti menghancurkan perasaanku dan Aslan. Bibirku bergetar dan terasa kelu untuk menyampaikan kesepakatan konyol. Sesaat aku memejamkan mata untuk mengusir rasa panas di sana.“Aku ingin kau memiliki hubungan dengan Marisa.”Aslan melotot ke arahku.“Sejak kapan kau bisa segila itu?”“Aku ser

    Last Updated : 2023-05-28

Latest chapter

  • Kubuat Mantan Suamiku Menyesal   Memilih Bersamamu

    “Betul, Adina. Maaf karena aku terlambat memberitahumu tentang hal ini. Atau bahkan sebenarnya aku tidak perlu memberitahumu.” Manaf tertunduk lesu. Berita kematian Vivian seperti tenggelam di telan oleh kabar yang Manaf berikan. Semua ini terjadi secara tiba-tiba. Aku bahkan tidak mengerti bagaimana seharunya berekspresi dengan semua ini. Jika aku adalah anak angkat El Khairi, maka artinya aku dan Tara sama sekali bukan saudara. Tidak ada darah yang sama diantara kami. Keesokan harinya, Maaf meninggalkan Indonesia dan kembali ke Turki. Tara tinggal di mansion yang sama denganku. Hubungan kami menjadi sangat canggung dan aneh, terutama ketika kami hanya berdua saja. Di depan Anaya, Rayyan dan Jafar semua terlihat normal. Namun saat itu hanya tentang aku dan Tara, maka kami menjadi dua orang asing yang sedang belajar saling mengenal. “Nyonya, malam ini akan ada pesta di Deluxe Building. Tuan Tara meminta anda bersiap untuk ikut bersamanya.” Harry menyampaikan pesan Tara saat aku seda

  • Kubuat Mantan Suamiku Menyesal   Kematian Vivian

    “Adina, maafkan aku. Aku sudah melakukan yang terbaik, tapi ini semua di luar kendaliku.” Kata-kata Tara semakin membuatku khawatir. Aku yakin ada hal buruk yang terjadi. “Tara, katakan dengan jelas. Jangan menganggapku terlalu lemah untuk mendengar apa pun. Aku lebih kuat dari yang kau bayangkan. Aku ingin tahu semuanya. Katakan!” Aku tidak bisa lagi menahan amarah karena Tara terlalu lama diam dan berusaha menahan tiap detik untuk berbicara “Vivian tewas tertembak.” Sebuah bom meledak di kepalaku. Ponsel di tanganku meluncur ke bawah dan mendarat di atas lantai batu taman. Tentu saja panggilan telepon dari Tara terputus. Aku membeku tanpa ekspresi. Berita ini terlalu sulit untuk diterima dan diidentifikasikan dengan kata. Dari kejauhan Harry berlari dan mendekatiku. Setelah sambungan telepon kami terputus, Tara pasti langsung menghubungi Harry. Karena itulah Harry datang untuk memastikan keadaanku baik-baik saja. Harry tertegun elihat ponselku yang hancur di atas tanah. Dia berl

  • Kubuat Mantan Suamiku Menyesal   Di Tempat Yang Seharusnya

    “Ke tempat dimana seharusnya anda berada, Nyonya.” Harry menyahut dari kursi penumpang depan tanpa menoleh ke arahku. Aku yang duduk bersama Anaya di kursi belakang memilih diam. Anaya tertidur nyenyak dengan kepala di pangkuanku sejak kami mulai meninggalkan cluster. Aku tidak pernah meragukan Tara atau Harry. Bahkan dengan menutup mata dan tanpa memberikan detail, aku akan mengikuti mereka dengan rasa percaya. Sebuah tempat yang Harry katakan itu akhirnya adalah sebuah mansion yang berada di perbatasan Jakarta-Bogor. Sesuatu yang tidak pernah aku bayangkan bahkan dengan sebuah imajinasi tentang Adina El Khairi. Pintu gerbang mansion itu berada sekitar dua kilometer dari bangunan utama. Gerbang emas tinggi dengan penjagaan beberapa security berbadan tegap. Saat tiba di depan pintu gerbang, para penjaga mansion berlarian dan bergegas membuka pintu. Mobil yang kami naiki dan empat mobil lain di belakang kami masuk dengan lancar. Jalanan menuju ke bangunan utama adalah sebuah taman de

  • Kubuat Mantan Suamiku Menyesal   Tidak Akan Pernah Kembali

    “Ya kita berangkat.” Aku mengangguk. Harry mengangkat tangan dan memberikan instruksi pada beberapa orang pria yang berbaju hitam di luar gerbang. Mereka masuk ke dalam rumahku dan mulai berbicara dengan para pelayan dan pengasuh. Ibu-ibu tetangga yang melihat pemandangan itu mendadak diam. Mereka tentu saja bingung karena ini adalah hal berbeda dari yang biasa mereka saksikan. Sebaliknya, Meylani justru mencibir. “Oh! Jadi memang kamu sudah berniat tidak tinggal lama ya di cluster ini. Pantas saja kamu tidak peduli dengan ketentraman cluster ini,” ujar Meylani sinis. “Iya! Bener tuh! Baguslah dia pergi. Jadi cluster kita kembali aman dan damai!” “Dia memang tidak pantas tinggal di sini.” “Itu pasti orang-orang suruhan suaminya. Dia mungkin istri kedua atau simpanan seorang pejabat.” Suara-suara terdengar di sekitar telingaku. Para wanita itu bergumam dengn opini mereka sendiri. Satu hal yang pasti, tidak ada opini baik yang kudengar di sana. Aku hanya diam dan membiarkan semuan

  • Kubuat Mantan Suamiku Menyesal   Sejuta Pertanyaan

    “Kita akan menuju ke tempat seharusnya kita berada. Tempat ini bukan tempat seharusnya kita tinggal.” Aku menggeser berdiriku dan melihat keluar jendela. Tatapanu menyapa sekitar di mana sebelumnya kami berharap banyak pada kehidupan. Mbak Pia diam. Dia bingung dengan apa yang aku katakan. Pembantuku itu selalu percaya pad keputusan apa pun yang aku buat. Dia tidak bertanya lebih banyak. Setelah mengangguk tanda mengerti, dia beranjak ke dapur. Beberapa saat kemudian, rumah kami sedikit riuh karena pengasuh Jafar dan Rayyan mulai mengemas barang-barang pribadi dua bayi itu. Belum lagi sesekali tangisan muncul dri keduanya. Aku bahkan perlu sedikit beradaptasi mendengar suara-suara yang tidak biasa aku dengar. Sejak Anaya beranjak dewasa, di rumah kami segalanya menjadi tenang. Nyaris tidak pernah terjadi keributan dan tangisan seperti yang terjadi saat ini. Aku menenangkan diri di dalam kamr setelah Anaya pulang dari sekolah dan menyelesaikan makan siangnya. Sebuah ketukan memaksa

  • Kubuat Mantan Suamiku Menyesal   Keputusan Baru

    “Banyak hal yang berjalan dan tidak bisa kita ubah.” Aku menegaskan pada Andre. Sejujurnya ini terasa seperti sedang membunuh harapan dalam diriku sendiri. Semua ini jauh lebih baik daripada terus tenggelam dalam mimpi. Harapan tentang hubungan mereka bagiku nyaris seperti hamparan pasir yang tidak ingin digenggamnya. Semakin erat aku merapatkan tangan, akan semakin banyak yang harus rela untuk kulepaskan. “Din, kita sudah jauh berjalan. Masa depan yang pernah aku bayangkan adalah bersamamu.” Andre menggenggam tanganku. Aku tersenyum dan menarik tanganku dari genggaman Andre. “Terima kasih sudah begitu percaya pada hubungan kita, Ndre. Keputusan ini aku ambil bukan murni karenamu. Ini juga tentang diriku sendiri.” “Apa maksudmu dengan tentang dirimu sendiri? Apakah kau memang tidak ingin bersamaku sejak awal? Lalu kenapa kita berdua harus membuang waktu jika kau memang tidak serius dengan semua ini sejak awal?” Andre memaksa agar arah angin berpihak padanya. Aku menggeleng ringan.

  • Kubuat Mantan Suamiku Menyesal   Mari Menjauh

    “Apakah aku perlu memberikan alasan untuk bertemu denganmu?” tanyaku. Andre tertawa kecil di seberang sambungan. “Tentu saja tidak. Aku hanya terkejut kau ingin bertemu denganku setelah keributan kemarin. Aku pikir kau akan kesal atau marah padaku. Kau bahkan tidak mempersilahkan aku masuk. Kau juga tidak menghubungiku.” Aku diam. Marah dengan Andre? Tentu saja aku marah. Aku bahkan tidak ingin lagi berada di dalam kondisi di mana aku tidak punya kekuatan untuk mengendalikannya. Dua jam kemudian aku sudah duduk di sebuah café dan Andre ada di depanku. Aku lebih tenang meninggalkan rumah karena dua keponakan Mbak Pia sudah datang untuk membantunya mengasuh Jafar dan Rayyan. Seorang security sengaja ditempatkan di rumahku oleh Harry. Pria yang memakai baju security itu sebenarnya adalah salah satu bodyguard Tara dibawah kepemimpinan Harry. Kadang aku merasa takjub dengan hal-hal kecil yang seolah sudah disiapkan oleh Tara. Harry tidak mungkin mengambil keputusan tanpa perintah dari T

  • Kubuat Mantan Suamiku Menyesal   Kedatangan Rayyan

    “Tuan Tara memberikan alamat ini padaku. Tolong buka pintunya, Tuan Muda Rayyan perlu istirahat segera.” Aku yakin itu adalah orang suruhan Harry yang membawa Rayyan. Ternyata Tara berhasil mengeluarkan Rayyan dari Singapura. Aku bergegas membuka pintu. Saat pintu terbuka seukuran tubuh, aku mundur ke belakang dengan cepat karena pria itu menerobos masuk. Seorang bayi laki-laki tertidur pulas di pelukannya. Pria dengan rambut coklat gelap dan tubuh tegap itu berdiri dengan wajah tegang. Beberapa kali dia menoleh ke belakang seolah sedang cemas jika sesuatu mengikutinya. Aku keluar dari pintu gerbang, menoleh ke kanan dan ke kiri. Entah apa yang aku cari. Aku hanya memastikan semuanya aman. “Kau tidak membawa mobil?” tanyaku ketika masuk kembali ke dalam gerbang. Pria itu menggeleng. Lalu dia melihat ke arah pintu gerbang yang terbuka. “Tolong cepat tutup pintunya,” ujar pria itu. Aku mengangguk dan segera menutup pintu gerbang. Tidak lupa aku kembali memasang gembok pengaman. Wa

  • Kubuat Mantan Suamiku Menyesal   Fattan dan Kebohongannya

    “Kembali padamu? Apa kau serius dengan kata-katamu?” tanyaku menyelidik. Segumpal harapan seolah berhasil Fattan dapatkan. Dia terdengar antusias ketika menjawab pertanyaanku. “Tentu saja, aku serius. Aku sangat serius. Aku memang bukan pria yang baik untukmu, tapi aku akan berusaha memperbaiki semuanya.” Jantungku ingin meledak karena tawa yang tertahan di dalam sana. Hari ini benar-benar luar biasa. Begitu banyak kejutan dan kecemasan yang datang bersamaan. Bersama dengan senyum, butiran air mata berjatuhan di pipiku. “Kau bodoh, Fattan!” Aku mengucapkan dengan nada ketus yang pasti menusuk telinga siapa pun yang mendengarnya. “Kau pikir aku selugu dulu ketika masih menjadi istrimu?” “Apa maksudmu, Din? Buka pintunya. Biarkan aku masuk dan mari kita bicara.” Fattan memohon. “Tidak! Jika kau bilang kau bukanlah pria baik, lalu untuk apa aku harus memberikan lagi hidup, waktu dan hatiku untuk pria yang tidak baik? Lalu kau berjanji untuk memperbaiki diri. Kalau kau tidak berhasil

DMCA.com Protection Status