Share

Menuju Singapura

“Nyonya, Mbak Vivian itu tidak suka bicara ya?” tanya Mbak Pia ketika kami baru saja tiba di bandara.

Ini adalah hari keberangkatan kami ke Singapur. Selain Mbak Pia dan Anaya, Vivian juga pergi bersama kami. Sejak di dalam perjalanan dari apartement ke bandara, Anaya sibuk berceloteh. Mbak Pia menjadi teman setia untuk berbicara.

Vivian duduk di dekat mereka, namun tidak sepatah kata pun dia ucapkan. Itulah karakter Vivian yang dingin dan waspada. Dia adalah seornag bodyguard yang sangat profesional. Beberapa kali Mbak Pia mengajak bicara Vivian, tapi gadis itu hanya memberi jawaban seadanya.

Tentu saja itu membua bingung karena Mbak Pia adalah pengasuh Anaya yang terbiasa dengan sifat ceria. Aku melihat Mbak Pia mulai segan untuk menyapa Vivian. Dia akhirnya memilih berbincang hanya dengan Anaya sampai kami tiba di bandara.

“Saya akan atur semuanya. Nyonya silahkan tunggu. Setelah saya menyelesaikan semuanya, nanti kalian tinggal masuk saja,” ujar Vivian.

“Terima kasih, Vivian.
Ans

Kalila?

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status