Share

Batal Datang

“Sekarang atau nanti, aku tetap harus bertemu dengannya.”

“Kau masih mencintai Fattan?” tanya Marissa.

Aku memilih diam untuk tidak mengakui sesuat yang kuanggap sebagai kebodohan. Walau aku sudah tahu semua yang terjadi, tetap saja aku masih berharap semua akan kembali baik-baik saja. Perasaan dan hatiku masih terombang ambing di orang yang sama.

“Doakan saja aku akan tetap pada pendirianku. Demi diri dan hidupku,” ucapku sambil tersenyum sebelum turun dari mobil Risa.

Setelah mandi, makan malam, aku menemani Anaya di meja belajar. Gadis kecilku itu sedang sibuk mewarnai sebuah gambar yang ingin dia tunjukkan jika nanti ayahnya datang. Aku mengerti kerinduan Anaya pada Mas Fattan pasti sangat dalam. Selama ini hubungan mereka begitu dekat.

Kadangkala aku bahkan merasa bahwa Mas Fattan tidak bisa hidup tanpa Anaya. Itulah sebabnya, aku dan Anaya tidak pernah meninggalkan rumah tanpa Mas Fattan. Kenyatataan bahwa Mas Fattan bisa membiarkan aku dan Anaya keluar dari rumah demi memb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status