Share

Bab 17 Tidak bersemangat

Hanif masih terpaku di teras tokonya, beberapa hari ini semangatnya mengendur, bahkan memasak untuk dirinya berdua Leon saja, terasa sangat malas.

Di tengah keheningan situasi, rengekan ma nja putranya terdengar, gegas Hanif mengambil sikap dan mengendong Leon. "Dedek haus? Kita bikin susu dulu yuk!"

Baru dia menginjakkan kakinya di dalam toko, ibu-ibu tetangga sebelah rumah datang. "Eh, Bu Monik, belanja apa hari ini?" tanya Hanif sedikit basa-basi.

"Sabun cuci, sama pengharum..."

Wanita itu tiba-tiba diam, lalu memperhatikan anak yang masih dalam gendongan Hanif, "Anaknya baru bangun tidur?"

"Iya, Bu. Belakangan ini rewel sekali, keseringan nangis bikin badannya lemas." jelas Hanif sambil mengemas pesanan pelanggannya.

"Istri kamu ada nelpon nggak?"

Hanif menghentikan aktivitasnya, lalu menyengir, mengingat masalah yang kemarin. "Ada kok, kadang dia juga datang jengukin Leon..."

"Kamu serius? Hanif, aku mau kas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status