Share

Sakitnya Sendirian

Di apartemen … Lala hampir putus asa karena Sultan tak kunjung datang. Ia hanya meminum air putih dari botol mineral yang tadi dibawanya dari dapur dan meletakkannya di atas meja. Dengan begitu ia tak akan kesulitan untuk mengambilnya kala sakit begini.

“Tega kamu, Mas,” lirihnya sembari melirik ke arah ponsel. Diembusnya napas panjang, karena lelah dan kecewa. “Kamu akan menyesal jika tak cepat datang. Aku akan mati …,” sambungnya kemudian. Lelehan bening sudah membasahi mata dan rambut karena posisi Lala yang tengah berbaring.

Dia merasa hancur. Bukan karena sakitnya tapi karena Sultan memilih anaknya yang sakit. Padahal dia sendiri juga sakit. Bedanya, Afif sudah ada Ririn menjaga, sedang Lala, dia sendirian di apartemen itu.

“Jahat sekali kamu, Rin. Kamu pasti sangat dendam padaku.”

“Kamu pasti sengaja menahan Mas Sultan sekarang.”

“Kamu pasti sangat senang aku sakit.”

Lala terus bicara sendiri. Meracau karena mood –nya jadi sangat buruk.

“Huek.” Lala kembali mual. Kali ini tak ra
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status