Share

Kenapa Dia Gak Bangun Ma?

Sesuai rencana dan harapan, mobil yang membawa Sultan sampai lebih cepat setelah melalui jalan tikus. Untungnya taka da hambatan berarti. Begitu sopir membelokkan mobil sedan yang dikemudikannya ke sebuah apartemen megah, dan berhenti, Sultan langsung ke luar setelah memberikan uang selembar berwarna biru.

“Mas tunggu! Uangnya kurang 10 ribu!” teriak si bapak. Pria itu tak mau rugi, sebab telah berjuang lebih melewati jalan tikus.

“Hais.” Sultan mendesis sambil memejam mata kala kakinya terpaksa berhenti. Ia berbalik dan membuka dompet mencari uang sepuluh ribuan. Sementara, sang sopir memperhatikan perbuatannya dari jendela kacar yang telah diturunkan.

Namun, setelah membuka –buka, Sultan tak menemukan uang yang dicari. “Huft, bagaimana ini, Pak? Tidak ada?” tanyanya sembari memperlihatkan isi dompet yang semuanya berwarna hijau dan biru.

Sang sopir menghela napas panjang. Padahal, penumpangnya itu tinggal di rumah elit seperti ini tapi itung –itungannya luar biasa. Berbeda dengan pe
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status