Share

202. Bagian 4

Jin Selaksa Angin tak segera menjawab. Tangan kirinya meraba ke dada di mana tergantung sendok emas yang disebut Sendok Pemasung Nasib. Kebimbangan terlihat di wajahnya yang kuning. Melihat ini Jin Berpipa Emas segera membuka mulut.

“Apa yang kau bimbangkan. Sendok butut yang ada padamu walau terbuat dari emas tak ada artinya dengan pipa ini. Pipa emas ini belasan kali lebih berat dari sendok itu. Jika kau gantung di lehermu, kau akan kelihatan lebih gagah dan agung! Apa kau tidak suka pada pipa emas ini?”

“Aku suka, tapi sendok yang kau minta tak bisa kuberikan!”

“Hai, mengapa begitu?”

“Sendok itu sudah kujanjikan pada seseorang yang pernah menolongku!”

Jin Berpipa Emas kembali perdengarkan tawa berderai sampai air matanya membasahi sudut-sudut matanya.

“Janji masa sekarang setipis kabut di pagi hari. Begitu mentari muncul kabutpun hilang! Janji masa sekarang sulit dipertahankan, apalagi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status