Share

202. Bagian 18

Sesaat lagi Pukulan Tangan Dewa Merajam Bumi akan menghantam makhluk bermuka tanah Hat itu, tiba-tiba dari kegelapan malam berkelebat seseorang sambil menyorongkan sebatang tongkat bambu berwarna kuning, berusaha menangkis serangan Ruhcinta.

"Kraakkk!"

Tongkat bambu patah. Pukulan Ruhcinta melenceng ke kiri. Membongkar tanah dan bebatuan yang ada di tempat itu. Sosok Si Jin Budiman walau selamat tapi terlempar sejauh dua tombak. Bahu kirinya seperti ditusuk puluhan jarum dan tak bisa digerakkan. Terhuyung-huyung dia bangkit berdiri Jika saja mukanya tidak dilapisi tanah liat jelas akan terlihat bagaimana wajahnya pucat seputih kain kafan! Orang ini menatap sebentar ke arah Ruhcinta, lalu tidak menunggu lebih lama dia putar tubuhnya dan lenyap dari tempat itu.

Ruhcinta hendak mengejar tapi satu suara berkata mencegahnya.

"Tak perlu kau kejar orang itu Ruhcinta. saatnya kelak kalian akan bertemu kembali!"

Ruhcinta terkejut. Dia seperti mengenali suar

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status