Share

196. Bagian 9

"Buuuttttt..." Kembali terdengar kentut panjang nenek muka kuning, disusul ucapannya.

"Luar biasa! Anak muda rambut panjang! Ilmu apa yang kau pergunakan menghantam kakek jelek itu! Hik... hiik... hik...?" Di samping kiri si nenek muka kuning tertawa cekikikan. Untuk kesekian kalinya tangannya siap memuntir kibul seekor ayam jantan.

Terhuyung-huyung, dengan dada sesak dan darah mengucur di sela bibir, Pajahilio bangkit berdiri. Memandang ke samping kiri dia keluarkan seruan tertahan. Tadi ketika melihat kekasihnya saling mencengkeram dengan nenek muka kuning dia berusaha untuk membantu karena tahu betul bahaya besar yang mengancam Ruhjahilio. Tapi gerakannya dihadang oleh Bintang. Kini ketika dia memperhatikan kagetnya bukan alang kepalang melihat apa yang terjadi. Saat itu Ruhjahilio dilihatnya tegak sambil pegangi jidatnya. Di jidat itu kini menempel potongan tangan kanan miliknya sendiri! Sebatas lengan sampai ke ujung jari. Dengan muka pucat si nenek berusaha menan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status