Share

185. Bagian 23

"Kau harus belajar punya kesabaran Jin Muka Seribu. Ini hadiah untuk kesabaranmu itu!" Ruhjelita per- gunakan tangan kanannya mencubit perut Jin Muka Seribu hingga orang ini menjerit antara kesakitan dan kegelian. Bersamaan dengan itu Ruhjelita gerakkan tubuhnya ke belakang hingga rangkulan dua kaki Jin Muka Seribu terlepas.

"Ruhjelita tunggu!" berseru Jin Muka Seribu.

Tapi Ruhjelita telah berkelebat meninggalkan Ruang Dua Belas Obor.

Jin Muka Seribu terduduk di atas ranjang batu. Dua mulutnya beberapa lama keluarkan suara menggerendeng. Lalu mulut sebelah depan berucap perlahan. "Ruhjelita. Hai! Jangan kau kira aku tak tahu apa sebenarnya yang tengah kau lakukan dan kau cari. Aku hanya pura-pura percaya bahwa kau tengah mencari ilmu awet muda. Tapi aku tahu sebenarnya kau tengah mencari satu ilmu kesaktian yang langka dan sangat hebat. Aku akan membantumu mendapatkan ilmu itu. Aku akan mengikuti saja apa maumu Ruhjelita! Hai kekasihku! Tapi begitu kau mendapatk

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status