Share

185. Bagian 17

Patandai mendengus.”Delapan puluh tahun lalu kau berdusta. Sekarang masih saja berdusta! Siapa percaya padamu! Aku sudah sembuh Ruhsantini! Dengar. Aku sudah sembuh! Dan aku tidak memerlukan dirimu lagi! Mampuslah perempuan jalang!"

Sepuluh jari kokoh Patandai disertai tenaga luar dan dalam yang sangat hebat mencengkeram siap menghancurkan leher Ruhsantini. Pada saat itulah tangan kanan Ruhsantini menghantam ke depan, mengarah ke perut Patandai.

Tapi Patandai tidak buta. Tangan kirinya secepat kilat di babatkan ke bawah.

"Bukkk!"

Dua lengan saling beradu keras. Kedua orang itu terpental dan sama-sama kesakitan. Begitu lepas dari cekikan Patandai, Ruhsantini berteriak marah. ”Manusia laknat! Binatang saja kalau ditolong tidak akan pernah berkhianat! Kau memang Jin jahanam yang harus dimusnahkan!" untuk kedua kalinya Ruhsantini menyerang

Patandai cepat menyingkir. Gerakannya memang tidak terlalu cepat akibat kendala di bagian bawah perutn

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status