Share

184. Bagian 4

Maithatarun menggoyangkan kepalanya ke arah kuda tunggangannya. “Kudaku yang setia itu. Dia yang mencarikan makanan untukku di hutan sekitar sini”

“Kuda aneh. Kakinya saja enam...” kata Bayu sambil goleng-goleng kepala.

“Selama enam bulan kau tidak berhasil meloloskan diri. Bagaimana mungkin kau akan membalas dendam?” tanya Bintang.

Maithatarun menghela nafas dalam. “Jika ini memang pekerjaan si dukun laknat Jin Santet, berarti aku terpaksa menunggu sampai dia menemui ajal. Begitu mati ilmunya akan leleh dan aku akan terbebas. Tapi berapa lama baru dia akan mampus? Orang di sini rata-rata hidup sampai sampai ratusan tahun. Jin Santet kurasa baru berusia sembilan puluh tahun!”

Bintang, Bayu dan Arya jadi saling pandang mendengar ucapan Maithatarun itu.

“Tapi setiap hari aku selalu berdoa memohon pertolongan para Dewa dan para Dewi. Aku tidak putus asa. Disamping itu diam-diam aku berusaha meningk

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status