Share

184. Bagian 11

Di sebelah kiri kuda kaki enam meringkik keras sewaktu salah seekor kadal raksasa menancapkan gigi-giginya di tengkuk. Kuda ini berlaku cerdik. Dia jatuhkan diri, berguling di tanah sambil menyorongkan kepalanya. Tanduknya yang tajam berkeluk menancap di perut kadal coklat yang tadi menyerangnya!

Niat baik Maithatarun ternyata tidak mendapat sambutan Patole. Malah dia melompati Maithatarun dan memiting lehernya dari belakang. Dari depan dua kawannya menyerbu dengan parang terhunus!

“Bacok! Lekas kalian bacok dia!” teriak Patole.

Maithatarun kertakkah rahang. Kesabaran dan rasa kasihannya hilang. Dengan bola batu kaki kirinya dia menginjak kaki kiri Patole hingga berderak hancur. Selagi Patole menjerit kesakitan dan lepaskan pitingan-nya, Maithatarun tarik sosok orang ini lalu dilemparkan ke depan. Tepat pada saat dua parang besi datang membacok.

Patole menjerit keras lalu roboh ke tanah mandi darah. Dua orang kawannya yang barusan secara tak s

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status