“Ada tiga makhluk aneh di sela rerumputan!” seru makhluk raksasa yang suaranya bagi Bintang dan dua kawan seolah gelegar guntur. Merasa senasib seketakutan ketiganya saling berangkulan. Pada saat itulah makhluk raksasa ulurkan tangannya menyambar tubuh ketiga orang itu.
“Mati kita semua!” jerit Bayu.
“Pecah kepalaku!” teriak Arya.
Bintang tak bisa berteriak karena salah satu jari tangan raksasa tepat menekan mukanya. Kepalanya serasa remuk. Makhluk raksasa perlahan-lahan duduk kembali di tanah. Tangan kanannya yang menggenggam dibuka. Bintang, Bayu dan Arya bergeletakan di atas telapak tangannya.
“Tiga makhluk aneh cebol! Ha ha ha...!” Suara tawa makhluk raksasa membuat ketiga orang yang ada di atas telapak tangan bergulingan. Arya malah sempat jatuh, tapi lekas di sambut kembali oleh makhluk raksasa itu. Untuk beberapa lamanya ketiganya tertelentang di atas telapak tangan, tak bergerak dan telinga masing-ma
Seperti halnya manusia, Jin juga makhluk Tuhan yang diberi kebebasan untuk memilih mana yang baik dan mana yang buruk, memiliki tanggung jawab dalam beribadah, serta memiliki cinta dan syahwat, Kehidupan jin sangat mirip dengan kehidupan alamiah manusia, ada cinta dan benci, kesepakatan dan perselisihan, kasih sayang dan permusuhan. Bangsa Jin Berbeda dengan setan. Setan ialah makhluk Tuhan keturuan iblis yang tidak memiliki pilihan dalam menentukan mana baik dan mana buruk, setan hanya memiliki sifat buruk dalam hidupnya, mereka adalah makhluk yang dilaknat selamanya oleh Allah S.W.T.Dalam kenyataanya, masyarakat seringkali keliru dalam membedakan antara setan dan jin, masyarakat seringkali menganggap sama hubungan antara dua makhluk ini dibenak mereka, sama-sama menggoda manusia dan menjerumuskan manusia ke jalan kesesatan. Hal ini bisa dibilang wajar, mengingat masyarakat selalu dijejali tontonan-tontonan dan pembahasan-pembahasan seputar hal ghoib yang gunanya hanya untu
Meskipun jin memiliki kemampuan untuk memperlihatkan diri dihadapan manusia, namun tidak mudah bagi jin untuk menampakan diri kepada manusia lebih-lebih menampakan wujud aslinya. Pada umumnya jin sangat suka menampakan diri dalam wujud binatang seperti anjing hitam, ular hitam dan kucing hitam. Jin yang akan menampakan diri biasanya dari golongan jin tertentu yang memiliki kekuatan lebih dibanding jin yang lainnya. Kondisi-kondisi tertentu juga ikut andil dalam upaya jin untuk menampakan diri. Orang yang jauh dari zikir, tidak pernah bersuci dan kosongnya pikiran ialah beberapa sebab untuk jin mudah dalam upayanya menampakan diri.Sekalipun jin mampu berubah-ubah wujud, namun wujud jin pada hakekatnya ialah tunggal. Maksudnya, jin memiliki wujud yang asli yang jarang sekali ditampakan kepada manusia. Manusia seringkali keliru menafsirkan sosok dan bentuk jin, dan wajar jika manusia menganggap jin sebagai makhluk yang menakutkan karena mereka sendiri kerap kali menampaka
Bintang, Bayu dan arya berhasil masuk ke negeri Jin, tapi dinegeri jin wujud mereka menjadi sangat kecil dibanding para jin yang bertubuh besar. Dan kini mereka bertiga terancam mau dimakan oleh sesosok jin raksasa.“Celaka! Cincin itu lenyap!”Bayu dan Bintang terkejut besar. Lalu ikut bantu menggeledahi tubuh si Arya. Tetap saja Cincin bermata hijau tidak ditemukan.“Jangan-jangan jatuh di kawasan rerumputan tadi...” kata Bintang. “Kita harus mencarinya sampai dapat!”“Cincin itu besarnya tak sampai seujung jari kelingkingku! Bagaimana mungkin kalian bisa menemukan?!” ujar makhluk raksasa.“Bagimu sebesar ujung kuku jari. Bagiku dan kawan-kawan sebesar lengan!” jawab Bintang. Lalu cepat menyambung ucapannya. “Kuharap kau mau berbaik hati. Menurunkan kami bertiga di tempat tadi...”“Kalau itu maumu Hai! kutu cebol, silahkan saja... Tapi ingat sebentar lagi hari ak
Maithatarun menggoyangkan kepalanya ke arah kuda tunggangannya. “Kudaku yang setia itu. Dia yang mencarikan makanan untukku di hutan sekitar sini”“Kuda aneh. Kakinya saja enam...” kata Bayu sambil goleng-goleng kepala.“Selama enam bulan kau tidak berhasil meloloskan diri. Bagaimana mungkin kau akan membalas dendam?” tanya Bintang.Maithatarun menghela nafas dalam. “Jika ini memang pekerjaan si dukun laknat Jin Santet, berarti aku terpaksa menunggu sampai dia menemui ajal. Begitu mati ilmunya akan leleh dan aku akan terbebas. Tapi berapa lama baru dia akan mampus? Orang di sini rata-rata hidup sampai sampai ratusan tahun. Jin Santet kurasa baru berusia sembilan puluh tahun!”Bintang, Bayu dan Arya jadi saling pandang mendengar ucapan Maithatarun itu.“Tapi setiap hari aku selalu berdoa memohon pertolongan para Dewa dan para Dewi. Aku tidak putus asa. Disamping itu diam-diam aku berusaha meningk
Blegaaar...!Satu letupan keras berkumandang begitu kedua tangan Bintang menghantam rantai besi. Tanah di antara dua kaki Maithatarun terbongkar. Rantai besi mengeluarkan suara berdentrangan dan terangkat ke tanah lalu jatuh kembali ke tanah. Bintang sendiri terhuyung mundur empat langkah lalu jatuh duduk di tanah. Kilatan petir yang tadi ada dikedua tangannya lenyap. Di depan sana rantai besi tidak berubah walau tadi sempat terbungkus kilatan petir seolah dilamun api.Maithatarun menunduk lalu angkat rantai besi dengan tangan kirinya. “Hai! sobatku Bintang. Paling sedikit kau harus menghantam lima kali dengan ilmu kesaktianmu tadi. Baru rantai ini bisa putus!”Bintang tak berkata apa-apa. Dia bangkit berdiri dan melangkah mendekati Bayu. “Mungkin dengan ilmu gaib yang mendekam di dadamu kau bisa menolong Maithatarun,” katanya.Tapi Bayu gelengkan kepala. “Aku mau mencoba. Kalau gagal kemana kubuang rasa maluku! Kita berhadap
“Makhluk luar biasa...” desis Maithatarun. Dia ingat pada Bintang dan dua temannya. Dengan cepat Maithatarun membungkuk mengambil ketiganya. “Kalian bertiga, terutama kau Hai! Bintang telah menolongku! Aku sangat berterima kasih! Mulai hari ini, aku mengangkat sumpah bahwa kalian bertiga adalah saudara satu darahku!”“Terima kasih kau mau berbaik hati mengangkat kami jadi saudara-saudaramu!” kata Bintang. “Mudah-mudahan saja kau tidak malu punya tiga saudara kutu cebol begini!”Maithatarun buka mulutnya lebar-lebar hendak tertawa bergelak mendengar ucapan Bintang itu. Tapi Bintang cepat berteriak. “Jangan tertawa! Kami bertiga bisa mental ke udara! Jatuh ke tanah!”Maithatarun segera tekap mulutnya dengan tangan kiri lalu berkata. “Sahabat Bintang, sebelumnya aku telah berulang kali mengejek dan menghinamu dan dua kawanmu. Ternyata kau seorang sakti berkepandaian tinggi. Ilmu memelihara dan memang
Di dalam kocek jerami kering, Bintang dan dua kawannya mendengar jelas bentakan-bentakan itu. Dengan susah payah mereka menggeser penutup kocek lalu mengintai.“Celaka, naga-naganya akan terjadi perkelahian hebat!” kata Bayu. “Kalau sampai tendangan atau senjata lawan mengenai kocek ini, kita bisa medel semua!”“Kalau begitu biar aku keluar saja dan merosot lewat kaki celana Maithatarun!” kata Arya.“Mati hidup kita tetap dalam kocek ini! Berada di luar mungkin lebih besar bahayanya!” kata Bintang lalu menarik daun telinga lebar Arya.-o0o-Lelaki di sebelah depan yang mengenakan destar tinggi warna hitam terbuat dari sejenis kulit kayu meludah ke tanah. “Dasar manusia bodoh! Setelah membunuh keponakanku kau masih bisa berkata tidak mencari lantai terjungkat! Menuduh kami memfitnah!”“Hai! Pasalut, Lamanda, Ruhrinjani istri yang kucintai! Perihnya
Di hadapan Maithatarun ular hijau bergerak secara aneh. Binatang ini tidak melata di tanah melainkan, tegak lurus di atas ekornya yang laksana besi dipancang. Didahului desisan keras dan semburan racun berwarna hijau, sosok Pasalut yang telah jadi ular itu melesat ke depan. Kepala mematuk ke arah leher sedang bagian tubuh berusaha menggelung sementara ujung ekor tetap tegak di tanah dan mampu bergerak cepat kian kemari.Bintang, Arya dan Bayu yang berada dalam kocek jerami dan menyaksikan apa yang terjadi menjadi sangat ketakutan. Kalau sampai hantaman ular jejadian itu mengenai kocek maka tamatlah riwayat mereka bertiga!Sambil menyingkir hindari serangan Maithatarun berseru.“Hai! Lamanda Pasalut! Aku Maithatarun yang muda bersedia menyudahi perkelahian ini. Asalkan kau mau menghentikan serangan!”Tapi Pasalut yang telah jadi ular hijau besar itu tidak perduli ucapan orang. Patukannya menyambar ganas. Untung Maithatarun masih bisa meng
Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta
Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan
“Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be
Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan
Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike
“Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y
Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j
Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej
Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig