“Panas sekali” ucap Tania pelan.
“Hhmm.. jalan lurus ini langsung menuju ke Setyo Kencana” ucap Tania lagi menatap kearah depan, lalu menoleh kearah kanan.
“Kalau tidak salah diujung jalan setapak ini ada sebuah desa yang cukup ramai penduduknya.. mungkin ada baiknya aku mengisi perut dulu sebelum melanjutkan perjalanan” batin Tania lagi, memutuskan seperti itu, Tania lalu mengarahkan kudanya kearah kanan.
Sebuah desa yang terlihat cukup ramai penduduknya, ditambah lagi desa itu berada dipinggiran jalan utama, sehingga tak heran, banyak orang berlalu lalang melewati desa itu, desa ini pula dimana Tania saat ini berada.
Dengan perlahan, Tania mulai menggebah kudanya memasuki gerbang desa tersebut, dari balik caping yang dikenakannya, mata indah Tania tampak mengawasi keadaan disekitarnya disepanjang jalan yang dilewatinya, hingga setelah memasuki cukup jauh desa tersebut, akhirnya Tania menghentikan langkah kuda
Tak lama kemudian, hidangan yang dipesan Taniapun datang, maka dengan sedikit tergesa-gesa Tania segera menyantap hidangannya tanpa melepas capingnya, Tania menyadari masih banyak pandangan yang menatap kearahnya, karena itulah Tania ingin cepat-cepat menyelesaikan santapannya. Begitu selesai, Tania langsung pergi meninggalkan kedai makan itu.Kuda tunggangannya kembali digegah dengan cepat. Kali ini Tania berniat untuk tidak berhenti-henti lagi sampai tiba di Setyo Kencana, perkiraan Tania, mungkin nanti sore atau malam sudah tiba di Setyo Kencana.Hiieekkk...!Tiba-tiba saja Tania menarik tali kekang kudanya, hingga membuat kuda tunggangannya meringkik dengan keras. Dari balik caping yang dikenakannya, Tania menyipitkan pandangannya, beberapa tombak dihadapannya tampak sesosok tubuh berdiri ditengah jalan.Setelah berhenti cukup lama, perlahan Tania kembali menjalankan kudanya secara perlahan, semakin dekat, Tania semakin dapat melihat
Daggghhh!Kedua tangan Harimau Utara yang menyilang didepan dada langsung terhantam selendang biru Tania, hingga menimbulkan suara keras yang membuat Harimau Utara terseret mundur hingga 2 tombak jauhnya, Tania kembali menarik selendang birunya.“Hebat juga!” ucap si Harimau Utara kembali berdiri dengan perkasa seraya melangkah kehadapan Tania yang masih berada diatas kudanya, duduk dengan anggun dengan selendang biru ditangan.“Menyingkirlah Harimau Utara, atau aku takkan segan-segan lagi!” bentak Tania keras.“Tak perlu sungkan-sungkan, jurus ‘Harimau Utara’ku siap menyambutnya” ucap Harimau Utara seraya memasang kuda-kuda rendah dengan kedua cakar didepan.Huupp!Tania bersalto dari atas punggung kudanya dan turun beberapa langkah dihadapan Harimau Utara.“Majulah Harimau Utara!” ucap Tania memberikan tantangan kepada Harimau Utara untuk menyerangnya terlebih dahu
“Aku harus bisa mendekatinya, karena dengan selendang ditangannya, berarti dia hanya bisa bertarung jarak jauh” batin Harimau Utara setelah mengamati serangan lawannya. Memang Tania adalah pendekar dengan pola serangan jarak jauh, hal ini tentu saja dikarenakan jurus ‘Selendang Biru’ yang dikenakannya.Huuppp!!!Harimau Utara kembali bergulingan ditanah untuk menghindari serangan lawannya, tapi kali ini Harimau Utara tidak berguling kesamping kanan atau kiri, tapi justru berguling kedepan untuk menghindari serangan lawan.Weessshh! Weessshh! Weessshh!Tania terus melancarkan serangan selendang birunya kearah Harimau Utara yang tanpa disadarinya terus mendekatinya.“rasakan cakar harimau utaraku ini nona cantik ! heaaa!” berjarak tiga tombak, Harimau Utara tiba-tiba saja melompat menerkam kearah Tania, Tania tentu saja terkejut, karena jarak yang masih begitu jauh diantara dirinya dan lawannya, t
"He he he...!" terdengar suara terkekeh-kekeh didepan sana. Saat Tania mengangkat wajahnya, Harimau Utara yang rupanya tertawa terkekeh-kekeh.“Dasar cabul!” bentak Tania dengan mata melotot."He he he...! lebih baik kau jadi istriku nona, kujamin kau takkan menyesal !" ucap Harimau Utara masih terkekeh-kekeh pelan.“Siapa sudi jadi istri pendekar cabul sepertimu!”“Jika kau tak bisa diajak baik-baik, terpaksa aku memaksa” ucap Harimau Utara lagi seraya bersiap dengan serangan cakarnya. Di tempatnya kini Tania bingung harus menghadapi Harimau Utara, sementara tangannya sibuk menutupi dadanya yang terbuka."Hiaaah...!"Sosok Harimau Utara menerkam cepat kearah Tania.Weessshh!Tak disangka, Tania justru melancarkan serangan selendang birunya kearah Harimau Utara dengan tangan kanannya, sementara satu tangannya lagi masih menutupi buah dadanya. Jaraknya yang begitu dekat membuat Tania yakin ser
Bersama sembrani, Bintang selalu terbang memantau keadaan disekitar wilayah Setyo Kencana, hal ini Bintang lakukan bila ada waktu senggang, agar apabila ada kejadian yang membutuhkan bantuannya Bintang dapat menolongnya. Dengan mengendarai sembrani, Bintang menggunakan ajian ‘mata dewa’ nya untuk melihat keadaan dibawah, sehingga jarak yang begitu jauh dapat Bintang lihat dengan jelas. Seperti halnya hari ini, secara tak sengaja Bintang melihat sebuah pertarungan yang membuat wajah Bintang berubah.“Tania” ucap Bintang mengenali sosok yang tengah bertarung dengan seorang laki-laki yang berperawakan besar dan kekar. Saat melihat keadaan Tania dalam bahaya, tanpa menunggu waktu lagi, Bintangpun langsung melompat turun dari punggung sembrani, walaupun jaraknya masih begitu sangat tinggi, bukanlah pekerjaan sulit bagi seorang ksatria pengembara yang memiliki ilmu peringan tubuh sempurna.Setelah
Hiaaa...! Buhgg.. !Sebagai serangan penutup, Bintang melakukan tendangan berputar dan melayangkan tendangannya ke dada Harimau Utara hingga tubuh Harimau Utara terlempar dengan keras kebelakang.Wusss...!Prass...! Bras...! Plak, trakk...! Brett...!Tubuh Harimau Utara bagaikan sehelai daun yang dihempaskan dengan sangat kuat, terpelanting jauh. Membentur dan menggores apa saja yang dilewatinya.Prakk...!Tubuh itu baru berhenti saat menghantam sebuah gugusan batu besar hingga retak."Huaghh!!"Darah kental hitam kemerahan tersembur keluar dari dalam mulut Harimau Utara yang langsung diseka oleh Harimau Utara. Dengan susah payah Harimau Utara kembali bangkit berdiri dan menatap tajam kearah Bintang.“Siapa kau?!”“Aku ksatria dari Setyo Kencana” ucap Bintang tersenyum melihat Harimau Utara akhirnya terkejut juga terhadap dirinya. Jawaban ringan Bintang kembali membuat wajah Harima
“Aku tak perduli.. Aku akan mencobanya, akan kutundukkan para pendekar yang sudah bergabung di Setyo Kencana, agar gusti prabu mau menerimaku” jawab Harimau Utara.“Kemampuanmu pun masih belum cukup untuk bergabung di Setyo Kencana.. masih terlalu dangkal!” jawab Bintang seenaknya hingga lagi-lagi membuat wajah Harimau Utara memerah.“Jangan meremehkanku pendekar!” ucap Harimau Utara dengan gusar.“Kalau begitu, ayo kita buktikan!” tantang Bintang.“Buktikan bagaimana?!!” tanya Harimau Utara lagi.“Terima satu pukulanku, jika kau mampu bertahan, maka kau memang pantas untuk bergabung di setyo kencana dan juga kau tak perlu minta maaf pada calon istriku itu” ucap Bintang seraya menoleh kearah Tania, Harimau Utara terlihat ikut menoleh. Setelah menimbang hal itu cukup lama, akhirnya ;“Baik.. ayo kita lakukan!” ucap Harimau Utara berd
“Lakukan!” ucap Harimau Utara dengan lantang dengan penuh percaya diri. Bintang tampak tersenyum melihat kepercayaan diri Harimau Utara, ‘Pukulan Pemecah Karang’ siap dikerahkan, Harimau Utara tak mengetahui kalau ‘Pukulan Pemecah Karang’ yang dikerahkan oleh Bintang akan semakin berdampak besar bila lawan yang dihadapi memiliki tenaga yang besar. Bukan hanya Harimau Utara, Taniapun ikut heran dan penasaran dengan apa yang akan dilakukan oleh Bintang.Dagh!Bintang memukul dengan sangat pelan telapak tangannya yang sudah menempel diperut Harimau Utara. Tak ada yang terjadi, bahkan Harimau Utara sampai menatap kearah Bintang dengan tatapan heran, hingga ;“ARRRKHHHHH!!!”Tiba-tiba saja dari mulut Harimau Utara terdengar teriakan yang sangat keras seperti orang yang tengah mengalami rasa sakit yang amat sangat. Bahkan seiring dengan itu ;Wusss...!!!Tubuh Harimau Utara bagaikan