"He he he...!" terdengar suara terkekeh-kekeh didepan sana. Saat Tania mengangkat wajahnya, Harimau Utara yang rupanya tertawa terkekeh-kekeh.
“Dasar cabul!” bentak Tania dengan mata melotot.
"He he he...! lebih baik kau jadi istriku nona, kujamin kau takkan menyesal !" ucap Harimau Utara masih terkekeh-kekeh pelan.
“Siapa sudi jadi istri pendekar cabul sepertimu!”
“Jika kau tak bisa diajak baik-baik, terpaksa aku memaksa” ucap Harimau Utara lagi seraya bersiap dengan serangan cakarnya. Di tempatnya kini Tania bingung harus menghadapi Harimau Utara, sementara tangannya sibuk menutupi dadanya yang terbuka.
"Hiaaah...!"
Sosok Harimau Utara menerkam cepat kearah Tania.
Weessshh!
Tak disangka, Tania justru melancarkan serangan selendang birunya kearah Harimau Utara dengan tangan kanannya, sementara satu tangannya lagi masih menutupi buah dadanya. Jaraknya yang begitu dekat membuat Tania yakin ser
Bersama sembrani, Bintang selalu terbang memantau keadaan disekitar wilayah Setyo Kencana, hal ini Bintang lakukan bila ada waktu senggang, agar apabila ada kejadian yang membutuhkan bantuannya Bintang dapat menolongnya. Dengan mengendarai sembrani, Bintang menggunakan ajian ‘mata dewa’ nya untuk melihat keadaan dibawah, sehingga jarak yang begitu jauh dapat Bintang lihat dengan jelas. Seperti halnya hari ini, secara tak sengaja Bintang melihat sebuah pertarungan yang membuat wajah Bintang berubah.“Tania” ucap Bintang mengenali sosok yang tengah bertarung dengan seorang laki-laki yang berperawakan besar dan kekar. Saat melihat keadaan Tania dalam bahaya, tanpa menunggu waktu lagi, Bintangpun langsung melompat turun dari punggung sembrani, walaupun jaraknya masih begitu sangat tinggi, bukanlah pekerjaan sulit bagi seorang ksatria pengembara yang memiliki ilmu peringan tubuh sempurna.Setelah
Hiaaa...! Buhgg.. !Sebagai serangan penutup, Bintang melakukan tendangan berputar dan melayangkan tendangannya ke dada Harimau Utara hingga tubuh Harimau Utara terlempar dengan keras kebelakang.Wusss...!Prass...! Bras...! Plak, trakk...! Brett...!Tubuh Harimau Utara bagaikan sehelai daun yang dihempaskan dengan sangat kuat, terpelanting jauh. Membentur dan menggores apa saja yang dilewatinya.Prakk...!Tubuh itu baru berhenti saat menghantam sebuah gugusan batu besar hingga retak."Huaghh!!"Darah kental hitam kemerahan tersembur keluar dari dalam mulut Harimau Utara yang langsung diseka oleh Harimau Utara. Dengan susah payah Harimau Utara kembali bangkit berdiri dan menatap tajam kearah Bintang.“Siapa kau?!”“Aku ksatria dari Setyo Kencana” ucap Bintang tersenyum melihat Harimau Utara akhirnya terkejut juga terhadap dirinya. Jawaban ringan Bintang kembali membuat wajah Harima
“Aku tak perduli.. Aku akan mencobanya, akan kutundukkan para pendekar yang sudah bergabung di Setyo Kencana, agar gusti prabu mau menerimaku” jawab Harimau Utara.“Kemampuanmu pun masih belum cukup untuk bergabung di Setyo Kencana.. masih terlalu dangkal!” jawab Bintang seenaknya hingga lagi-lagi membuat wajah Harimau Utara memerah.“Jangan meremehkanku pendekar!” ucap Harimau Utara dengan gusar.“Kalau begitu, ayo kita buktikan!” tantang Bintang.“Buktikan bagaimana?!!” tanya Harimau Utara lagi.“Terima satu pukulanku, jika kau mampu bertahan, maka kau memang pantas untuk bergabung di setyo kencana dan juga kau tak perlu minta maaf pada calon istriku itu” ucap Bintang seraya menoleh kearah Tania, Harimau Utara terlihat ikut menoleh. Setelah menimbang hal itu cukup lama, akhirnya ;“Baik.. ayo kita lakukan!” ucap Harimau Utara berd
“Lakukan!” ucap Harimau Utara dengan lantang dengan penuh percaya diri. Bintang tampak tersenyum melihat kepercayaan diri Harimau Utara, ‘Pukulan Pemecah Karang’ siap dikerahkan, Harimau Utara tak mengetahui kalau ‘Pukulan Pemecah Karang’ yang dikerahkan oleh Bintang akan semakin berdampak besar bila lawan yang dihadapi memiliki tenaga yang besar. Bukan hanya Harimau Utara, Taniapun ikut heran dan penasaran dengan apa yang akan dilakukan oleh Bintang.Dagh!Bintang memukul dengan sangat pelan telapak tangannya yang sudah menempel diperut Harimau Utara. Tak ada yang terjadi, bahkan Harimau Utara sampai menatap kearah Bintang dengan tatapan heran, hingga ;“ARRRKHHHHH!!!”Tiba-tiba saja dari mulut Harimau Utara terdengar teriakan yang sangat keras seperti orang yang tengah mengalami rasa sakit yang amat sangat. Bahkan seiring dengan itu ;Wusss...!!!Tubuh Harimau Utara bagaikan
“Apakah gadis itu hebat?” tanya Bintang pura-pura tidak tau.“Gadys kakang, bukan gadis”“Iya Gadys” ulang Bintang tersenyum“Sangat hebat kakang, Gadys adalah murid Pertapa Suci Dari Lembah Kutukan” jelas Gadys dan lagi-lagi wajah Bintang berubah dengan berpura-pura terkejut. “Gadys memiliki ‘ilmu geledek’ yang berasal dari tuah petir yang ada didalam tubuhnya” sambung Gadys lagi, wajah Bintang kembali berubah, tapi kali ini Bintang benar-benar terkejut mendengar hal itu, Bintang baru tahu kalau Gadys memiliki tuah petir seperti dirinya.“Selain itu, saat ini .. Gadys dan Aryasuta tengah melatih sebuah ilmu dahsyat yang mereka sebut ilmu ‘dewa dewi’ kakang” sambung Tania lagi, kali ini wajah Bintang kembali berubah terkejut.“Ilmu ‘dewa dewi’” ulang Bintang“Benar kakang,
“Kemana kita setelah ini kakang?”“Kakang akan mengantar Tania pulang, sekaligus melayani tantangan Gadys dan Aryasuta” ucap Bintang dengan enteng. Sejenak Tania tampak menatap kearah luar, terlihat hari sudah semakin sore.“Hari sebentar lagi malam kakang, bagaimana kita menginap dulu didesa ini untuk malam ini” ucap Tania. Bintang terdiam mendengar hal itu, sejenak Bintang menolehkan pandangannya kearah luar, benar saja, mega-mega merah terlihat sudah berada diufuk barat, pertanda malam akan segera tiba.“Menginap ya kang, Tania masih lelah bila harus melanjutkan perjalanan sekarang” bujuk Tania dengan memelas. Bintang yang memang pantang dibegitukan oleh perempuan terpaksa akhirnya mengangguk, walaupun sebenarnya Bintang sangat ingin cepat sampai ke kadipaten gelagah ireng.“Aki!”Baru saja Bintang mengangguk, Tania sudah berteriak dengan lantang memanggil pemilik kedai. Seoran
“Tapi den ayu dan tuan ini adalah...”“Oh.. kami sudah menikah ki, jangan khawatir” ucap Tania cepat mengerti arti ucapan sipemilik kedai. Hingga membuat sipemilik kedai tersenyum mengangguk. Tania sendiri tampak mengeluarkan sekantong uang dari balik pakaiannya, lalu mengambil beberapa kepeng uang dan menyerahkannya kepada sipemilik kedai.Mata sipemilik kedai tampak berbinar-binar melihat kepingan uang perak yang cukup banyak ditelapak tangannya.“Apakah masih kurang, ki?”“Oh tidak den ayu, ini lebih dari cukup, kebanyakan malah” ucap sipemilik kedai cepat. “Baiklah kalau begitu saya akan memerintahkan anak buah saya untuk membersihkan dan merapikan gubuk itu dulu” ucap sipemilik kedai mohon diri dari hadapan Bintang dan Tania.“Kenapa kau mengatakan kalau kita sudah menikah Tania?” tanya Bintang. Tania hanya tersenyum mendengar hal itu, lalu mengangkat tubuhnya dan menggese
“Yuk ah kang, temani Tania berbelanja dulu” ucap Tania seraya bangkit berdiri dan menggandeng tangan Bintang.“Loh.. mau belanja apa lagi?“Ada deh.. keperluan perempuan.. pokoknya kakang pasti senang” ucap Tania tersenyum sumringah seraya menggandeng tangan Bintang meninggalkan kedai makan itu diiringi tatapan orang-orang yang meneguk ludah membayangkan betapa beruntungnya orang yang digandeng mesra seperti itu oleh seorang gadis cantik jelita.-o0o-Rembulan tak menampakkan dirinya malam itu, karena awan hitam besar yang menutupi langit, ditambah deru angin kencang yang menyertainya, sepertinya malam itu akan turun hujan. Benar saja, tak seberapa lama kemudian, rintik hujan mulai turun membasahi tanah.Sementara itu di sebuah gubuk kecil yang ada dibelakang sebuah kedai makan yang menjadi tempat peristirahatan Bintang dan Tania. Gubuk itu memang tidak terlalu besar, didalamnya ada ada ranjang besar, juga sebuah meja