Share

168. Bagian 15

last update Terakhir Diperbarui: 2022-11-29 01:03:40

"He he he...!" terdengar suara terkekeh-kekeh didepan sana. Saat Tania mengangkat wajahnya, Harimau Utara yang rupanya tertawa terkekeh-kekeh.

“Dasar cabul!” bentak Tania dengan mata melotot.

"He he he...! lebih baik kau jadi istriku nona, kujamin kau takkan menyesal !" ucap Harimau Utara masih terkekeh-kekeh pelan.

“Siapa sudi jadi istri pendekar cabul sepertimu!”

“Jika kau tak bisa diajak baik-baik, terpaksa aku memaksa” ucap Harimau Utara lagi seraya bersiap dengan serangan cakarnya. Di tempatnya kini Tania bingung harus menghadapi Harimau Utara, sementara tangannya sibuk menutupi dadanya yang terbuka.

"Hiaaah...!"

Sosok Harimau Utara menerkam cepat kearah Tania.

Weessshh!

Tak disangka, Tania justru melancarkan serangan selendang birunya kearah Harimau Utara dengan tangan kanannya, sementara satu tangannya lagi masih menutupi buah dadanya. Jaraknya yang begitu dekat membuat Tania yakin ser

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 2   168. Bagian 16

    Bersama sembrani, Bintang selalu terbang memantau keadaan disekitar wilayah Setyo Kencana, hal ini Bintang lakukan bila ada waktu senggang, agar apabila ada kejadian yang membutuhkan bantuannya Bintang dapat menolongnya. Dengan mengendarai sembrani, Bintang menggunakan ajian ‘mata dewa’ nya untuk melihat keadaan dibawah, sehingga jarak yang begitu jauh dapat Bintang lihat dengan jelas. Seperti halnya hari ini, secara tak sengaja Bintang melihat sebuah pertarungan yang membuat wajah Bintang berubah.“Tania” ucap Bintang mengenali sosok yang tengah bertarung dengan seorang laki-laki yang berperawakan besar dan kekar. Saat melihat keadaan Tania dalam bahaya, tanpa menunggu waktu lagi, Bintangpun langsung melompat turun dari punggung sembrani, walaupun jaraknya masih begitu sangat tinggi, bukanlah pekerjaan sulit bagi seorang ksatria pengembara yang memiliki ilmu peringan tubuh sempurna.Setelah

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-29
  • Ksatria Pengembara Season 2   168. Bagian 17

    Hiaaa...! Buhgg.. !Sebagai serangan penutup, Bintang melakukan tendangan berputar dan melayangkan tendangannya ke dada Harimau Utara hingga tubuh Harimau Utara terlempar dengan keras kebelakang.Wusss...!Prass...! Bras...! Plak, trakk...! Brett...!Tubuh Harimau Utara bagaikan sehelai daun yang dihempaskan dengan sangat kuat, terpelanting jauh. Membentur dan menggores apa saja yang dilewatinya.Prakk...!Tubuh itu baru berhenti saat menghantam sebuah gugusan batu besar hingga retak."Huaghh!!"Darah kental hitam kemerahan tersembur keluar dari dalam mulut Harimau Utara yang langsung diseka oleh Harimau Utara. Dengan susah payah Harimau Utara kembali bangkit berdiri dan menatap tajam kearah Bintang.“Siapa kau?!”“Aku ksatria dari Setyo Kencana” ucap Bintang tersenyum melihat Harimau Utara akhirnya terkejut juga terhadap dirinya. Jawaban ringan Bintang kembali membuat wajah Harima

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-30
  • Ksatria Pengembara Season 2   168. Bagian 18

    “Aku tak perduli.. Aku akan mencobanya, akan kutundukkan para pendekar yang sudah bergabung di Setyo Kencana, agar gusti prabu mau menerimaku” jawab Harimau Utara.“Kemampuanmu pun masih belum cukup untuk bergabung di Setyo Kencana.. masih terlalu dangkal!” jawab Bintang seenaknya hingga lagi-lagi membuat wajah Harimau Utara memerah.“Jangan meremehkanku pendekar!” ucap Harimau Utara dengan gusar.“Kalau begitu, ayo kita buktikan!” tantang Bintang.“Buktikan bagaimana?!!” tanya Harimau Utara lagi.“Terima satu pukulanku, jika kau mampu bertahan, maka kau memang pantas untuk bergabung di setyo kencana dan juga kau tak perlu minta maaf pada calon istriku itu” ucap Bintang seraya menoleh kearah Tania, Harimau Utara terlihat ikut menoleh. Setelah menimbang hal itu cukup lama, akhirnya ;“Baik.. ayo kita lakukan!” ucap Harimau Utara berd

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-30
  • Ksatria Pengembara Season 2   168. Bagian 19

    “Lakukan!” ucap Harimau Utara dengan lantang dengan penuh percaya diri. Bintang tampak tersenyum melihat kepercayaan diri Harimau Utara, ‘Pukulan Pemecah Karang’ siap dikerahkan, Harimau Utara tak mengetahui kalau ‘Pukulan Pemecah Karang’ yang dikerahkan oleh Bintang akan semakin berdampak besar bila lawan yang dihadapi memiliki tenaga yang besar. Bukan hanya Harimau Utara, Taniapun ikut heran dan penasaran dengan apa yang akan dilakukan oleh Bintang.Dagh!Bintang memukul dengan sangat pelan telapak tangannya yang sudah menempel diperut Harimau Utara. Tak ada yang terjadi, bahkan Harimau Utara sampai menatap kearah Bintang dengan tatapan heran, hingga ;“ARRRKHHHHH!!!”Tiba-tiba saja dari mulut Harimau Utara terdengar teriakan yang sangat keras seperti orang yang tengah mengalami rasa sakit yang amat sangat. Bahkan seiring dengan itu ;Wusss...!!!Tubuh Harimau Utara bagaikan

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-30
  • Ksatria Pengembara Season 2   168. Bagian 20

    “Apakah gadis itu hebat?” tanya Bintang pura-pura tidak tau.“Gadys kakang, bukan gadis”“Iya Gadys” ulang Bintang tersenyum“Sangat hebat kakang, Gadys adalah murid Pertapa Suci Dari Lembah Kutukan” jelas Gadys dan lagi-lagi wajah Bintang berubah dengan berpura-pura terkejut. “Gadys memiliki ‘ilmu geledek’ yang berasal dari tuah petir yang ada didalam tubuhnya” sambung Gadys lagi, wajah Bintang kembali berubah, tapi kali ini Bintang benar-benar terkejut mendengar hal itu, Bintang baru tahu kalau Gadys memiliki tuah petir seperti dirinya.“Selain itu, saat ini .. Gadys dan Aryasuta tengah melatih sebuah ilmu dahsyat yang mereka sebut ilmu ‘dewa dewi’ kakang” sambung Tania lagi, kali ini wajah Bintang kembali berubah terkejut.“Ilmu ‘dewa dewi’” ulang Bintang“Benar kakang,

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-30
  • Ksatria Pengembara Season 2   168. Bagian 21

    “Kemana kita setelah ini kakang?”“Kakang akan mengantar Tania pulang, sekaligus melayani tantangan Gadys dan Aryasuta” ucap Bintang dengan enteng. Sejenak Tania tampak menatap kearah luar, terlihat hari sudah semakin sore.“Hari sebentar lagi malam kakang, bagaimana kita menginap dulu didesa ini untuk malam ini” ucap Tania. Bintang terdiam mendengar hal itu, sejenak Bintang menolehkan pandangannya kearah luar, benar saja, mega-mega merah terlihat sudah berada diufuk barat, pertanda malam akan segera tiba.“Menginap ya kang, Tania masih lelah bila harus melanjutkan perjalanan sekarang” bujuk Tania dengan memelas. Bintang yang memang pantang dibegitukan oleh perempuan terpaksa akhirnya mengangguk, walaupun sebenarnya Bintang sangat ingin cepat sampai ke kadipaten gelagah ireng.“Aki!”Baru saja Bintang mengangguk, Tania sudah berteriak dengan lantang memanggil pemilik kedai. Seoran

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-01
  • Ksatria Pengembara Season 2   168. Bagian 22

    “Tapi den ayu dan tuan ini adalah...”“Oh.. kami sudah menikah ki, jangan khawatir” ucap Tania cepat mengerti arti ucapan sipemilik kedai. Hingga membuat sipemilik kedai tersenyum mengangguk. Tania sendiri tampak mengeluarkan sekantong uang dari balik pakaiannya, lalu mengambil beberapa kepeng uang dan menyerahkannya kepada sipemilik kedai.Mata sipemilik kedai tampak berbinar-binar melihat kepingan uang perak yang cukup banyak ditelapak tangannya.“Apakah masih kurang, ki?”“Oh tidak den ayu, ini lebih dari cukup, kebanyakan malah” ucap sipemilik kedai cepat. “Baiklah kalau begitu saya akan memerintahkan anak buah saya untuk membersihkan dan merapikan gubuk itu dulu” ucap sipemilik kedai mohon diri dari hadapan Bintang dan Tania.“Kenapa kau mengatakan kalau kita sudah menikah Tania?” tanya Bintang. Tania hanya tersenyum mendengar hal itu, lalu mengangkat tubuhnya dan menggese

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-01
  • Ksatria Pengembara Season 2   168. Bagian 23

    “Yuk ah kang, temani Tania berbelanja dulu” ucap Tania seraya bangkit berdiri dan menggandeng tangan Bintang.“Loh.. mau belanja apa lagi?“Ada deh.. keperluan perempuan.. pokoknya kakang pasti senang” ucap Tania tersenyum sumringah seraya menggandeng tangan Bintang meninggalkan kedai makan itu diiringi tatapan orang-orang yang meneguk ludah membayangkan betapa beruntungnya orang yang digandeng mesra seperti itu oleh seorang gadis cantik jelita.-o0o-Rembulan tak menampakkan dirinya malam itu, karena awan hitam besar yang menutupi langit, ditambah deru angin kencang yang menyertainya, sepertinya malam itu akan turun hujan. Benar saja, tak seberapa lama kemudian, rintik hujan mulai turun membasahi tanah.Sementara itu di sebuah gubuk kecil yang ada dibelakang sebuah kedai makan yang menjadi tempat peristirahatan Bintang dan Tania. Gubuk itu memang tidak terlalu besar, didalamnya ada ada ranjang besar, juga sebuah meja

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-01

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 17

    Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 16

    Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 15

    “Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 14

    Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 13

    Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 12

    “Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 11

    Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 10

    Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 9

    Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status