Share

160. Bagian 25

last update Terakhir Diperbarui: 2022-10-12 01:04:39

"Aku memang tidak akan menyangkut-pautkanmu, Nyi Pingkan! Tapi kau sudah tak berguna lagi bagiku!" dingin sekali suara Setan Muka Hitam berkata.

"Apa yang akan Tuan lakukan?" Nyi Pingkan gemetaran melihat tatapan Tajam Setan Muka Hitam yang menegang. Setan Muka Hitam tidak menyahut. Pelan-pelan kakinya terayun mendekati perempuan tua itu. Lalu dengan kecepatan kilat tangannya melayang, dan....

"Akh!" Nyi Pingkan tak mampu lagi bersuara banyak. Tubuhnya melorot kena gampar Setan Muka

Hitam. Kepala perempuan setengah baya itu pecah. Darah muncrat menyembur tembok. Setan Muka Hitam

menatap tajam pada tubuh perempuan malang yang sudah tak bernyawa lagi dengan kepala hancur.

“Kau terlalu banyak ikut campur, Perempuan Setan! Pergilah keneraka dengan tenang!" gumam Iblis

Muka Hitam dingin.

Setan Muka Hitam segera melangkah menuju ke lorong yang di kanan kirinya terdapat pintu-pintu

kamar. Langkahnya terhenti setelah mencapai depan pintu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 2   160. Bagian 26

    Bintang berdiri tegak pada sebatang cabang pohon dekat pagar tembok, rumah Kepala Desa Jati Wangi. Kemudian dengan satu gerakan manis, Bintang meluncur ke bawah. Tanpa menimbulkan suara sedikit pun, kakinya menjejak tanah sejauh dua batang tombak di hadapan Setan Muka Hitam."Sudah kuduga, pasti ada yang datang ke sini," kata Bintang kalem. Sorot matanya begitu tajam, lurus kepada Setan Muka Hitam."Pengecut! Bisanya hanya menyiksa perempuan lemah!" geram Setan Muka Hitam."Wanita memang ditakdirkan sebagai makhluk lemah. Tapi temanmu itu bukan makhluk lemah! Kekejamannya melebihi iblis!" dingin suara Bintang terdengar. Raut wajahnya juga tidak memancarkan ekspresi apa-apa, kaku dan datar.“Kau memang pandai bersilat lidah, siapa kau sebenarnya ?!”“Aku ksatria pengembara...!!!” ucap Bintang memperkenalkan julukannya, seketika saja wajah Setan Muka Hitam berubah, wajah hitam itu untuk sesaat berubah putih, tapi buru-buru kem

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-13
  • Ksatria Pengembara Season 2   160. Bagian 27

    Begitu cepatnya perubahan itu, sehingga Setan Muka hitam tidak sempat lagi menyadari apa yang terjadi, tiba-tiba saja satu tendangan telah menghantam dadanya."Hugh!" Setan Muka Hitam mengeluh pendek.Seketika itu juga tubuhnya terjajar beberapa tombak kebelakang. Belum sempat berpikir dua kali, tiba-tiba satu tendangan menggeledek mendarat ke kepala laki-laki berwajah hitam ilu. Kali ini Setan Muka Hitamterjungkal mencium tanah."Satu lagi, hyaaa...!" teriak Bintang keras.Seketika itu juga tubuh Bintang melenting ke udara. Dengan kecepatan yang cukup tinggi, tubuh Ksatria Pengembara menukik lurus dengan kedua tangan terpentang ke depan. ‘Telapak Bayangan’ kembali dikerahkan hingga memunculkan banyak serangan tapak kearah Setan Muka Hitam."Aaakh...!" Setan Muka Hitam menjerit keras.Kedua tangan Ksatria Pengembara amblas kedalam dada Setan Muka Hitam. Darah langsung muncrat begitu pendekar muda dan tampan itu men

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-13
  • Ksatria Pengembara Season 2   160. Bagian 28

    "Apa maksudmu datang ke sini?" Ki Parung mengulangi pertanyaan Bintang."Siapa perempuan itu ? Hik...!" Jerangkong Hidup tidak memperdulikan pertanyaan Ki Parung.“Dia pengacau dan pembunuh!" jawab Ki Parung keras."Ah..., hik! Benar begitu, Anak Manis?""Benar!" sahut Dewi Mawar Hitam lantang."Hebat..., hik! Hebat..! Baru kali ini aku mendengar seorang pembunuh mengakui perbuatannya! Akusenang, kau jujur sekali meskipun keadaanmu sangat kritis, hik..!"“Kalau kau suka, mengapa aku tidak kau bebaskan?""Mengapa kau ingin bebas?""Aku ingin memenggal kepalanya!" Dewi Mawar Hitam menunjuk Bintang dengan sorot matanya."Nada bicara dan sorot matamu mengandung dendam membara Hik... Aku suka dengan hati yangpenuh dendam!" kata Jerangkong Hidup kalem.“Kisanak, apa maksudmu bicara seperti itu?" tanya Bintang sedikit kaget."Tidakkah kau dengar permintaan Cah Ayu itu Meminta dibebask

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-13
  • Ksatria Pengembara Season 2   161. Kembalinya Dewi Topeng Perak

    Pertarungan Bintang dan Jerangkong Hidup masih berlangsung, Bintang segera bersiap-siap menerima serangan. Sedangkan Jerangkong Hidup kelihatan belum akan melancarkan serangan. Sepertinya dia juga menunggu Bintang untuk melakukan serangan. “Silakan kau mulai menyerang, Jerangkong Hidup," tantang Bintang. "Hik...! Ternyata nama besarmu bukan nama kosong belaka, Ksatria Pengembara! Baiklah, tahan seranganku!"Setelah berkata demikian, Jerangkong Hidup langsung menyerang dengan jurus-jurus tongkatnya yang dahsyat. Pertarungan sengit antara dua tokoh sakti tidak dapat dihindari lagi. Sebuah pertarungan tingkat tinggi yang benar-benar menakjubkan. Tubuh mereka lenyap terselimuti gerakan-gerakan mereka sendiri yang sangat cepat dan sulit diikuti pandangan mata biasa. Yang terlihat hanyalah bayangan-bayangan mereka yang berkelebat saling sambar. Dalam waktu singkat, Jerangkong Hidup telah menghabiskan tidak kurang dari dua puluh delapan jurus. Sedangkan Ksatria Pengembara masih menggunaka

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-14
  • Ksatria Pengembara Season 2   161. Bagian 2

    "Hik...! Akhirnya kau mau juga mengeluarkannya.Ayo, kita mulai!" seru Jerangkong Hidup tidak sabar, tawa diwarnai kegembiraan. Bintang heran juga dengan sikap orang tua aneh ini. Kelihatannya dia begitu gembira sekali mendengar aji ‘Naga Halilintar’. “Apa sebenarnya maksud orang tua aneh ini" Bintang tidak sempat lagi berpikir lebih banyak. Jerangkong Hidup telah mengerahkan aji pamungkasnya. Segera saja Ksatria Pengembara mengerahkan aji ‘Naga Halilintar’."Hih! Yeaaah...!" teriak Jerangkong Hidup. Keras suaranya."‘Naga Halilintar’.. Heaaa...!" suara Bintang menggelegar. Sebuah raungan keras bagai naga mengamuk, diikuti dengan sambaran kilat kuning kebiru-biruan membentuk wujud Naga Halilintar dengan mulut terbuka lebar mengarah ke arah Jerangkong Hidup.Hworagghhh .. !Wajah Jerangkong Hidup langsung berubah melihat dahsyatnya ajian yang dikeluarkan oleh lawannya, tapi terlambat bagi Jerangkong Hidup untuk mengurungkan niatnya untuk beradu pukulan.Blamm .. ! Blammm .. ! Blammm ..

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-14
  • Ksatria Pengembara Season 2   161. Bagian 3

    Bintang kemudian duduk bersila di belakang Jerangkong Hidup. Sebentar dipejamkan matanya, lalu kedua telapak tangannya ditempelkan ke punggung Jerangkong Hidup. Pelahan-lahan matanya kembali terbuka bersamaan dengan mengepulnya asap tipis dari sela-sela jari tangan yang menempel di punggung."Kosongkan jiwamu, Jerangkong Hidup," kata Bintang. Tubuh Bintang mulai bergetar sedikit. Tak lamakemudian, dari ubun-ubun Jerangkong Hidup mengepul asap berwarna kuning kebiru-biruan. Semakin lama asap itu semakin menggumpal, dan akhirnya menguap diudara."Hhh...!" Bintang menarik napas dalam dalam ketika seluruh asap kuning kebiru-biruan yang mengepul dariubun-ubun Jerangkong Hidup hingga tuntas, dan menguap diudara. Bintang melepaskan tangannya dari punggung Jerangkong Hidup, kemudian bangkit berdiri dan kembali duduk bersila di depan bekas lawannya itu. Tampak mata Jerangkong Hidup masih terpejam. Tapi kemudian mata itu terbuka pelahan-lahan,"Mengapa kau menolongku, Ksatria Pengembara?" tan

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-14
  • Ksatria Pengembara Season 2   161. Bagian 4

    “Setahu hamba, dia seorang tokoh rimba persilatan yang berperangai aneh dan berilmu tinggi. Tidak ada yang tahu dia berada dalam golongan mana. Kadang-kadang ia membantu yang lemah dan memerangi kezaliman, tapi kadang-kadang pula membantu kejahatan," ujar Bayan Sangkuri menjelaskan."Tampaknya kau memiliki pandangan luas tentang dunia persilatan," puji Bintang."Hamba selalu mengikuti perkembangan dunia persilatan, Gusti Prabu," Bayan Sangkuri mengakui."Kalau begitu, apa pendapatmu tentang tujuan Jerangkong Hidup datang ke sini semalam?""Mungkin hanya ingin mencoba kesaktian Gusti Prabu," jawab Bayan Sangkuri ragu-ragu."Aku rasa tidak, Bayan Sangkuri," bantah Bintang."Gusti Prabu punya pemikiran lain?""Kulihat ada sesuatu yang tersembunyi di balik maksud kedatangannya semalam."“Sebaiknya Gusti Prabu tidak perlu memikirkan hal itu. Kita harus terpusat untuk menghadapi si Durjana dan para begundalnya," celetuk Ki Parung"Kau benar, Ki Parung," sambut Bintang setuju"Persoalan yang

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-14
  • Ksatria Pengembara Season 2   161. Bagian 5

    “Rupanya ada bidadari yang tersesat kemari. Sungguh beruntung sekali diriku ini” ucap Aryasuta tertawa terkekeh.“Jangan banyak bicara kau iblis durjana.. Aku kemari untuk membunuhmu!” ucap perempuan bertopeng perak lagi dengan tegas.“Untuk apa kau ingin membunuhku, bukankah diantara kita tidak ada permusuhan, daripada bermusuhan, mungkin lebih baik kita menjadi sepasang kekasih” ucap Aryasuta dengan penuh wibawa.“Fuiih! Siapa sudi punya pacar iblis sepertimu!” ucap perempuan bertopeng perak lagi.Datuk Tuak yang ada disamping Aryasuta tampak memegang lembut pundak Aryasuta seraya berkata ; “Siapakah sebenarnya nisanak ini? kenapa datang kemari dengan membawa dendam?”Perempuan bertopeng perak tampak menatap kearah Datuk Tuak. Melihat penampilannya, perempuan bertopeng perak ini yakin kalau yang ada dihadapannya ini adalah salah satu tokoh dedengkot persilatan yang bergelar Datuk Tuak. K

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-15

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 17

    Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 16

    Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 15

    “Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 14

    Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 13

    Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 12

    “Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 11

    Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 10

    Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 9

    Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig

DMCA.com Protection Status