Share

160. Bagian 28

"Apa maksudmu datang ke sini?" Ki Parung mengulangi pertanyaan Bintang.

"Siapa perempuan itu ? Hik...!" Jerangkong Hidup tidak memperdulikan pertanyaan Ki Parung.

“Dia pengacau dan pembunuh!" jawab Ki Parung keras.

"Ah..., hik! Benar begitu, Anak Manis?"

"Benar!" sahut Dewi Mawar Hitam lantang.

"Hebat..., hik! Hebat..! Baru kali ini aku mendengar seorang pembunuh mengakui perbuatannya! Aku

senang, kau jujur sekali meskipun keadaanmu sangat kritis, hik..!"

“Kalau kau suka, mengapa aku tidak kau bebaskan?"

"Mengapa kau ingin bebas?"

"Aku ingin memenggal kepalanya!" Dewi Mawar Hitam menunjuk Bintang dengan sorot matanya.

"Nada bicara dan sorot matamu mengandung dendam membara Hik... Aku suka dengan hati yang

penuh dendam!" kata Jerangkong Hidup kalem.

“Kisanak, apa maksudmu bicara seperti itu?" tanya Bintang sedikit kaget.

"Tidakkah kau dengar permintaan Cah Ayu itu Meminta dibebask

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status