Share

160. Bagian 26

Bintang berdiri tegak pada sebatang cabang pohon dekat pagar tembok, rumah Kepala Desa Jati Wangi. Kemudian dengan satu gerakan manis, Bintang meluncur ke bawah. Tanpa menimbulkan suara sedikit pun, kakinya menjejak tanah sejauh dua batang tombak di hadapan Setan Muka Hitam.

"Sudah kuduga, pasti ada yang datang ke sini," kata Bintang kalem. Sorot matanya begitu tajam, lurus kepada Setan Muka Hitam.

"Pengecut! Bisanya hanya menyiksa perempuan lemah!" geram Setan Muka Hitam.

"Wanita memang ditakdirkan sebagai makhluk lemah. Tapi temanmu itu bukan makhluk lemah! Kekejamannya melebihi iblis!" dingin suara Bintang terdengar. Raut wajahnya juga tidak memancarkan ekspresi apa-apa, kaku dan datar.

“Kau memang pandai bersilat lidah, siapa kau sebenarnya ?!”

“Aku ksatria pengembara...!!!” ucap Bintang memperkenalkan julukannya, seketika saja wajah Setan Muka Hitam berubah, wajah hitam itu untuk sesaat berubah putih, tapi buru-buru kem

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status