Share

142. Bagian 26

Malam terus berjalan semakin larut, Bintang yang tadi awalnya berjongkok dengan mengawasi keadaan sekitar, akhirnya duduk karena terlalu lama menunggu kesempatan datang, rupanya pendekar kita ini juga tak mampu melawan rasa lelah karena berjongkok terlalu lama.

“Sial! mau sampai kapan aku menunggu disini” batin Bintang menggerutu sendiri karena tak memiliki kesempatan untuk mendekati pilar menara.

“Apakah aman jika aku menggunakan ajian kelana sukmaku disini” batin Bintang lagi seraya terus mengamati keadaan disekitarnya. Bintang juga khawatir bila menggunakan ajian kelana sukmanya, raganya tidak akan aman bila berada ditempat itu, tapi Bintangpun tak mungkin menunggu selamanya ditempat itu, sementara di ufuk timur, dalam beberapa waktu kedepan kemungkinan matahari akan segera menampakkan sinarnya.

Bintang memang tak ingin berlama-lama di Kesultanan Ahmadnagar, apalagi bila sampai harus mengikuti uji kanuragan Kesultanan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status