Bintang menyelinap masuk kedalam kamarnya, kebetulan Bintang menyewa kamar dilantai 2 sehingga tak banyak yang tau bila Bintang keluar dan masuk lewat jendela kamarnya.
Begitu berada didalam kamarnya, topeng merah yang Bintang kenakan menghilang, sedangkan pakaian ninja yang Bintang kenakan tampak berubah menjadi pakaian yang biasa Bintang pergunakan, yaitu pakaian merah dengan jubah birunya. Rupanya Bintang menggunakan ilmu jurus perubahannya untuk merubah sosoknya menjadi seorang ninja.
Begitu sudah kembali kedalam wujud semulanya, Bintang segera bergerak menutup jendela kamarnya dan berbalik, tapi gerakan Bintang langsung terhenti, kedua mata Bintang terlihat membesar, diatas peraduan tampak sesosok tubuh tengah setengah berbaring menatap kearahnya. Sosok cantik jelita yang Bintang kenali sebagai ;
“Adriana..!” ucap Bintang yang sangat kaget dengan kehadiran Adriana didalam kamarnya.
“Kemarilah kak.. duduk disini!” ucap Adriana
“Tidak.. Aku tidak mungkin salah, saat aku menyentuh tuan tadi, aku dapat merasakan nadi dewa didalam diri tuan” ucap Dewi Awatara lagi. Kali ini Bintang terdiam karena memang tak bisa menyangkal lagi. “Dan nadi dewa didalam diri tuan bukan nadi dewa sembarangan, ini adalah nadi dewa tingkat atas dijajaran para dewa” sambung Dewi Awatara lagi sehingga semakin membuat Bintang terdiam.“Saat ini umurku sudah ribuan tahun, tapi nadi dewa milik tuan berasal dari jutaan tahun yang lalu... ini berarti umur tuan jauh berada diatasku” ucap Awatara lagi. Walau sebenarnya Bintang bisa saja membantah mengenai hal itu, tapi Bintang tetap diam saja mendengarkannya.“Siapa sebenarnya tuan ini?” tanya Dewi Awatara.“Siapa sebenarnya aku, itu tidak penting, aku disini karena aku memiliki tugas untuk menjaga perdamaian dunia”“Menjaga dari siapa?” tanya Dew
“Benar.. Iblis Langit telah hidup kembali dan sudah tugasku untuk melenyapkan Iblis Langit untuk selama-lamanya” ucap Bintang.Dewi Awatara terdiam mendengar hal itu, dan ;“Lalu Pangeran Iblis, itu siapa?” tanya Dewi AwataraKali ini Bintang yang terlihat menarik nafas panjang dan mulai menceritakan tentang Pangeran Iblis kepada Dewi Awatara, sepanjang cerita Bintang, Dewi Awatara terlihat terkejut dan terkejut setelah mengetahui siapa Pangeran Iblis.“Tak kusangka ada sosok seperti itu didunia ini selain Iblis Langit.” ucap Dewi Awatara setelah mendengar cerita Bintang. “Apa tuan pernah bertemu dan berhadapan langsung dengan Pangeran Iblis?” tanya Dewi Awatara lagi.“Pernah..” jawab Bintang singkat“Terus?”“Aku menang, Pangeran Iblis kabur dan mengatakan akan menantangku kembali di pu
“Bagaimana dengan laki-laki?” tanya Bintang penasaran.“Bila seorang dewa menikah dengan wanita dari kalangan manusia, tidak akan ada pengaruh apa-apa, bahkan jika perempuan itu melahirkan dari hasil pernikahan tersebut, anak yang dilahirkan bisa dikatakan sebagai manusia setengah dewa” ucap Dewi Awatara lagi. Kini Bintang mengerti semuanya.“Jadi bagaimana?” tanya Dewi Awatara“Bagaimana apanya?” tanya Bintang balik.“Mengenai kesepakatan kita?”“Kesepakatan kita yang mana?”“Mengenai tawaranku untuk membantu tuan, tapi sebagai balasannya, tuan harus...” Dewi Awatara menghentikan kalimatnya.“Tapi berada dipihakku akan sangat berbahaya, kau bisa saja kehilangan nyawamu dalam perjuangan” ucap Bintang lagi.“Tuan tak perlu khawatir, aku bisa mengurus diriku sendiri” ucap Dewi Awatara lagi.Kali ini Bintang yang kemb
DEWI AWATARA atau yang kemudian kita ketahui namanya sebagai Shorouq. Meskipun sudah berumur ribuan tahun, namun Dewi Awatara masih kelihatan seperti baru berumur 40 tahunan saja. Kulitnya putih, bersih dan segar, bodinya langsing, pada kaki dan tangannya ditumbuhi bulu-bulu halus, tapi cukup lebat, yang kontras dengan kulitnya yang putih. Sebagaimana dikisahkan dalam chapter sebelumnya, Dewi Awatara mengajukan penawaran yang sangat sulit untuk Bintang tolak, Dewi Awatara menawarkan bantuannya untuk membantu Bintang menghadapi Iblis Langit, Pangeran Iblis dan para sekutunya, tapi sebagai balasannya, Dewi Awatara meminta Bintang untuk melayani hasratnya, karena sudah begitu lama Dewi Awatara tidak merasakan kehangatan seorang laki-laki.Saat ini Dewi Awatara dan Bintang sudah saling duduk berhadapan dan saling pandang satu sama lain, Dewi Awatara terlihat melap peluh di dahi Bintang dengan lembut bahkan dengan lembut pula ia mendekatkan wajahnya ke wajah Bint
Dengan lembut Dewi Awatara kemudian mengulum area bawah Bintang, maka aliran hangat yang bermula dari permukaan syaraf area bawah Bintang pelan-pelan menyusuri aliran darah menuju ke otak area bawahnya. Area bawah Bintang serasa diterbangkan ke awan pada ketinggian tak terukur. Dewi Awatara terus mempermainkan lonjoran daging kenyal area bawah Bintang dengan kelembutan yang menerbangkan area bawahnya ke awang-awang. Caranya mempermainkan area bawah Bintang sangat lembut seolah tak ingin melewatkan seluruh bagian syaraf yang ada di situ. Cukup lama Dewi Awatara melakukan ituKetika perjalanan Bintang ke awang-awang Bintang rasakan cukup, Bintang tarik area bawahnya dari dekapan mulut lembutnya. Giliran Bintang yang ingin membuat Dewi Awatara terbang ke awang awang. Maka Bintang buka bra yang menutupi gunung surga indahnya, semakin terperangahlah Bintang dengan keindahan yang ada di depan matanya.Di depan Bintang bediri dengan tegak bukit kembar yang indah sekaligus men
“Malam ini tuan?” tanya Dewi Awatara“Benar, malam ini. Aku ingin kau membantuku” ucap Bintang lagi.“Siap” ucap Dewi Awatara dengan mantap. Bintang tersenyum saja melihat hal itu.“Berarti kita masih punya banyak waktu sampai malam datang” ucap Dewi Awatara lagi. Bintang tersenyum dan mengerti maksud Dewi Awatara. Sebelum Bintang menjawab.“Biar kuambilkan kopi dulu sebelum persiapan bertempur lagi” ucap Dewi Awatara tersenyum seraya bangkit dari tempat tidur. Hebatnya, begitu kedua kaki Dewi Awatara menjejak lantai, tubuhnya yang polos telanjang tiba-tiba saja sudah diselimuti oleh pakaian sutra tipis membayang. Bintang yang melihat hal itu, hanya geleng-geleng kepala saja melihat kemampuan Dewi Awatara.Kesempatan itu Bintang gunakan untuk meraih kembali pakaiannya dan mengenakannya kembali, lalu Bintang ikut bangkit dari peraduan dan berjalan menuju kearah kursi sofa yang ada dikamar i
Serrrr... !Bintang kembali berkelebat cepat dari atap satu bangunan ke atap bangunan yang lain, sementara Dewi Awatara hanya mengikuti kemana Bintang bergerak dengan merubah dirinya menjadi kabut hitam yang terbang bergerombol mengikuti kemana saja Bintang bergerak. Bahkan sesekali kabut hitam tampak menutupi kelebatan sosok Bintang dikegelapan malam saat berpapasan dengan para prajurit yang ada dijalanan kotaraja.Taapp !Bintang kembali berhenti ditempat dimana malam sebelumnya dia berada, kabut hitam ikut berhenti dan kembali menjelma menjadi sosok Dewi Awatara. Kini dihadapan keduanya terpampang istana megah Ahmadnagar. Tapi saat ini bukan istana megah itu yang menjadi perhatian Bintang, melainkan pilar menara besar yang ada disebelah kanan istana. Dewi Awatara yang ada disebelah Bintang ikut-ikutan memandang kearah pilar menara besar itu.“Jadi ke puncak menara itu yang ingin tuan tuju!” ucap Dewi Awatara lagi. Bintang tak menjawab
Menyadari ada yang datang, para Dementor langsung berpaling kearah Dewi Awatara. Dan terdengar cericit suara yang bergaung dari para Dementor. Dewi Awatara sendiri secara perlahan mulai merubah dirinya menjadi Dementor sehingga suara cericit keras semakin membahana ditempat itu, tentu saja hal ini tidak terdengar didunia nyata, kecuali orang-orang yang bisa menggunakan mata batinnya yang dapat melihat dan mendengar hal itu. Dementor jelmaan Dewi Awatara terlihat langsung terbang melesat menjauh dari istana Ahmadnagar, anehnya rombongan Dementor yang berada disekitar istana Ahmadnagar langsung terbang bergerak mengikuti Dementor jelmaan Dewi Awatara. Semakin lama mereka semakin menjauh. Bintang yang melihat hal itu segera bertindak cepat, mengambil sikap meditasi, sukma Bintang langsung keluar dari raga, rupanya Bintang kembali menggunakan ajian kelana sukmanya. Dengan sukmanya, Bintangpun segera t