Beberapa waktu berlalu, dibawah bimbingan langsung kakek Huang, Bintang akhirnya mampu menggabungkan jurus Kijang Kelana dan 8 Langkah Pemabuknya, hingga terciptalah sebuah jurus baru perpaduan diantara keduanya, kakek Huang memberikan nama jurus tersebut dengan nama jurus Kelana Pemabuk. Jurus sempurna yang saling menutupi kelemahan dari jurus masing-masing, dimana jurus 8 Langkah Pemabuk menutupi kelemahan jurus Kijang Kelana dari serangan atas, sedangkan jurus Kijang Kelana menutupi kelemahan jurus 8 Langkah Pemabuk yang memiliki kelemahan serangan bawah yang beruntun.
Saat ini kakek Huang juga tengah memperhatikan Bintang yang sedang memperagakan jurus Kelana Pemabuk yang baru saja disempurnakan, beberapa kali terlihat kakek Huang mengangguk-angguk kepalanya. Wajahnya terlihat tersenyum puas.
“Bagus... Bagus sekali Bintang”. Ucap kakek Huang memberikan pujian saat Bintang mengakhiri
“Sekarang coba kau tahan nafasmu, salurkan inti Tuah Petir melalui jalur nadi dikedua telapak tanganmu”. Tanpa banyak membantah Bintang mengikuti petunjuk yang diberikan oleh kakek Huang. “Apa yang kau rasakan sekarang Bintang?”.“Aku merasakan kekuatan Tuah Petirku sangat luar biasa dikedua telapak tanganku kek..”“Bagus, coba sekarang kau gabungkan dua tenaga Tuah Petir yang ada di kedua telapak tanganmu itu... lalu hantamkan kearah batu besar itu”. Ucap kakek Huang mengarah kearah sebongkah batu besar seukuran 5 ekor kerbau.Bintang cepat menghempaskan tenaga Tuah Petir yang ada dikedua telapak dengan cepat dan keras. Segelombang tenaga dalam dahsyat yang tidak mempunyai wujud ataupun warna.“Blegaaar...!!”. sebuah suara guntur menggelegar dengan amat dahsyat bersamaan dengan hancurnya batu besar seukuran 5 ekor kerbau itu menjadi serpihan-serpihan kecil yan
“Hampir separuh usiaku telah kuhabiskan untuk berkelana keseluruh permukaan bumi, ada banyak orang yang telah menganggapku sebagai guru mereka, tak terkecuali ketiga gurumu diTanah Jawa. tapi pada dasarnya aku hanya memiliki 3 orang murid, murid pertamaku juga putraku yang bernama Miyamoto Ryo yang bergelar si Raja Pedang, murid ke-2 ku bernama Kun Liong bergelar Raja Matahari dan murid terakhirku bernama Lian-Erl bergelar Ratu Bulan.. dalam hidupku, ada 2 musuh besar yang selalu berhadapan denganku, yang pertama adalah titisan Iblis Langit, dan yang kedua adalah musuh bebuyutanku Raja Iblis Kegelapan.. dalam pertarungan terakhir kami, aku berhasil membunuhnya tapi akupun tak luput dari kemalangan, pertarunganku dengan Raja Iblis Kegelapan seharusnya juga telah merenggut nyawaku, hanya saja untungnya kematian tidak akan pernah kudapatkan sebelum Segel Sembilan Dewa milikku belum kuwariskan pada seseorang”. Kakek Huang menghentikan sejenak ceritanya untuk m
GOA SEMBILAN DEWA, adalah sebuah goa yang memiliki lintasan waktu yang sangat berbeda dari dunia luar. Di mana perbedaan waktu ini sangatlah jauh berbeda, waktu 1 hari berjalan didalam Goa Sembilan Dewa sama dengan waktu 1 tahun berjalan di dunia luar, hal inilah yang membuat kenapa perjalanan waktu didalam Goa Sembilan Dewa terasa sangat lama bagi Bintang. Bahkan saat Bintang mempelajari jurus Cermin Agung Matahari Rembulanpun hanya memakan waktu sebentar.Jurus Cermin Agung Matahari Rembulan benar-benar jurus tingkat tinggi yang mengandung panasnya matahari dan dinginnya rembulan. Untunglah didalam tubuh Bintang telah memiliki Hawa Inti Surya dan Hawa Inti Salju pemberian Raja Penidur, hingga tak sulit bagi Bintang untuk mempelajari jurus Cermin Agung Matahari Rembulan, karena pada dasarnya Hawa Inti Surya dan Hawa Inti Salju yang dimiliki oleh Raja Penidur juga berasal dari kakek Huang sewaktu mengembara dan menetap di Tanah Jawa. Hawa Inti Surya
“Dewa Kera.”. wajah kakek Huang berubah“Apakah dia Kera Sakti dalam legenda.. dimana kau bertemu dengannya Bintang?”“Hamba bertemu dengannya saat menghadapi Ratu Kegelapan di dunia alam kegelapan..” . ucap Bintang dan lagi-lagi wajah kakek Huang berubah.“Kau pernah bertemu dengan Ratu Kegelapan dari dunia alam kegelapan?”“Benar kakek guru, hamba dan sahabat hamba Dewa Kera berhasil mengalahkannya waktu itu.”. lalu secara gamblang Bintangpun menceritakan tentang pertemuannya dengan si Dewa Kera di dunia alam kegelapan. (Baca : Munculnya Ratu Kegelapan).“Tidak salah lagi, dia adalah Kera Sakti dalam legenda ratusan tahun yang lalu, dan mengenai Ratu Kegelapan ini, kau harus terus waspada kepadanya, dia sama berbahayanya dengan Pangeran Iblis dan Iblis Langit”. Ucap kakek Huang lagi.“Kalau begitu aku akan memberikan satu ajian mata lagi kepadamu
Bukit Pedang adalah sebuah bukit yang berbentuk sebuah pedang, hal ini terjadi bukanlah karena keajaiban alam hingga bukit tersebut membentuk sebilah pedang, tapi bukit itu seperti telah dibentuk oleh seseorang, tentunya seseorang tersebut bukanlah orang sembarangan, pastinya berilmu tinggi.Jalan terjal dan setapak diseluruh oleh Bintang menuju ke puncak bukit pedang, Bintang melangkah dengan hati-hati kalau tidak ingin jatuh ke jurang terjal. Sesekali Bintang memperhatikan keadaan disekitarnya, sungguh jalan yang amat sulit dicapai untuk menuju ke puncak bukit pedang.Untunglah hal tersebut tak berlangsung lama, begitu jalan setapak dan terjal itu habis, Bintang dihadapkan oleh sebuah dataran yang panjang dan luas yang dipenuhi oleh pepohonan pinus yang tumbuh subur di puncak bukit pedang. Bintang dapat menarik nafas lega melihat keindahan yang ada dihadapannya.“Sing”.tiba-tiba saja pendengaran Bintang yang tajam dapat mendengar desingan benda hal
Setelah seberapa lama. “Hebatnya kau bisa menghindari jurus ‘Pedang Peri Terbang’ku, sekarang coba rasakan jurus pedang sinar unguku, kilat menyambar!”. ucap gadis muda belia itu lagi seraya menggenggam erat kedua pedang ditangannya dan bagaikan kilat menyambar langsung melancarkan serangan dahsyat kepada Bintang.Tak ingin kebobolan, Bintangpun terpaksa harus melayani serangan itu dengan Kelana Pemabuknya yang telah disempurnakan. Perpaduan jurus Kijang Kelana dan 8 Langkah Pemabuk benar-benar sangat mengaggumkan, serangan dahsyat sepasang pedang yang dilancarkan oleh gadis muda itu sedikitpun tak mampu menyentuh tubuh Bintang, tapi hal ini justru semakin membuat sang gadis terlihat penasaran dalam melancarkan serangan mautnya.Memasuki jurus ke-72, gadis muda itu terlihat menarik serangannya, nafasnya terlihat naik turun, wajahnya yang putih cantik nan jelita terlihat bercucur keringat. Mat
BUKIT PEDANG yang menjadi tempat kediaman Raja Pedang memanglah bukan sembarangan, bentuknya yang menyerupai sebilah pedang bukan terjadi begitu saja, dengan kesaktian yang dimilikinya Raja Pedang mampu mengubah bukit pedang yang tadinya hanya berupa bukit-bukit terjal dan tinggi menjadi berbentuk sebilah pedang. Di jagat dunia persilatan tak ada yang tak mengakui kehebatan Raja Pedang sebagai Raja Pedang nomor 1 di dunia.Saat ini di puncak bukit pedang, tepatnya ditempat kediaman Raja Pedang, didalam sebuah ruangan yang cukup luas terlihat beberapa orang yang tengah duduk saling berhadapan. Yang berada ditengah adalah sosok Bintang, dihadapan Bintang telah duduk sosok kakek yang tadi telah menyelamatkan si nona muda, sedangkan disebelahnya sosok nona muda jelitapun yang sejak tadi tampak melirik nakal kearah Bintang. Disebelah kanan mereka, tampak sepasang suami istri yang sebelumnya telah diselamatkan oleh Bintang.“Nama hamba Bintang, kedatangan hamba kemari
“Kakek Huang juga menceritakan bahwa beliau mempunyai 3 orang murid, murid pertamanya bernama Miyamoto Ryo yang bergelar si Raja Pedang, murid ke-2 bernama Kun Liong bergelar Raja Matahari dan murid terakhirnya bernama Lian-Erl bergelar Ratu Bulan.. kakek Huang juga mengatakan bahwa ada 2 musuh besar dalam hidupnya, yang pertama adalah Iblis Langit dan yang kedua adalah Raja Iblis Kegelapan”. Ucap Bintang menguraikan secara jelas kepada Raja Pedang, kali ini wajah Raja Pedang berubah, matanyapun tidak menatap tajam tapi sudah menatap dengan tatapan lembut.“Jika memang begitu, berarti guru masih hidup”. batin Raja Pedang lagi seraya menatap kosong. Kembali terbayang diingatan masa mudanya saat dia berguru pada kakek Huang, Manusia ½ Dewa. Tanpa sadar air matanya mengalir.“Ayah.. Ayah!”. ucapan Hisui Yuki cukup membuat Raja Pedang tersadar akan keadaannya.“Coba ceritakan padaku bagaimana keadaan guruku sekarang d
Bintang yang melihat kekuatan puncak yang telah dikerahkan oleh Datuk Malenggang Dilangit, segera ikut menghimpun tenaganya. Uap tipis putih terlhat keluar dari tubuh Bintang, uap putih yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat menyengat.Dari uap tipis itu, terlihat membentuk sebuah bayangan diatas kepala Bintang, bayangan seekor naga berwarna putih tercipta.“Ledakan besar, khhaaaa!”Tiba-tiba saja sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah diselimuti magma lahar panas langsung berlari kearah Bintang.Buumm! Buumm! Buumm! Buumm!Di setiap langkah Datuk Malenggang Dilangit terdengar suara ledakan-ledakan akibat tapak magma panas Datuk Malenggang Dilangit yang menjejak tanah, bagaikan seekor banteng ganas, sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah berubah menjadi monster magma lahar terus berlari kearah Bintang. Beberapa tombak dihadapan Bintang, monster magma Datuk Malenggang Dilangit melompat dan ;Wuussshhh!M
Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Ledakan-ledakan dahsyat dan beruntun terjadi diudara hingga terasa menggetarkan alam. Tinju-tinju magma bertemu dengan taburan Bintang-bintang putih kecil yang terang milik Bintang.Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Baik Bintang maupun Datuk Malenggang Dilangit terus melepaskan serangan dahsyatnya, hingga ledakan demi ledakan terus terjadi membahana ditempat itu, dalam sekejap saja, pohon-pohon yang ada dipulau itu langsung berterbangan dan bertumbangan entah kemana, tempat itu langsung luluh lantah dibuat oleh ledakan dahsyat oleh serangan Bintang dan Datuk Malenggang Dilangit.Saat Bintang berhasil turun kebawah, pulau itu sudah terbakar setengahnya akibat ledakan yang tadi terjadi, wajah Bintang kembali berubah saat melihat Datuk Malenggang Dilangit terlihat menghimpun tenaganya, magma lahar panas terlihat berkumpul ditelapak tangan Datuk Malenggang Dilangit.Bintang yang melihat hal itu segera ikut mengumpulkan haw
SEBUAH pulau kosong tak berpenghuni dipilih oleh Bintang untuk menjadi tempat pertarungannya dengan Datuk Malenggang Dilangit. Kini kedua-duanya sudah saling berdiri berhadapan, Bintang kini sudah kembali ke sosoknya semula, demikian pula Datuk Malenggang Dilangit yang kini sudah berdiri diatas tanah tempatnya berpijak. Kedua-duanya saling berhadapan dengan tatapan tajam.Wweerrrr..!Tanpa banyak bicara, sosok Datuk Malenggang Dilangit tiba-tiba saja mengeluarkan magma lahar panas dari sekujur tubuhnya, terutama dibagian kedua tangan, kedua kaki dan kepala. Sedangkan sebagian besar tubuhnya belum berubah menjadi magma lahar panas.Bintang yang melihat hal itupun tak tinggal diam, dan ;Blesshhhh...!Tiba-tiba saja tubuh Bintang telah diliputi energi putih keperakan, rambut Bintangpun telah berubah menjadi berwarna putih keperakan dengan balur-balur keemasan yang mengeluarkan hawa dingin. Rupanya Bintang langsung menggunakan wujud Pangeran Bulan
Wuusshhh!Tombak melesat dengan sangat cepat dan kuat kearah Datuk Malenggang Dilangit.Blepp!Kembali tombak yang dilemparkan oleh Sutan Rajo Alam hangus terbakar begitu menyentuh sosok Datuk Malenggang Dilangit.“Cepat ungsikan paduka rajo” teriak Datuk Rajo Dilangit memperingatkan para pejabat istana yang berdiri bersama Paduka Ananggawarman.“Tidak, aku takkan lari!” ucap Paduka Ananggawarman dengan keras hati hingga membuat Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam hanya menarik nafas panjang melihat kekerasan hati Paduka Ananggawarman.Sementara itu magma lahar panas terus semakin banyak menjalar menutupi halaman istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam terlihat tengah memikirkan rencana untuk mengatasi hal itu, waktu yang sempat dan mendesak membuat keduanya sedikit khawatir dengan keadaan yang terjadi, hingga ;“Datuak Malenggang Di
Istana Nagari Batuah terlihat begitu sibuk dengan segala macam aktivitasnya, karena hari ini adalah janji yang ditetapkan oleh Datuak Malenggang Dilangit terhadap wilayah Nagari Batuah, dengan dipimpin oleh Datuk Rajo Dilangit, Paduka Ananggawarman berniat untuk melawan Datuk Malenggang Dilangit dengan segenap kekuatan istana Nagari Batuah, para hulubalang, panglima dan pejabat istana Nagari Batuahpun memberikan tanda kesiapan mereka berjuang hidup atau mati demi mempertahankan kedaulatan istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dipercaya oleh Paduka Ananggawarman untuk memimpin seluruh pasukan yang ada di istana Nagari Batuah dan Datuk Rajo Dilangit menerimanya untuk menjalankan taktik yang akan digunakan untuk melawan amukan Datuk Malenggang Dilangit. Seluruh masyarakat kotaraja Nagari Batuah sudah diungsikan demi keselamatan mereka. Paduka Ananggawarman menolak untuk ikut me
Pagi itu di Istana Bunian, panglima Kitty yang tiba-tiba saja datang menghadap, disaat Bintang dan Ratu Bunian tengah bercengkrama mesra berdua. “Sembah hormat hamba paduka, ratu” ucap panglima Kitty berlutut dihadapan keduanya. Ratu Bunian terlihat mengangkat tangannya sebagai tanda menerima hormat panglima Kitty. “Ada apa Kitty?” “Ampun ratu, Datuak Malenggang Dilangit sudah muncul kembali” ucap Kitty lagi hingga membuat wajah Ratu Bunian berubah pucat. Bintang yang ada didekatnya mulai tertarik mendengarnya. “Untung saja kita cepat memindahkan Negeri Bunian jauh dari gunung marapi. Kalau tidak, Datuak Malenggang Dilangit pasti sudah datang kemari” ucap Ratu Bunian lagi. Panglima Kitty terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya. “Dimana Datuak Malenggang Dilangit muncul Kitty?” tanya Bintang cepat hingga membuat Ratu Bunian dan panglima Kitty memandang kearah Bintang. “Ampun paduka, Datuak Malenggang Dilangit mengacau di istana Nagari Batuah” “Istana Nagari Batuah?!” ulang Bintan
“Maafkan kelancangan ambo datuak” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi. Entah apa maksud Datuk Rajo Dilangit yang tiba-tiba saja berjongkok. Perlahan sosok Datuk Rajo Dilangit mulai berubah menjadi seekor harimau loreng yang sangat besar, 2x ukuran harimau dewasa, sama besarnya dengan harimau putih jelmaan Datuk Malenggang Dilangit.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Dua harimau besar ini saling mengaum dengan dahsyat, begitu dahsyatnya banyak para prajurit yang ada ditempat itu jatuh terduduk karena lemas lututnya.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Kembali kedua harimau besar ini saling mengaum, tapi kali ini disertai dengan sama-sama saling menerkam kedepan.Kembali terjadi dua pertarungan raja rimba yang sama-sama berwujud besar. Saling terkam, saling cakar dan saling gigit, dilakukan oleh kedua harimau berbeda warna ini. Kali ini harimau belang jelmaan Datuk Rajo Dilangit mampu memberikan perlawanan sen
Sekarang Datuk Malenggang Dilangit telah dikeroyok oleh dua pengguna harimau dan macan kumbang, tapi bukannya terdesak, Datuk Malenggang Dilangit justru tertawa-tawa senang melayani serangan keduanya.“Hahaha.. sudah lama aku tidak bertarung sesenang ini” ucap Datuk Malenggang Dilangit lagi.Sebenarnya jurus-jurus harimau putih milik Datuk Malenggang Dilangit tidaklah jauh berada diatas jurus harimau singgalang milik Wijaya dan jurus macan kumbang milik Panglima Kumbang, hanya saja perbedaan kekuatan dan pengalaman yang membuat Datuk Malenggang Dilangit lebih unggul.Memasuki jurus ke 88, Wijaya dan Panglima Kumbang terlihat sama-sama melompat mundur kebelakang.Graaauumm!Ggrraaamm!Tiba-tiba saja Wijaya dan Panglima Kumbang terdengar mengaum. Sosok Wijaya sendiri yang sudah berjongkok merangkak tiba-tiba saja berubah wujud menjadi seekor harimau belang kuning dewasa, sedangkan sosok Panglima Kumbang y
Wusshhh!Seperti melempar karung saja, Datuk Malenggang Dilangit dengan ringannya melemparkan sosok Rajo mudo Basa kehadapan Paduka Ananggawarman.Tapp!Sesosok tubuh tampak langsung bergerak didepan Paduka Ananggawarman dan langsung menangkap tubuh Rajo mudo Basa yang dilemparkan oleh Datuk Malenggang Dilangit. Rupanya dia adalah Panglima Kumbang.“Rajo mudo, anakku” ucap Panglima Kumbang dengan wajah berubah yang melihat keadaan Rajo mudo Basa yang babak belur. Panglima Kumbang dengan cepat memeriksa keadaan putranya tersebut. Walaupun babak belur, Panglima Kumbang masih dapat merasakan tanda-tanda kehidupan ditubuh Rajo mudo Basa walaupun sangat lemah sekali. Panglima Kumbang segera memerintahkan beberapa prajurit untuk membawa sosok Rajo mudo Basa.“Apa yang datuak lakukan pada putra hamba?” tanya Panglima Kumbang lagi. Nada suara Panglima Kumbang sedikit meninggi.“Putramu, siapa kau?&rdqu