Share

35. Bagian 15

last update Terakhir Diperbarui: 2022-02-14 01:02:00

“Kakek Huang juga menceritakan bahwa beliau mempunyai 3 orang murid, murid pertamanya bernama Miyamoto Ryo yang bergelar si Raja Pedang, murid ke-2 bernama Kun Liong bergelar Raja Matahari dan murid terakhirnya bernama Lian-Erl bergelar Ratu Bulan.. kakek Huang juga mengatakan bahwa ada 2 musuh besar dalam hidupnya, yang pertama adalah Iblis Langit dan yang kedua adalah Raja Iblis Kegelapan”. Ucap Bintang menguraikan secara jelas kepada Raja Pedang, kali ini wajah Raja Pedang berubah, matanyapun tidak menatap tajam tapi sudah menatap dengan tatapan lembut.

“Jika memang begitu, berarti guru masih hidup”. batin Raja Pedang lagi seraya menatap kosong. Kembali terbayang diingatan masa mudanya saat dia berguru pada kakek Huang, Manusia ½ Dewa. Tanpa sadar air matanya mengalir.

“Ayah.. Ayah!”. ucapan Hisui Yuki cukup membuat Raja Pedang tersadar akan keadaannya.

“Coba ceritakan padaku bagaimana keadaan guruku sekarang d

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 1   35. Bagian 16

    “Nanti kalau terlalu lama menatap wajah kakak, adik Yuki suka lagi”.“Ihhh... ge-er banget, siapa bilang Yuki suka sama kakak”. Ucap Hisui Yuki dengan wajah bersemu merah hingga semakin membuat Bintang tersenyum geli.Pagi itu bersama Hisui Yuki, Bintang menghadap Raja Pedang yang sudah menunggunya disebuah halaman luas dibagian belakang. Bintang segera menjura hormat dihadapan si Raja Pedang.“Jika kau sanggup menghadapi Jin Rulai Shan dari sekte Budha Hidup, maka kepandaianmu tentu tidak rendah, apakah kau memiliki beberapa jurus pedang yang bisa kau perlihatkan padaku”“Yuki, pinjamkan pedangmu padanya”. Ucap Raja Pedang lagi. Hisui Yuki segera meraih salah satu dari pedang kembarnya dan memberikannya pada Bintang.Setelah menjura hormat, Bintangpun segera memainkan jurus-jurus pedang yang dimilikinya, jurus pertama yang Bintang perlihatkan adalah jurus ‘pedang lentur’. Jurus p

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-14
  • Ksatria Pengembara Season 1   35. Bagian 17

    Bintang bingung mendengar permintaan si Raja Pedang, bukannya Bintang tak ingin memperlihatkannya, hanya saja tak ada senjata yang bisa digunakan untuk memperagakan jurus pedang naga manggala.Si Raja Pedang terlihat mengangkat pedang Yudha Manggala yang hanya berupa gagang tersebut. “Werrr”. betapa terkejutnya Bintang saat tiba-tiba bilah pedang muncul dari gagang pedang Yudha Manggalanya, hebatnya bilah pedang yang muncul mengeluarkan semburat cahaya keemasan dari pangkal pedang sampai hulu pedang. “Gunakan pedang ini!”. si Raja Pedang menyerahkan pedang Yudha Manggala kepada Bintang.Bintangpun segera menerimanya dengan takjub, ditatapnya dengan seksama pedang Yudha Manggala yang kini ada ditangannya.“Bilah pedang ini bukan terbuat dari besi, tapi apa ini.”. batin Bintang memperhatikan bilah pedang yang kini sudah menyatu dengan gagang pedangnya, sungguh sulit dimengerti bagi Bintang apa yang sebenarnya terjadi sa

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-14
  • Ksatria Pengembara Season 1   35. Bagian 18

    “Untuk mempelajari jurus Pedang Aura, terlebih dahulu kau harus memahami secara luar dan dalam tentang kemurnian jurus sebuah pedang”“Seorang jago pedang lebih banyak menggunakan indera keenamnya ketimbang keampuhan pedang pusakanya. Jika indera keenammu cukup kuat untuk melihat apa yang belum bergerak dan mendengar apa yang belum bersuara, maka gerakan pedangmu mempunyai kepastian dan ketepatan menebas.""Jadikan mata pedang adalah mata hatimu. Di mana mata pedang ini ingin bergerak, jangan kau tantang dengan mata hatimu! Karena pedang yang sudah menyatu dengan kekuatan indera keenam, dia akan bergerak dengan sendirinya mendului apa yang akan terjadi. Jika mata pedang sudah menjadi mata hatimu, dan gerakan pedang adalah gerakan nalurimu, maka kekuatan tenaga dalam yang tersalur di dalamnya tidak perlu berlebihan. Gerakannya pun tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga. Pelan, tapi cepat dan pasti!""Ingat, hanya sedikit tenaga dalam ya

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-14
  • Ksatria Pengembara Season 1   35. Bagian 19

    Pedang aura adalah sebuah jurus pedang yang menggunakan aura tenaga dalam untuk membentuk pedang, bisa dikatakan jurus Pedang Aura merupakan tehnik jurus pedang tertinggi diantara aliran pedang. Pedang Aura, tehnik jurus pedang tertinggi, tentulah sangat sulit untuk mempelajarinya, bahkan putri tunggal Raja Pedang, Hisui Yukipun tak mampu untuk mempelajari jurus pedang ini termasuk kedua pembantu setia Raja Pedang.Kali ini dibawah bimbingan langsung pendekar pedang nomor 1, Raja Pedang, Bintang mempelajari jurus Pedang Aura. 1 bulan.. 2 bulan...3 bulan, tanpa terasa waktu berjalan begitu cepat, kini sudah hampir bulan ke-4 Bintang mempelajari jurus Pedang Aura. Di bawah bimbingan langsung Raja Pedang, Bintang bukan saja mempelajari jurus Pedang Aura, tapi ada banyak pelajaran hidup yang didapatnya.Memasuki bulan ke-4.“Hyatt...duar...duar...duar...duar...duar...blllarrr...!!!!”. ledakan dahsyat terjadi d

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-14
  • Ksatria Pengembara Season 1   35. Bagian 20

    Malam telah semakin larut, sebagian mahluk sudah terlelap dalam tidurnya, di bukit pedang. Malam itu Bintang tengah menghadap Raja Pedang.“Murid sudah menyempurnakan jurus terakhir Pedang Aura guru”. Ucap Bintang lagi.“Bagus... kau memang murid yang berbakat Bintang”. Ucap Raja Pedang lagi tersenyum puas. Tapi walaupun begitu Bintang tetap dapat melihat sirat-sirat aneh diwajah gurunya, Raja Pedang.“Maaf guru, apakah ada yang menganggu pikiran guru?” Bintang memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaannya. Raja Pedang terlihat menghela nafas panjang.“Bintang.. saat ini usiaku sudah hampir mencapai 100 tahun, entah kenapa akhir-akhir ini aku merasakan kalau usiaku tidak akan lama lagi untuk bertemu dengan guruku”. Ucap Raja Pedang lagi. Wajah Bintang berubah mendengar hal itu.“Jangan berkata seperti itu guru ? murid yakin guru akan berumur panjang”. Ucap Bintang lagi mencoba

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-14
  • Ksatria Pengembara Season 1   35. Bagian 21

    Beberapa hari berlalu, malam ini adalah malam kelima Bintang mendapatkan pengajaran jurus Pedang Pusaka Langit dari Raja Pedang. Tapi anehnya kali ini, tidak seperti 4 jurus pada malam-malam sebelumnya, jurus terakhir dari Pedang Pusaka Langit gagal Bintang kuasai. Jurus Kebenaran Semesta, bahkan di malam-malam berikutnyapun Bintang tetap gagal menguasai jurus kebenaran semesta dari jurus Pedang Pusaka Langit, hingga ;“Dirimu masih dikuasai hawa nafsu duniawi Bintang, oleh karena itulah sangat sulit bagimu untuk menerima jurus kebenaran semesta”. Ucap Raja Pedang akhirnya, Bintang terdiam karena apa yang dikatakan oleh Raja Pedang benar adanya, selama ini sulit sekali bagi Bintang untuk mengendalikan hawa nafsu yang ada didalam dirinya.“Untuk mengendalikan hawa nafsumu, aku akan mengirimmu kepada sahabatku Syekh Muhammad Karim al Qusyairi, dia adalah sahabatku juga sekaligus guruku.. dulu dialah yang menyadarkanku saat aku

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-15
  • Ksatria Pengembara Season 1   35. Bagian 22

    Ada satu rombongan yang cukup menarik perhatian ditempat itu, rombongan yang terdiri dari 8 orang, sekali dilihat dapat dipastikan ke 8 orang tersebut adalah wanita, ini dapat dilihat dari bentuk tubuh yang sangat menggoda dari ke 8 orang tersebut, walaupun raut wajah ke 8nya kurang terlihat jelas dikarenakan kerudung putih yang menutupi kepala mereka hingga tubuh mereka, tapi rambut mereka yang hitam memanjang tampak dibiarkan tergerai keluar dari balik kerudung. Kesemuanya tampak mengenakan pakaian berwarna putih selaras dengan kerudung putih yang mereka kenakan, yang paling menarik perhatian adalah pakaian bawah yang begitu rendah yang mereka kenakan, hingga kemulusan paha mereka terlihat dengan jelas memancing setiap mata nakal laki-laki yang ada ditempat itu. Dibagian kaki mereka tampak terbungkus dengan sepatu indah yang juga berwarna putih beralur emas. Sesekali saat kerudung mereka tersingkap, terlihatlah seraut wajah cantik nan jelita di balik kerudung putih yang mereka ken

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-15
  • Ksatria Pengembara Season 1   35. Bagian 23

    “Hai…hai…tuan muda kami ingin mentraktir nona-nona sekalian, harap nona-nona sekalian mau menerimanya”. Ucap aban lagi tak mau hilang muka.“Katakan pada tuan mudamu, kami masih punya cukup uang untuk membayar makanan kami sendiri”. Salah seorang wanita itu berucap dengan ketus kepada aban.“Hai…hai… tentu, tentu kami percaya nona-nona sekalian ini mampu membayar sendiri, tapi tuan muda kami hanya ingin mentraktir sebagai salam perkenalan”. Ucap aban lagi dengan genitnya.“Katakan pada tuan mudamu, kami mana sudi berkenalan dengan orang yang sukanya bermain perempuan”. Kembali salah seorang wanita itu berucap. Ucapan ini membuat wajah aban berubah.“Ha ha ha...! Rupanya nona-nona ini sudah mengenal hamba, tapi sayang berita yang nona-nona dengar itu tidak benar”. Tiba-tiba saja pemuda yang disebut tuan muda tadi sudah berada di sebelah aban. Aban terlihat mundur

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-15

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 20

    Bintang yang melihat kekuatan puncak yang telah dikerahkan oleh Datuk Malenggang Dilangit, segera ikut menghimpun tenaganya. Uap tipis putih terlhat keluar dari tubuh Bintang, uap putih yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat menyengat.Dari uap tipis itu, terlihat membentuk sebuah bayangan diatas kepala Bintang, bayangan seekor naga berwarna putih tercipta.“Ledakan besar, khhaaaa!”Tiba-tiba saja sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah diselimuti magma lahar panas langsung berlari kearah Bintang.Buumm! Buumm! Buumm! Buumm!Di setiap langkah Datuk Malenggang Dilangit terdengar suara ledakan-ledakan akibat tapak magma panas Datuk Malenggang Dilangit yang menjejak tanah, bagaikan seekor banteng ganas, sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah berubah menjadi monster magma lahar terus berlari kearah Bintang. Beberapa tombak dihadapan Bintang, monster magma Datuk Malenggang Dilangit melompat dan ;Wuussshhh!M

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 19

    Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Ledakan-ledakan dahsyat dan beruntun terjadi diudara hingga terasa menggetarkan alam. Tinju-tinju magma bertemu dengan taburan Bintang-bintang putih kecil yang terang milik Bintang.Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Baik Bintang maupun Datuk Malenggang Dilangit terus melepaskan serangan dahsyatnya, hingga ledakan demi ledakan terus terjadi membahana ditempat itu, dalam sekejap saja, pohon-pohon yang ada dipulau itu langsung berterbangan dan bertumbangan entah kemana, tempat itu langsung luluh lantah dibuat oleh ledakan dahsyat oleh serangan Bintang dan Datuk Malenggang Dilangit.Saat Bintang berhasil turun kebawah, pulau itu sudah terbakar setengahnya akibat ledakan yang tadi terjadi, wajah Bintang kembali berubah saat melihat Datuk Malenggang Dilangit terlihat menghimpun tenaganya, magma lahar panas terlihat berkumpul ditelapak tangan Datuk Malenggang Dilangit.Bintang yang melihat hal itu segera ikut mengumpulkan haw

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 18

    SEBUAH pulau kosong tak berpenghuni dipilih oleh Bintang untuk menjadi tempat pertarungannya dengan Datuk Malenggang Dilangit. Kini kedua-duanya sudah saling berdiri berhadapan, Bintang kini sudah kembali ke sosoknya semula, demikian pula Datuk Malenggang Dilangit yang kini sudah berdiri diatas tanah tempatnya berpijak. Kedua-duanya saling berhadapan dengan tatapan tajam.Wweerrrr..!Tanpa banyak bicara, sosok Datuk Malenggang Dilangit tiba-tiba saja mengeluarkan magma lahar panas dari sekujur tubuhnya, terutama dibagian kedua tangan, kedua kaki dan kepala. Sedangkan sebagian besar tubuhnya belum berubah menjadi magma lahar panas.Bintang yang melihat hal itupun tak tinggal diam, dan ;Blesshhhh...!Tiba-tiba saja tubuh Bintang telah diliputi energi putih keperakan, rambut Bintangpun telah berubah menjadi berwarna putih keperakan dengan balur-balur keemasan yang mengeluarkan hawa dingin. Rupanya Bintang langsung menggunakan wujud Pangeran Bulan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 17

    Wuusshhh!Tombak melesat dengan sangat cepat dan kuat kearah Datuk Malenggang Dilangit.Blepp!Kembali tombak yang dilemparkan oleh Sutan Rajo Alam hangus terbakar begitu menyentuh sosok Datuk Malenggang Dilangit.“Cepat ungsikan paduka rajo” teriak Datuk Rajo Dilangit memperingatkan para pejabat istana yang berdiri bersama Paduka Ananggawarman.“Tidak, aku takkan lari!” ucap Paduka Ananggawarman dengan keras hati hingga membuat Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam hanya menarik nafas panjang melihat kekerasan hati Paduka Ananggawarman.Sementara itu magma lahar panas terus semakin banyak menjalar menutupi halaman istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam terlihat tengah memikirkan rencana untuk mengatasi hal itu, waktu yang sempat dan mendesak membuat keduanya sedikit khawatir dengan keadaan yang terjadi, hingga ;“Datuak Malenggang Di

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 16

    Istana Nagari Batuah terlihat begitu sibuk dengan segala macam aktivitasnya, karena hari ini adalah janji yang ditetapkan oleh Datuak Malenggang Dilangit terhadap wilayah Nagari Batuah, dengan dipimpin oleh Datuk Rajo Dilangit, Paduka Ananggawarman berniat untuk melawan Datuk Malenggang Dilangit dengan segenap kekuatan istana Nagari Batuah, para hulubalang, panglima dan pejabat istana Nagari Batuahpun memberikan tanda kesiapan mereka berjuang hidup atau mati demi mempertahankan kedaulatan istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dipercaya oleh Paduka Ananggawarman untuk memimpin seluruh pasukan yang ada di istana Nagari Batuah dan Datuk Rajo Dilangit menerimanya untuk menjalankan taktik yang akan digunakan untuk melawan amukan Datuk Malenggang Dilangit. Seluruh masyarakat kotaraja Nagari Batuah sudah diungsikan demi keselamatan mereka. Paduka Ananggawarman menolak untuk ikut me

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 15

    Pagi itu di Istana Bunian, panglima Kitty yang tiba-tiba saja datang menghadap, disaat Bintang dan Ratu Bunian tengah bercengkrama mesra berdua. “Sembah hormat hamba paduka, ratu” ucap panglima Kitty berlutut dihadapan keduanya. Ratu Bunian terlihat mengangkat tangannya sebagai tanda menerima hormat panglima Kitty. “Ada apa Kitty?” “Ampun ratu, Datuak Malenggang Dilangit sudah muncul kembali” ucap Kitty lagi hingga membuat wajah Ratu Bunian berubah pucat. Bintang yang ada didekatnya mulai tertarik mendengarnya. “Untung saja kita cepat memindahkan Negeri Bunian jauh dari gunung marapi. Kalau tidak, Datuak Malenggang Dilangit pasti sudah datang kemari” ucap Ratu Bunian lagi. Panglima Kitty terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya. “Dimana Datuak Malenggang Dilangit muncul Kitty?” tanya Bintang cepat hingga membuat Ratu Bunian dan panglima Kitty memandang kearah Bintang. “Ampun paduka, Datuak Malenggang Dilangit mengacau di istana Nagari Batuah” “Istana Nagari Batuah?!” ulang Bintan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 14

    “Maafkan kelancangan ambo datuak” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi. Entah apa maksud Datuk Rajo Dilangit yang tiba-tiba saja berjongkok. Perlahan sosok Datuk Rajo Dilangit mulai berubah menjadi seekor harimau loreng yang sangat besar, 2x ukuran harimau dewasa, sama besarnya dengan harimau putih jelmaan Datuk Malenggang Dilangit.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Dua harimau besar ini saling mengaum dengan dahsyat, begitu dahsyatnya banyak para prajurit yang ada ditempat itu jatuh terduduk karena lemas lututnya.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Kembali kedua harimau besar ini saling mengaum, tapi kali ini disertai dengan sama-sama saling menerkam kedepan.Kembali terjadi dua pertarungan raja rimba yang sama-sama berwujud besar. Saling terkam, saling cakar dan saling gigit, dilakukan oleh kedua harimau berbeda warna ini. Kali ini harimau belang jelmaan Datuk Rajo Dilangit mampu memberikan perlawanan sen

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 13

    Sekarang Datuk Malenggang Dilangit telah dikeroyok oleh dua pengguna harimau dan macan kumbang, tapi bukannya terdesak, Datuk Malenggang Dilangit justru tertawa-tawa senang melayani serangan keduanya.“Hahaha.. sudah lama aku tidak bertarung sesenang ini” ucap Datuk Malenggang Dilangit lagi.Sebenarnya jurus-jurus harimau putih milik Datuk Malenggang Dilangit tidaklah jauh berada diatas jurus harimau singgalang milik Wijaya dan jurus macan kumbang milik Panglima Kumbang, hanya saja perbedaan kekuatan dan pengalaman yang membuat Datuk Malenggang Dilangit lebih unggul.Memasuki jurus ke 88, Wijaya dan Panglima Kumbang terlihat sama-sama melompat mundur kebelakang.Graaauumm!Ggrraaamm!Tiba-tiba saja Wijaya dan Panglima Kumbang terdengar mengaum. Sosok Wijaya sendiri yang sudah berjongkok merangkak tiba-tiba saja berubah wujud menjadi seekor harimau belang kuning dewasa, sedangkan sosok Panglima Kumbang y

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 12

    Wusshhh!Seperti melempar karung saja, Datuk Malenggang Dilangit dengan ringannya melemparkan sosok Rajo mudo Basa kehadapan Paduka Ananggawarman.Tapp!Sesosok tubuh tampak langsung bergerak didepan Paduka Ananggawarman dan langsung menangkap tubuh Rajo mudo Basa yang dilemparkan oleh Datuk Malenggang Dilangit. Rupanya dia adalah Panglima Kumbang.“Rajo mudo, anakku” ucap Panglima Kumbang dengan wajah berubah yang melihat keadaan Rajo mudo Basa yang babak belur. Panglima Kumbang dengan cepat memeriksa keadaan putranya tersebut. Walaupun babak belur, Panglima Kumbang masih dapat merasakan tanda-tanda kehidupan ditubuh Rajo mudo Basa walaupun sangat lemah sekali. Panglima Kumbang segera memerintahkan beberapa prajurit untuk membawa sosok Rajo mudo Basa.“Apa yang datuak lakukan pada putra hamba?” tanya Panglima Kumbang lagi. Nada suara Panglima Kumbang sedikit meninggi.“Putramu, siapa kau?&rdqu

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status