Share

Teror Rumi

Bab115

"Hallo Mamah," sapa Rumi sambil terkekeh, melihat ke arah Gaby, yang masih terikat diatas kursi.

Gaby menatap Rumi dengan kuyu, tenaganya tidak lagi banyak. Untuk mengangkat wajah saja, Gaby merasa tidak memiliki kekuatan.

Rumi melirik ke arah jam tangannya. Dan mengeluarkan beberapa pil, yang sedari tadi di pegangnya.

"Mamah, maafkan aku," bisik Rumi, mendekat ke arah Gaby.

Gaby waspada, namun Rumi langsung mencengkar kedua pipi Gaby, dan membuka penutup mulut. Kemudian, Gaby memaksakan beberapa pil itu, masuk ke dalam mulut Gaby.

Gaby terbatuk, namun Rumi kembali menyokongnya dengan air putih. Setelah memastikan semua pil itu tertelan, Rumi kembali terkekeh dan menatap tajam wajah Gaby yang semakin melemah.

"Bagaimana rasanya melahirkan seorang monster, Mah? Mengerikan bukan?" ucap Rumi sambil tersenyum. "Mamah yang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status