Share

Diam mengamati

Bab122

Tidak semudah yang Rumi bayangkan. Ia yang begitu piawai memainkan peran selama ini, akhirnya tertangkap juga.

Bukan karena tidak hati-hati. Tapi Rumi sudah terlalu jauh percaya diri, sehingga membuatnya terjatuh ke lubang yang dia gali sendiri.

"Kamu melakukan semuanya?"

"Ya." Tidak ada sedikit pun rasa takut, mau pun bentuk penyesalan yang terlihat dari wajah Rumi.

"Kamu tahu bukan, yang kamu lakukan ini adalah tindak kriminal. Kamu membunuh banyak orang yang kamu kenal. Bahkan, kamu melakukan penyiksaan, sebelum membunuh mereka. Kamu bisa saja, dituntut hukuman mati."

"Tidak masalah."

"Apakah kamu tidak sayang dengan diri sendiri? Wajah cantik sempurna, tetapi menjadi seorang pembunuh berdarah dingin."

Rumi hanya menanggapi dengan tersenyum.

Kedua Polisi yang melakukan intro

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status