Share

17

“Aku tidak mengerti kenapa kita harus pergi ke kantor polisi sepagi ini. Lihat, belum juga jam 7. Bahkan polisi pun masih ada yang belum bangun jam segini,” gerutu Orion begitu keluar dari kamar mandi dengan handuk yang membungkus bagian bawah tubuhnya dan air yang berceceran dari rambutnya membasahi lantai.

Citra yang tengah memoleskan make up tipis-tipis ke wajahnya di depan meja rias berhenti sejenak demi memberi suaminya, yang berada di belakangnya, lirikan sinis lewat cermin. Ia tidak tertarik menanggapi omongan Orion.

“Nah, lebih baik nanti kamu mengaku saja kalau kamu yang sudah membunuh Ibu. Lebih cepat lebih baik. Aku tidak suka jika harus ke kantor polisi sering-sering,” ujar Orion, menatap wajah istrinya juga melalui cermin.

Gerakan tangan Citra yang menepuk-nepukkan bedak di pipinya seketika terhenti. Dengan wajah sangar ia berbalik ke arah suaminya. “Apa? Mengaku kalau aku yang membunuh Ibu? Bukannya itu perbuatanmu? Jangan coba-coba membuatku bertanggungjawab atas perbua
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status