Share

17. Jebakan Sang CEO

Bunyi ketukan heels itu menggema di sepanjang koridor, menciptakan irama yang tegas dan penuh percaya diri. Setiap langkahnya seolah mengukir jejak di lantai marmer yang dingin dan mengkilap.

Langkahnya terhenti, di depan ruangan yang terletak di sudut paling tenang dari gedung tersebut—sebuah ruangan besar yang hanya bisa diakses oleh beberapa orang terpilih.

Ketukan pintu yang terdengar, menggema di ruang yang sunyi. Pintu besar dengan ukiran kayu rumit, yang berbeda dari pintu-pintu lainnya di gedung itu kemudian terbuka perlahan setelah suara berat dari dalam berkata, “Masuk.”

Wanita itu melangkah masuk dengan anggun, heels tingginya menambah kesan elegan pada penampilannya. Dress rapi setinggi lutut yang ia kenakan membalut tubuhnya dengan sempurna, menonjolkan profesionalisme dan keanggunan. Rambutnya yang tergerai rapi di bahu menambah pesona yang sulit diabaikan.

Sebuah ruang yang memancarkan aura otoritas dan ketenangan, dengan jendela besar yang menawarkan pemandangan kota y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status