Share

Bab 20

Barry mendesah frustrasi. Tanpa banyak pilihan, dia merogoh ponsel dari saku celananya dan segera menelepon Rea.

"Ma, ini aku, Barry," katanya dengan nada sedikit cemas.

"Ada apa lagi, Barry? Ini sudah malam," suara Rea terdengar di ujung telepon, menunjukkan nada ketidakpuasan.

"Hera mengambil mobilku dan aku tidak punya cara untuk pulang. Bisakah Mama menjemput ku? Aku ada di daerah rumah kontrakan Freya." Barry meminta dengan nada memelas.

Rea menghela napas panjang. "Baiklah, Barry. Aku akan segera ke sana. Tapi kita akan bicara serius tentang hal ini nanti."

Tak lama kemudian, Rea datang dengan mobilnya. Wajahnya terlihat tegang dan matanya menunjukkan kekesalan yang mendalam. Pria itu pun masuk ke mobil tanpa banyak bicara, merasa capek atas semua masalah yang dihadapi.

"Barry, kamu harus lebih dewasa. Ini bukan pertama kalinya kamu membuat masalah seperti ini," ujar Rea mulai membuka pembicaraan dengan nada marah. "Kamu harus bisa mengatasi konflik tanpa selalu bergantung pada
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status