Share

Bab 177

Sesuatu yang berbeda.

Kenapa senyumnya terasa pahit? Kenapa ia tidak segera lari memelukku? Apakah karena aku kotor dan berbau arak?

“Kau.. Kau ada apa ke kota ini?” tanya Mey Lan. Ia tidak melangkah maju ke depan, tapi agak mundur sedikit ke belakang.

“Eh.. Aku berkelana saja. Sebenarnya aku dalam perjalanan pulang ke Lai Lai.”

“Oh...” Mey Lan hanya mengangguk-angguk.

Mengapa semua ini terasa aneh?

“Lan-mey, siapa ini?” tiba-tiba ada suara yang keluar dari toko di sebelah Cio San.

“Eh, Bun-ko (Kakak Bun).” Mey Lan terlihat kaget. “Perkenalkan, ini A San. Dulu pernah bekerja sebagai pegawai ayah. Dia tukang masak kami,” katanya.

“Salam kenal,” kata orang yang dipanggil Bun-ko oleh Mey Lan ini.

“Salam kenal,” kata Cio San menjura. Padahal lelaki di depannya ini tidak menjura kepadanya.

“A San, ini suamiku, namanya Lim Gak Bun. Dia pendekar dari Kun Lun-pay,” kata Mey Lan kepadanya.

“Ah, pendekar dari Kun Lun-pay? Sungguh gagah,” puji Cio San tulus sambil menjura lagi.

Lim Gak Bun hanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status