Share

Bab 139

Mereka berempat menjura. Jari-jari mereka demikian lentik. Jika ada orang yang mengaku bisa melukis jari-jari mereka, tentu saja orang itu adalah pembohong terbesar di muka bumi.

Itu baru jari-jemari. Jadi mana mungkin ada orang yang bisa melukis wajah mereka?

Cio San balas menjura sambil tersenyum. Ia tidak berkata apa-apa. Pada hakekatnya, tidak ada seorang lelaki pun yang bisa berkata-kata di hadapan perempuan-perempuan secantik mereka. Karena berkata-kata, berarti membuang waktu. Bukankah lebih baik waktu dihabiskan untuk memandang mereka saja?

“Cio San-tayhiap, nama kebesaran Tuan sudah kami dengar beberapa bulan belakangan ini. Sungguh suatu kehormatan bisa bertemu langsung dengan Tuan,” kata salah seorang.

“Tidak berani… tidak berani… Walaupun cayhe (saya) belum tahu nama Nona-nona sekalian, tapi kecantikan Nona-nona justru lebih dulu kukagumi.”

“Memangnya, Tuan pernah dengar di mana tentang kami?” tanya salah seorang.

“Aku mendengar tentang kalian dari bisikan bunga-bunga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
goodnovel comment avatar
Mursalim Rivan
mana sambungannya lagi aku sdh 2 hr menunggu ga ada muncul
goodnovel comment avatar
Satria Kautsar
menarik, banyak kalimat dan kata2 hikmah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status