Share

Bab 124

"Rizki mau ngucapin makasih sama Om Dhani. Dia baik banget ya Mah. Ini kan salah satu menu makanan di restorannya Om Dhani Mah." Sintya mengerutkan keningnya.

Anak laki-lakinya itu memang sudah sangat dekat dengan Dhani, dan Rizki juga pernah di ajak Dhani jalan-jalan dan kemudian mampir ke restoran Dhani.

"Boleh Sayang, sebentar Mamah telpon Om Dhani ya." Sintya kemudian merogoh ponselnya yang tersemat di sakunya, kemudian memenuhi permintaan anak semata wayangnya.

Tak berapa lama telepon panggilannya pun tersambung, terdengar suara laki-laki yang selalu menunggu hatinya, di seberang sana.

"Assalamualaikum, selamat siang, Dhan."

"Wa'alaikumsalam, Sintya."

"Terimakasih atas makanannya, ya. Ehm, ini Rizki ingin bicara denganmu."

Sintya menekan tombol loud speaker pada ponselnya, sebelum memberikannya pada Rizki.

"Halo jagoan, lagi ngapain?"

"Lagi maem, Om. Om makasih ya, makanannya enak banget, Rizki suka," ucap bocah tujuh tahun itu dengan sumringah.

Sesungguhnya di lubuk hati Sintya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status