Share

Bab 132

Aku hanya menghela napas panjang, dalam hatiku, masih belum terbersit untuk berumah tangga lagi, setelah Eva wanita murahan itu, hati ku seakan masih merasakan luka. Luka karena merasa di tipu, juga Luka karena kini aku telah hancur, hanya Rizki satu-satunya alasan aku tetap bekerja dan menjalani hari-hariku.

"Udah lah Mbak, aku lelah. Aku tak ingin membahas tentang pernikahan atau sebagainya," ucapku lirih.

"Yud, kamu harus semangat, nggak mungkin kan kita sampai tua hidup seperti ini, kita juga butuh pendamping untuk menemani kita di masa tua nanti.

Aku bangkit tanpa menghiraukan ucapan Mbak Siska, jujur aku memang lelah, aku tak ingin membahas masalah itu dulu, hatiku masih belum baik-baik saja.

Aku melangkah ke kamar mandi, mengguyur badan yang terasa lengket, berharap guyuran air bisa mendinginkan hati dan otakku. Ya, hari ini begitu terasa melelahkan, cukup menguras pikiran dan energiku.

Semoga dengan mandi aku bisa lebih segar.

***

Tok! Tok! Suara ketukan pintu mengagetkanku sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status