Share

Bab 134

"Ehm, Iya Tante. Kenakalan Saya Yudi." Aku bangkit kemudian meraih punggung tangan wanita paruh baya itu.

"Oh, saya kira teman dekat Hesti. Maaf ya, maklum Hesti sudah cukup lama sendiri, jadi saya selalu berharap Dia bisa segera bertemu dengan jodohnya," selorohnya membuat ekspresi Hesti merah dan melebarkan kedua matanya.

"Mamah! Ehm Maaf ya, Pak Yudi jangan dengarkan omongan Mamah saya."

"Kalian ngobrol lah, Mamah bikinin minum dulu sebentar ya," ucap Mamahnya Hesti dan berbalik badan hendak masuk ke dalam.

"Ehm nggak perlu repot-repot Tante. Saya datang ke sini cuma sebentar kok. Ini saya mau ngasih ini, dompet Hesti tadi ketinggalan." Aku menyerahkan dompet berbentuk persegi panjang dengan warna hitam itu.

"Oh, Alhamdulillah. Terimakasih Pak. Saya kira ini jatuh di jalan, saya sudah menyusuri jalan yang tadi, dan sudah cari ke semua sudut rumah tapi nggak ada, aduh kalau beneran hilang saya pusing ngurusnya, Pak. Makasih banyak ya." Hesti menerima dengan mata berbinar, benar duga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status