Share

Bab 66. Andai Saja ...

"Tidak berlebihan untuk seorang anak kecil yang spesial seperti Ais."

Ryan berkata sambil menatap dan memberikan sebuah senyuman manis. Senyum yang membuat hatiku sedikit berdebar.

'Ah, pikiran apa ini?'

*

"Apa ada yang kurang?"

Suara bariton Ryan membuyarkan lamunanku.

"Kemana kamu senyum sendiri?" Ryan berucap sambil mengerutkan dahinya.

'Duh mati aku!'

Malu banget dong, karena memang aku sesaat tadi sempat membayangkan yang tidak tidak. Dasar bodoh, kenapa pikiranku jadi tidak normal seperti ini sih?

"Ah ... nggak kok, Pak. Eh, Ryan."

Aku malah jadi salah tingkah, sepertinya wajahku saat ini pun, tak jauh beda dengan kepiting rebus.

Wajah dingin Ryan malah makin membuatku malu, untung saja aku bisa menguasai diri.

"Bawa kuncinya. Ini ruangan pribadi kamu dan Ais saat sedang bekerja disini."

Kuterima saja langsung anak kunci itu. "Terima kasih."

Ryan sejak dulu memang baik, meski terkesan dingin dan jahat. Tetapi, dulu saat masih berada di luar negeri, berada satu rumah dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status