Share

Bab 67. Ibu

"Ayo kita berangkat, mumpung masih pagi. Enak banyak embun dan masih segar udaranya."

Selepas Subuh ini, aku mengajak Ais ke pasar. Letak pasar tradisional sekitar tiga puluh menit dari sini.

"Ais sudah siap, Bu!" Putriku pun sama antusiasnya denganku.

Seperti biasa, setiap akan ke luar rumah di pagi hari, aku akan menjadi orang yang paling was was. Mengintip dulu dari jendela, memastikan kondisi luar aman. Aman dari orang jahat yang masih mengintai dan aman dari paket paket misterius yang acap kali masih sering datang.

Segera kami pun berangkat, menembus pagi yang masih lumayan gelap dengan embun dan kabut. Seperti mengenang memori, dulu saat aku masih kecil, ibu dan bapak sering mengajakku ke pasar selepas subuh seperti ini.

Dulu juga, sebelum aku berangkat kerja ke luar negeri, aku pun sering berangkat ke pasar sendiri, sepagi ini.

Sekarang aku seorang single parent, aku harus berani menghadapi semuanya seorang diri. Jika masih bisa diatasi, maka aku tak akan membutuhkan bantuan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status