Latihan Piano selanjutnya, Isvara menyempatkan diri menemani Meysha. Dia tampak santai tanpa dosa, sekalipun tidak meminta maaf atas kejadian kemarin yang melibatkan Cindya dengan maminya Celine. Namun sepertinya gosip tentang orang tua Meysha yang bercerai telah beredar luas pasalnya ada seoran
Gaska membatalkan meeting dengan para petinggi di bawah kepemimpinannya agar bisa mengantar Isvara ke rumah sakit pasalnya pagi ini sang istri muntah-muntah tidak terkendali. Wajah Isvara sampai pucat dan tubuhnya tampak lemas. Meysha tidak berhenti menangis meratapi keadaan sang bunda yang menu
“Bunaaaaaa.” Adalah panggilan untuk Isvara yang pertama kali Meysha sebut saat bu guru menyatakan murid-murid TK itu boleh pulang setelah latihan usai. Gadis kecil lucu yang rambutnya dikuncir dua berlari memburu Isvara yang kemudian membungkuk memeluknya. Cindya yang berdiri di samping Isvara h
“Sayaaaang ….” Isvara mencari suaminya yang tengah merajuk di ruang tamu. Semenjak sampai di rumah, Gaska duduk di sana sampai tidak makan malam karena ingin menunggu Meysha yang tengah pergi bersama Cindya pulang. Gaska tidak menyahut, raut wajahnya dia buat sedatar mungkin agar Isvara tidak
“Aku enggak suka sebenarnya Cindya deket sama Caca … nanti Caca malah enggak mau lagi sama aku.” Gaska menggerutu saat merangkak naik ke atas ranjang. “Enggak mungkin,” tukas Isvara sangat yakin. “Cindya ngasih Caca banyak mainan, beliin apa yang dia mau sedangkan aku lagi ngedidik dia agar engg
“Cin … kamu tahu enggak alasan kenapa Gaska dan aku enggak jadi menikah?” Isvara membuka topik pembicaraan di pertemuan makan siang mereka kali ini. Sehari sebelum Meysha pentas, Isvara mengajak Cindya bertemu untuk makan siang dan sebuah Caffe dekat dengan kantor menjadi pilihan mereka untuk bert
“Sayang … bukannya seharusnya minggu ini kamu menstruasi?” Ricky yang tengah bersandar pada headboard usai bercinta dengan Cindya tiba-tiba teringat dengan jadwal menstruasi Cindya. Secinta itu Ricky kepada istrinya sampai mengetahui semua hal tentang Cindya bahkan Cindya juga tidak sadar kalau se
Tidak disangka, begitu sampai di Bandung di rumah papi Adrian ternyata keluarga Papa Galih juga sedang berkunjung. Jadi suasana semakin hangat dan meriah dengan kedatangan Isvara, Gaska dan Meysha. Isvara senang sekali, dia sangat merindukan keluarganya. Semua orang Isvara peluk tanpa kecuali,
Meski sering mendapat sikap dingin dan sindiran, tapi Isvara tetap datang ke rumah mertuanya setiap weekend walau hanya sebentar. Dia berusaha ikhlas menerima kondisi tersebut karena tidak ada kebahagiaan yang sempurna. Yang penting masalah datang bukan dari orang ketiga seperti rumah tangganya
Isvara dan Cindya menjadi begitu dekat layaknya sahabat. Karena keadaannya seperti itu, Meysha juga jadi dekat dengan sang mami. Meysha mulai mengerti dan menerima sikap maminya yang manja dan om Ricky yang begitu memanjakan maminya. Gadis kecil itu juga menyayangi adiknya dari mami Cindya dan
Setelah Arshaq genap berusia dua bulan, Gaska dan Isvara memutuskan kalau sudah saatnya berkunjung ke rumah mami papinya Gaska. Isvara telah menyiapkan mental untuk segala kemungkinan terburuk dan dia akan menerima dengan sabar. Yang penting Gaska mencintainya, Meysha menyayanginya dan sekarang
Isvara menjenguk Cindya setelah membawa Arshaq imunisasi di poli anak. “Ara!” seru Cindya merasa bahagia melihat kehadiran Isvara di kamarnya. Beberapa sahabat Cindya yang juga datang menjenguk menatap aneh Isvara dan Cindya secara bergantian. Cindya memang tidak pernah bercerita kepada mereka
Dua minggu kemudian pesta syukuran kelahiran baby Arshaq diselenggarakan di kediaman Gaska dan Isvara. Seluruh keluarga Bandung datang lagi membuat ramai rumah itu. Beruntung Gaska membeli rumah besar dan luas, nyaris menghabiskan uang tabungannya saat itu padahal JP Corp terancam collaps. Tap
Sampai Isvara dan baby Arshaq sudah diperbolehkan pulang pun mami dan papinya Gaska belum juga datang berkunjung untuk bertemu dengan sang cucu. Isvara berpikir apa salahnya sampai mereka begitu membencinya? Karena sungguh alasan status saja tidak bisa Isvara terima pasalnya sampai detik ini jus
Di luar ruang rawat Isvara atau lebih tepatnya di sebuah ruangan untuk penunggu pasien, Gaska duduk sendirian dengan satu cup kopi di tangan. Dia menatap ke luar dinding kaca yang menampilkan pemandangan kota. Gaska tidak sadar kalu Ricky sudah berdiri di sampingnya dari beberapa menit yang lalu
Isvara dikerubungi oleh keempat orang tuanya, mereka semua bergantian memeluk Isvara ketika sudah dimasukan ke ruang rawat. “Selamat ya sayang ….” Keempat orang tuanya mengatakan hal yang sama. “Kamu hebat!” Papi Adrian menambah. “Makasih ya kalian sudah datang.” Isvara jadi terharu. “Mana D
Tidak ada yang lebih menegangkan selain menanti kelahiran sang putra ke dunia seperti yang sedang dialami Gaska saat ini. Dia terus saja bolak-balok di depan pintu ruang bersalin diliputi perasaan cemas. Isvara harus melakukan operasi caesar karena leher bayinya terlilit ari-ari padahal sebelumn