“Aku enggak suka sebenarnya Cindya deket sama Caca … nanti Caca malah enggak mau lagi sama aku.” Gaska menggerutu saat merangkak naik ke atas ranjang. “Enggak mungkin,” tukas Isvara sangat yakin. “Cindya ngasih Caca banyak mainan, beliin apa yang dia mau sedangkan aku lagi ngedidik dia agar engg
“Cin … kamu tahu enggak alasan kenapa Gaska dan aku enggak jadi menikah?” Isvara membuka topik pembicaraan di pertemuan makan siang mereka kali ini. Sehari sebelum Meysha pentas, Isvara mengajak Cindya bertemu untuk makan siang dan sebuah Caffe dekat dengan kantor menjadi pilihan mereka untuk bert
“Sayang … bukannya seharusnya minggu ini kamu menstruasi?” Ricky yang tengah bersandar pada headboard usai bercinta dengan Cindya tiba-tiba teringat dengan jadwal menstruasi Cindya. Secinta itu Ricky kepada istrinya sampai mengetahui semua hal tentang Cindya bahkan Cindya juga tidak sadar kalau se
Tidak disangka, begitu sampai di Bandung di rumah papi Adrian ternyata keluarga Papa Galih juga sedang berkunjung. Jadi suasana semakin hangat dan meriah dengan kedatangan Isvara, Gaska dan Meysha. Isvara senang sekali, dia sangat merindukan keluarganya. Semua orang Isvara peluk tanpa kecuali,
“Supnya enak Ma, makasih ya udah masakin sup Asparagus buat Ara ….” Mama Trisha membuatkan sup Asparagus sesuai janjinya dan kini Isvara dan mama Trisha sedang berada di ruang makan sementara Gaska menemani Meysha berenang di halaman belakang bersama Papa Galih dan dua adik perempuan Isvara yang l
Ada sebuah coffeshop yang buka dua puluh empat jam di depan rumah sakit. Gaska mengantar Isvara dulu ke sana sebelum akhirnya dia menuju IGD seperti yang diinfokan oleh sang papi. Gaska belum bisa membawa Isvara bertemu kedua orang tuanya sampai yakin kalau mereka berdua telah menerima Isvara.
Hampir seminggu lamanya Isvara didera gundah gulana. Bukan karena Gaska setiap malam harus pulang larut karena menemani sang mami di rumah sakit namun karena dia terbebani dengan hubungannya yang tidak baik dengan kedua mertua. Isvara sering berpikir dan suara-suara dalam benaknya menyuruh Isvar
Sekarang Isvara baru merasakan jantungnya berdetak kencang saat telah berdiri di teras depan rumah kedua mertuanya. Gaska mengatakan kalau kedatangannya ini telah diketahui oleh mereka namun kedua orang tua Gaska itu tidak tahu kalau Isvara juga ikut. Seorang asisten rumah tangga membukakan pint