Baiklah, karena Kenzo tidak bisa kooperatif dalam memberikannya kejelasan untuk masalah hubungan mereka malah menghindari tanggungjawab maka sepertinya sudah saatnya Tiffani memberitahu Isvara dan kedua orang tua pria itu kalau perlu seluruh dunia kalau Kenzo-CEO dari Stellar Innovations tidak sebai
“Pantesan Kenzo enggak pernah menuntut untuk sering bercinta akhir-akhir ini karena pria itu mendapatkannya dari Tiffani.” Itu hati Isvara yang bicara mengotori pikirannya yang selama ini selalu positif. Sekertaris papanya Kenzo yang masih ada di sama sampai terperangah tidak percaya. Isvara memba
“Kamu apa-apaan? Ya Tuhan Tif, kamu enggak sadar sudah menyakiti hati wanita lain? Di mana hati nurani kamu, Tif?” Kenzo mengesah mengusap wajahnya berkali-kali. “Kenapa jadi aku yang salah? Aku yang kamu hamili Kenzo!” Tiffani berseru tidak terima. “Aku pikir kamu sepemikiran denganku kalau hubun
Tapi kenapa setelah menikah Kenzo seakan lupa dengan semua perjuangan tersebut serta niat awalnya menjadikan Isvara sebagai istri. Tangis Isvara kembali pecah, dia menjatuhkan tubuhnya di lantai lalu menangis sejadi-jadinya. “Aku pikir dia pilihan Mu yang terbaik dan terakhir, Tuhan … aku pikir ak
Kebahagiaan tidak pernah berlangsung lama hadir dalam hidup Isvara, padahal Isvara pikir kalau Tuhan selesai menguji hidupnya dengan kegagalan bersama Gaska namun nyatanya Tuhan masih mengujinya lagi dengan rumah tangga bersama Kenzo yang dia pikir adalah hadiah yang Tuhan berikan kepadanya setelah
Dan mama Trisha yang paling merasa bersalah karena telah mengatakan banyak hal baik tentang Kenzo untuk membuat Isvara agar bersedia menikah dengan Kenzo, beliau tidak tahu kalau ternyata Kenzo telah berubah. “Ra … maafin Papa sama mama, ya?” Suara Galih membuat Isvara mengurai pelukan dengan mami
Isvara kembali ke Indonesia, dia pulang ke Bandung ke Kota kelahirannya. Langsung menuju rumah papi di mana dia dibesarkan. “Kak Ara …” ketiga adik Isvara memeluk Isvara yang barus ampai di teras rumah mereka. Mereka tidak pernah menyangka kalau pria yang dianggap sangat baik dan menyayangi sang
Tiffani tertawa sumbang. “Apa kamu bilang? Hidup kamu hancur? Kamu enggak salah? Harusnya aku yang berkata seperti itu.” Tiffani mencibir. “Kamu bayangkan saja, aku harus menikah dengan wanita yang enggak aku cintai seumur hidup aku ….” Kenzo menjeda kalimatnya, nada suara Kenzo sedingin tatapannya