Tiffani tertawa sumbang. “Apa kamu bilang? Hidup kamu hancur? Kamu enggak salah? Harusnya aku yang berkata seperti itu.” Tiffani mencibir. “Kamu bayangkan saja, aku harus menikah dengan wanita yang enggak aku cintai seumur hidup aku ….” Kenzo menjeda kalimatnya, nada suara Kenzo sedingin tatapannya
Meninggalkan Australia itu berarti Isvara meninggalkan semuanya termasuk pekerjaan dengan jabatan tinggi di Stellar Innovations. Sekarang dia adalah pengangguran berduit yang akan menyandang status janda. Dan nyatanya, Isvara hanya membutuhkan waktu dua minggu untuk bangkit. Dia tidak betah di ru
Dua Tahun Kemudian. Akhir minggu ini Isvara pulang ke Bandung untuk menghadiri pesta pernikahan Sheila. Tidak bisa dia pungkiri kalau ada perasaan sedih menyelimuti hatinya karena sebagai kakak dia justru tidak bisa memberikan contoh yang baik, malah bercerai dan kini menjadi seorang janda dan sud
“Kak Ara foto sama kita yuk! Kak Ara di tengah,” pinta Sheila sembari menarik tangan Isvara dan membawanya di antara dia dan sang suami. Beberapa pose tertangkap kamera begitu cantik, lucu dan juga konyol tanpa memperlihatkan sedih pada wajah Isvara. “Kakak titip Sheila sama kamu ya, Shaqi … awas
“Ca … sama Papi ya?” Gaska mencoba mengambil alih Meysha dari gendongan Isvara tapi Meysha kian mengeratkan pelukan di leher Isvara. “Maminya ke mana?” Akhirnya Isvara memberanikan diri bertanya. Dan pertanyaan Isvara tersebut malah dibalas senyum ironi disertai pendar sendu di sorot mata Gaska.
Mungkinkah mereka bisa bersama? Setidaknya itu yang Gaska sedang pikirkan. “Mami, Caca mau bobo sama Mami.” Meysha bicara tidak jelas karena mulutnya penuh makanan. Isvara tersenyum, layaknya deja vu—dia juga pernah meminta kepada mami Aruna apa yang baru saja Meysha minta kepadanya. Meski bibirn
“Dari mana aja? Kami nyariin?” tegur mami Aruna cemas saat acara resepsi tengah berlangsung dan Isvara baru muncul di venue. Sedari tadi Isvara dihubungi hanya mengatakan, “Duluan aja, nanti nyusul.” Mereka jadi khawatir karena sampai acara akan mulai, Isvara belum datang ke cottage untuk berganti
Isvara : Terimakasih, tapi aku akan kembali ke Jakarta sendiri aja. Sengaja Isvara menjawab pesan tersebut tidak membumbuinya dengan dusta agar Gaska mengerti kalau dia masih menutup diri terhadapnya. Lama kemudian Gaska membalas pesan Isvara. Gaska : Oke, hati-hati di jalan, Ra. Peluk cium dari
Meski sering mendapat sikap dingin dan sindiran, tapi Isvara tetap datang ke rumah mertuanya setiap weekend walau hanya sebentar. Dia berusaha ikhlas menerima kondisi tersebut karena tidak ada kebahagiaan yang sempurna. Yang penting masalah datang bukan dari orang ketiga seperti rumah tangganya
Isvara dan Cindya menjadi begitu dekat layaknya sahabat. Karena keadaannya seperti itu, Meysha juga jadi dekat dengan sang mami. Meysha mulai mengerti dan menerima sikap maminya yang manja dan om Ricky yang begitu memanjakan maminya. Gadis kecil itu juga menyayangi adiknya dari mami Cindya dan
Setelah Arshaq genap berusia dua bulan, Gaska dan Isvara memutuskan kalau sudah saatnya berkunjung ke rumah mami papinya Gaska. Isvara telah menyiapkan mental untuk segala kemungkinan terburuk dan dia akan menerima dengan sabar. Yang penting Gaska mencintainya, Meysha menyayanginya dan sekarang
Isvara menjenguk Cindya setelah membawa Arshaq imunisasi di poli anak. “Ara!” seru Cindya merasa bahagia melihat kehadiran Isvara di kamarnya. Beberapa sahabat Cindya yang juga datang menjenguk menatap aneh Isvara dan Cindya secara bergantian. Cindya memang tidak pernah bercerita kepada mereka
Dua minggu kemudian pesta syukuran kelahiran baby Arshaq diselenggarakan di kediaman Gaska dan Isvara. Seluruh keluarga Bandung datang lagi membuat ramai rumah itu. Beruntung Gaska membeli rumah besar dan luas, nyaris menghabiskan uang tabungannya saat itu padahal JP Corp terancam collaps. Tap
Sampai Isvara dan baby Arshaq sudah diperbolehkan pulang pun mami dan papinya Gaska belum juga datang berkunjung untuk bertemu dengan sang cucu. Isvara berpikir apa salahnya sampai mereka begitu membencinya? Karena sungguh alasan status saja tidak bisa Isvara terima pasalnya sampai detik ini jus
Di luar ruang rawat Isvara atau lebih tepatnya di sebuah ruangan untuk penunggu pasien, Gaska duduk sendirian dengan satu cup kopi di tangan. Dia menatap ke luar dinding kaca yang menampilkan pemandangan kota. Gaska tidak sadar kalu Ricky sudah berdiri di sampingnya dari beberapa menit yang lalu
Isvara dikerubungi oleh keempat orang tuanya, mereka semua bergantian memeluk Isvara ketika sudah dimasukan ke ruang rawat. “Selamat ya sayang ….” Keempat orang tuanya mengatakan hal yang sama. “Kamu hebat!” Papi Adrian menambah. “Makasih ya kalian sudah datang.” Isvara jadi terharu. “Mana D
Tidak ada yang lebih menegangkan selain menanti kelahiran sang putra ke dunia seperti yang sedang dialami Gaska saat ini. Dia terus saja bolak-balok di depan pintu ruang bersalin diliputi perasaan cemas. Isvara harus melakukan operasi caesar karena leher bayinya terlilit ari-ari padahal sebelumn