Aruna mengerjap, dia mengangguk kaku sebagai jawaban. Jemari Adrian yang membelai pipi Aruna kini beralih ke dagu wanita itu, mengangkatnya sedikit dan perlahan kepalanya mendekati wajah Aruna. Netra Aruna bergerak liar menatap wajah Adrian lalu matanya terpejam saat merasakan bibir bagian bawahny
Aruna mengecup kening Isvara yang tengah terlelap. Satu jam setelah makan siang dan minum obat, Isvara mengeluh kalau dirinya mengantuk dan tidak lama gadis kecil itu terlelap dalam dekapan Aruna dia atas ranjangnya. Aruna menarik selimut hingga menutupi pinggang Isvara lalu mengatur AC agar Isvar
“Hallo,” sapa Aruna ramah. Dia menyalami Miss Diora dan empat orang mama temannya Isvara yang ikut menjenguk. “Aranya baru aja tidur siang setelah makan dan minum obat …,” kata Aruna membuka percakapan. “Oh … enggak apa-apa, tolong sampaikan salam saya dan teman-temannya Ara … saya baru tahu dari
“Nanti aku bilang sama ketua POM-nya untuk masukin nomor hape kamu ke grup kelas biar aku bisa leave groupdan nanti ke depannya … kamu yang WA Miss Diora kalau ada apa-apa tentang Ara.” Adrian memberi tahu niatnya. “Jangan coba-coba,” kata Aruna mengancam. “Kenapa? Kamu ‘kan maminya Ara.” “Iyaaa
“Kamu boleh protes kok, kalau ada sikap aku yang bikin kamu enggak nyaman.” “Aku suka protes … tapi Mas enggak mau denger,” celetuk Aruna dengan mulut penuh makanan. Sekarang gantian Adrian yang tergelak. Adrian ingat kapan Aruna protes, kebanyakan ketika ia sedang menyentuhnya. “Bibir kamu prot
“Pak … kemarin ‘kan aku disuruh pak Adrian ke rumah sakit … anaknya pak Adrian dirawat di sana, terus di sana ada perempuan cantiiiiiiik banget lagi meluk anaknya pak Adrian … keliatan banget kalau mereka itu deket, aku pikir ‘kan itu istrinya ya tapi anehnya aku disuruh bawa pakaian perempuan itu k
Adrian juga membuka kancing lengan kemejanya lalu ia gulung hingga bawah sikut. Langkah pria itu kembali berhenti di depan pintu kamar Isvara yang setengah terbuka. Dia mengintip ke dalam. “Jadi Putri sama Pangerannya hidup bahagia selamanya?” Terdengar suara Isvara yang cempreng bertanya pada A
Mobil Aruna harus menginap di rumah Adrian karena pria itu memaksa mengantar Aruna pulang ke rumahnya. Salah satu alasan Aruna membiarkan Adrian mengantarnya pulang adalah karena besok hari Sabtu, Adrian bisa bangun siang dan tidak perlu pergi ke kantor. “Kata bi Atun, tadi mama sama papa datang?”