Tanpa sadar Aruna mengembuskan napas panjang saat dirinya beranjak dari kursi setelah sebelumnya ia melepaskan secara perlahan genggaman Isvara di jemarinya. “Kamu mikirin omongan mama sama papa tadi ya?” tebak Adrian sambil menuntun Aruna ke meja makan, Adrian jadi bisa menggenggam tangan Aruna la
“Jadi, kamu udah baikan sama Adrian?” Irma menyikut lengan Aruna seraya mengendikan dagu ke arah area sofa set di mana suaminya, Adrian dan Ryan-suami dari Icha tengah mengobrol. “Bukan baikan lagi, dia udah nyium aku, grepe-grepe badan aku.” Aruna menjawab di dalam hati. Tapi pada kenyataannya Ar
Mereka itu memang pengaruh buruk bagi Aruna tapi yang paling bisa mengerti dan menyayangi Aruna. *** Nanny Ida datang bersama Pak Malik sesaat setelah dua sahabat Aruna beserta para suami pulang. Nanny Ida ditugaskan membawa pakaian Isvara untuk pulang dan membereskan pakaian Adrian yang akan dib
“Nanti aku mau kasih pengertian sama Ara, biar dia enggak mengharapkan aku bisa ada di sampingnya terus, nanti Mas kasih pengertian juga sama dia ya?” Adrian melirik Aruna sekilas sebelum akhirnya kembali fokus mengemudi. “Kenapa kamu enggak jadi istri aku aja? Gampangnya ‘kan gitu, aku enggak usa
Aruna mengerjap, dia mengangguk kaku sebagai jawaban. Jemari Adrian yang membelai pipi Aruna kini beralih ke dagu wanita itu, mengangkatnya sedikit dan perlahan kepalanya mendekati wajah Aruna. Netra Aruna bergerak liar menatap wajah Adrian lalu matanya terpejam saat merasakan bibir bagian bawahny
Aruna mengecup kening Isvara yang tengah terlelap. Satu jam setelah makan siang dan minum obat, Isvara mengeluh kalau dirinya mengantuk dan tidak lama gadis kecil itu terlelap dalam dekapan Aruna dia atas ranjangnya. Aruna menarik selimut hingga menutupi pinggang Isvara lalu mengatur AC agar Isvar
“Hallo,” sapa Aruna ramah. Dia menyalami Miss Diora dan empat orang mama temannya Isvara yang ikut menjenguk. “Aranya baru aja tidur siang setelah makan dan minum obat …,” kata Aruna membuka percakapan. “Oh … enggak apa-apa, tolong sampaikan salam saya dan teman-temannya Ara … saya baru tahu dari
“Nanti aku bilang sama ketua POM-nya untuk masukin nomor hape kamu ke grup kelas biar aku bisa leave groupdan nanti ke depannya … kamu yang WA Miss Diora kalau ada apa-apa tentang Ara.” Adrian memberi tahu niatnya. “Jangan coba-coba,” kata Aruna mengancam. “Kenapa? Kamu ‘kan maminya Ara.” “Iyaaa