Share

Bab 0002

Author: Erna Azura
last update Last Updated: 2023-08-29 22:09:53

“Saya minta maaf untuk kerusakannya mobilnya, pak Malik sedang menjawab panggilan telepon jadi fokusnya teralihkan.”

“Oh ….” Hanya itu yang bisa Aruna ucapkan lantas menoleh pada ekor mobilnya untuk menghindari tatapan pria yang kalau tidak salah dengar bernama Adrian.

Tatapannya begitu dalam memaku Aruna membuatnya risih.

“Nanti akan saya ganti,” kata pria itu membuat Aruna mengembalikan tatap padanya.

“Beneran?” kejar Aruna, karena walau satu titik kerusakan hanya tiga ratus lima puluh ribu rupiah—karena mobilnya masih diasuransikan—tapi ‘kan lumayan buat nongkrong di cafe bersama Irma dan Icha, sahabatnya.

“Iya … saya akan ganti.” Adrian merogoh dompetnya dari saku celana lalu memberikan kartu nama kepada Aruna.

Aruna tertegun menatap kartu nama di tangannya.

Pria itu adalah salah satu pimpinan di perusahaan besar tempat di mana mas Bian bekerja.

Lebih tepatnya Adrian Pramudya adalah atasan mas Bian.

Aruna jadi ingat, ia pernah mendengar beberapa kali mas Bian mengeluh tentang atasannya yang bernama Adrian karena terlalu keras menekannya.

Ia tidak menyangka sekarang sedang berhadapan dengan pria itu.

“Hubungi saya kalau biaya perbaikannya sudah keluar.”

“Enggak usah Mas … eh, Pak … ini ambil lagi kartu namanya … enggak apa-apa enggak usah ganti biaya perbaikan, aku juga belum tentu secepatnya masukin mobil ini ke bengkel karena masih butuh kendaraan untuk kerja … selama masih bisa jalan, aku pake aja dulu.”

Aruna menyerahkan kembali kartu nama itu.

“Oh, gitu ya ….” Adrian bergumam, ia mengalihkan tatapannya dari Aruna ke bagian belakang mobil Honda Civic berwarna putih.

“Iya, enggak apa-apa.” Aruna menggerakan kartu nama itu lagi.

Ia tidak ingin berurusan dengan orang yang kata suaminya sangat menyebalkan.

Apalagi sebagai atasan, dia sama sekali tidak datang sewaktu pemakaman mas Bian.

Hanya mengutus bagian HRD dan memberikan santunan entah berapa karena sang ibu mertua yang menguasai.

“Kalau gitu, ikut saya ke rumah ... saya ada mobil yang enggak dipake … mbak ….” Adrian menjeda karena bingung harus memanggil apa, mereka belum berkenalan.

“Aruna, panggil aja Aruna.”

Aruna menurunkan tangannya yang memegang kartu nama Adrian, ia pegal.

“Mbak Aruna bisa pake mobil saya selama mobil ini diperbaiki ….”

Adrian beralih pada pak Malik.

“Pak, bawa mobilnya mbak Aruna ke rumah … besok pak Malik antarkan ke bengkel ….”

“Baik, Pak.” Pak Malik menyanggupi.

“Eh … enggak usah, maksud saya bukan itu ….”

“Mobil Mbak Aruna diasuransikan enggak? Mbak punya bengkel yang ditunjuk sama asuransi atau mau diperbaiki di bengkel langganan saya?”

“Enggak … enggak Mas … eh, Pak.”

Duh, Aruna keceplosan terus memanggil Adrian dengan sebutan Mas karena tidak tega memanggil pria itu dengan sebutan Pak.

Menurut Aruna, Adrian terlalu muda dipanggil Pak tapi dia atasan mendiang suaminya.

“Enggak apa-apa, panggil Mas aja … ayo Mbak ikut saya, saya harus segera pulang … ada yang sedang menunggu saya di rumah.”

Adrian melengos begitu saja kembali ke mobilnya, membuka pintu di bagian kemudi.

“Eh … tung—“

“Kunci mobilnya, Bu.” Pak Malik menengadahkan tangan.

Aruna melirik mobilnya sekali lagi, kerusakannya memang parah.

Bagian belakangnya penyok dengan transfer cat dari mobil Mercy Adrian.

Kalau diperbaiki pasti memakan waktu lama sedangkan rumah Aruna di Buah batu dan tempat kerjanya di Dago.

BBM naik, kalau naik ojeg online bisa tekor.

Aruna membalikan badan, memasukan setengah tubuhnya ke dalam mobil sambil membungkuk untuk mengambil tas dan kunci mobil.

“Ini kunci mobilnya, Pak.”

Aruna memutuskan menerima tawaran perbaikan mobil sekaligus pinjaman mobil dari Adrian.

Pak Malik menerima kunci mobil Aruna dan mereka berjalan ke arah berlawanan.

Aruna mendekati mobil Adrian, ia membuka pintu kabin belakang lalu masuk.

Adrian melirik pada kaca spion tengah. “Dia anggap gue supir, apa ya?” Pria itu mengeluh di dalam hati.

“Sebenarnya aku enggak bermaksud buat minjem mobilnya Mas Adrian ….” Suara Aruna mengecil diakhir kalimat.

Aruna bisa mendengar Adrian terkekeh.

“Enggak apa-apa, kebetulan ada mobil mendiang istri saya yang enggak pernah digunakan … jadi Mbak Aruna bis—“

“Jangan panggil Mbak donk Mas, kesannya aku tuh Mbak jamu.”

Sekarang Adrian tertawa, padahal Aruna sedang kesal karena pria itu tidak berhenti memanggilnya Mbak.

Kalau mau dibandingkan, sepertinya umur Adrian lebih tua dari Aruna meski tidak terlalu jauh.

“Panggil Aruna aja,” pintanya memaksa.

“Oke … Aruna.”

Mendengar Adrian memanggil namanya, entah kenapa membuat Aruna merinding.

Aruna melirik ke kursi kosong di sampingnya dengan waspada.

“Jangan-jangan arwah mendiang istrinya ada di sini … eh, tapi kalau aku pakai mobil istrinya, apa enggak marah dia, terus gentayangan nakut-nakutin aku! gitu?” Aruna sibuk bicara sendiri di dalam hati.

Ia jadi ragu menerima tawaran Adrian.

“Terus gimana, donk? Masa aku turun di sini.” Aruna mengesah, tanpa sadar mengembuskan napas gusar membuat Adrian melirik kaca spion tengah.

“Tadi abis pulang kerja?” Adrian bertanya, mungkin takut penumpang di belakangnya bosan.

“Iya ….” Aruna menjawab cepat.

“Di mana?” Adrian bertanya lagi.

“Di Dago atas.” Aruna menjawab cepat.

Tapi maksud pertanyaan Adrian adalah nama perusahaannya bukan lokasi tempat Aruna bekerja.

Meski begitu, Adrian manggut-manggut saja.

“Oh ya, itu mobil mau diperbaiki di bengkel langganan saya aja apa gimana?”

“Masih ada asuransinya, jadi kayanya nanti aku masukin ke bengkel yang ditunjuk asuransinya aja.”

“Kalau Pak Malik yang antar bisa?”

Aruna kemudian berpikir, waktu itu mobil mas Bian pernah ditabrak juga tapi supirnya yang antar ke bengkel.

“Kayanya bisa, nanti aku hubungi orang bengkelnya dulu.”

“Oke ….”

Dan setelah jawaban Adrian itu, tidak ada lagi yang bersuara sampai mobil Adrian berhenti di depan sebuah rumah yang cukup besar dengan arsitektur minimalis di kawasan Setiabudhi.

“Ini mah kompleks orang kaya.” Aruna bicara lagi di dalam hatinya.

Pagarnya tiba-tiba terbuka sendiri padahal Aruna tidak melihat seseorang membukanya dari dalam sana.

Adrian memarkirkan asal mobilnya di depan teras rumah.

“Papiiiiiii.” Suara anak kecil menyambutnya.

Aruna sudah turun, memutari setengah bagian mobil dan berdiri di belakang Adrian yang sedikit membungkuk untuk menyambut sang putri ke dalam gendongan.

Gadis kecil yang begitu senang bertemu papinya itu mengecup pipi Adrian dengan sering.

Setelah puas, gadis itu mengalihkan pandangannya pada Aruna.

Sesaat sang gadis kecil seperti terkejut kemudian bergumam.

“Mami?”

Gadis kecil itu kemudian meronta meminta Adrian menurunkannya.

Adrian sempat menoleh ke belakang, sama terkejutnya dengan Aruna sekarang karena gadis kecil memanggil Aruna dengan sebutan mami dan berlari berhamburan memburu Aruna.

“Mamiiii, lama banget perginya … Ara kangen.”

Gadis kecil itu memeluk kaki Aruna, wajahnya mendongak memperlihatkan puppy eyes dan Aruna tidak tahan untuk tidak menggendongnya.
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Kok aku pernah baca ini cerita tapi dimana ya !??apa KK ada tulis di apk lain kah ??
goodnovel comment avatar
carsun18106
waaa bandung euy....jd kangen bandung ^_^
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Ketika Janda Ketemu Duda   Bab 0003

    “Non Ara belum makan malam, Pak.” Seorang wanita paruh baya menggunakan seragam Nanny memberitau. “Ara mau makannya disuapin Mami.” Isvara memeluk leher Aruna, seakan tidak ingin lepas dari gendongannya. “Ara, jangan gitu donk … tantenya nanti cap—“ “Tante … tante … bukan tante … ini mami, Piii

    Last Updated : 2023-08-29
  • Ketika Janda Ketemu Duda   Bab 0004

    Aruna memajukan bibir bawah, meniup udara hingga menerbangkan poninya. Papinya Isvara tadi memaksa agar Aruna membawa mobil BMW putih yang sedang dikendarainya saat ini kalau tidak mau Pak Yayat yang mengantar jemputnya setiap hari dari rumah ke kantor. Jadi, mana bisa Aruna menolak. Dari pada Pa

    Last Updated : 2023-10-09
  • Ketika Janda Ketemu Duda   Bab 0005

    “Weiiiis … mobil baru euy,” celetuk Irma ketika langkah Aruna baru tiba di samping mejanya. Aruna membuang napas panjang kemudian mendelik manja. Kebetulan meja mereka berada di area outdoor dekat dengan parkiran jadi Irma dan Icha bisa melihat Aruna ketika turun dari dalam mobil. “Sugar Daddy ma

    Last Updated : 2023-10-09
  • Ketika Janda Ketemu Duda   Bab 0006

    “Lho … Mas Danu, ngapain di sini?” Aruna terkejut tatkala mendapati Danu yang merupakan sahabat mendiang suaminya itu sedang duduk di pos satpam bersama Pak Yayat. “Nungguin kamu.” Danu menjawab terang-terangan. “Ada perlu apa, Mas?” Aruna mendekat sekalian meminta kunci mobil kepada pak Yayat.

    Last Updated : 2023-10-09
  • Ketika Janda Ketemu Duda   Bab 0007

    “Papiiiiii ….” Isvara menjerit seraya berlari berhamburan menghampiri papinya yang baru saja keluar dari ruang kerja di rumah mereka yang besar. Di hari Sabtu yang cerah ini Adrian malah memulai paginya dengan bekerja. “Kenapa sayang?” Adrian menghentikan langkah, sedikit membungkuk dengan kedua

    Last Updated : 2023-10-10
  • Ketika Janda Ketemu Duda   Bab 0008

    Selama tiga tahun masa pernikahannya dengan Bian—Aruna melakukan berbagai cara untuk mengambil hati mama Tina dan kak Rina. Tapi mereka selalu menganggap Aruna musuh dalam selimut. Mama Tina beranggapan kalau Aruna merebut perhatian Bian darinya sehingga beliau tidak menyukai Aruna. Tapi ketika R

    Last Updated : 2023-10-10
  • Ketika Janda Ketemu Duda   Bab 0009

    “Omaaaaa.” Isvara berlarian dari dalam rumah ketika mengetahui mobil oma opa baru saja memasuki gerbang depan. “Cucu Oma ….” Oma Yeni merentangkan tangan sesaat setelah turun dari mobil. Oma Yeni sudah tidak bisa menggendong Isvara lagi jadi hanya membungkuk memeluk cucu kesayangannya. “Opaaa ….

    Last Updated : 2023-10-11
  • Ketika Janda Ketemu Duda   Bab 0010

    “Sampai kecelakaan itu terjadi, Adrian dipanggil ke kantor polisi karena polisi menemukan surat perjalanan dinas yang ditanda tangani Adrian di mobil Bian … padahal Bian memalsukan surat perjalanan dinas itu, Bian mengganti tanggal kepergian dan kepulangannya di surat perjalanan dinas itu menjadi ha

    Last Updated : 2023-10-11

Latest chapter

  • Ketika Janda Ketemu Duda   Bab 0422

    Meski sering mendapat sikap dingin dan sindiran, tapi Isvara tetap datang ke rumah mertuanya setiap weekend walau hanya sebentar. Dia berusaha ikhlas menerima kondisi tersebut karena tidak ada kebahagiaan yang sempurna. Yang penting masalah datang bukan dari orang ketiga seperti rumah tangganya

  • Ketika Janda Ketemu Duda   Bab 0421

    Isvara dan Cindya menjadi begitu dekat layaknya sahabat. Karena keadaannya seperti itu, Meysha juga jadi dekat dengan sang mami. Meysha mulai mengerti dan menerima sikap maminya yang manja dan om Ricky yang begitu memanjakan maminya. Gadis kecil itu juga menyayangi adiknya dari mami Cindya dan

  • Ketika Janda Ketemu Duda   Bab 0420

    Setelah Arshaq genap berusia dua bulan, Gaska dan Isvara memutuskan kalau sudah saatnya berkunjung ke rumah mami papinya Gaska. Isvara telah menyiapkan mental untuk segala kemungkinan terburuk dan dia akan menerima dengan sabar. Yang penting Gaska mencintainya, Meysha menyayanginya dan sekarang

  • Ketika Janda Ketemu Duda   Bab 0419

    Isvara menjenguk Cindya setelah membawa Arshaq imunisasi di poli anak. “Ara!” seru Cindya merasa bahagia melihat kehadiran Isvara di kamarnya. Beberapa sahabat Cindya yang juga datang menjenguk menatap aneh Isvara dan Cindya secara bergantian. Cindya memang tidak pernah bercerita kepada mereka

  • Ketika Janda Ketemu Duda   Bab 0418

    Dua minggu kemudian pesta syukuran kelahiran baby Arshaq diselenggarakan di kediaman Gaska dan Isvara. Seluruh keluarga Bandung datang lagi membuat ramai rumah itu. Beruntung Gaska membeli rumah besar dan luas, nyaris menghabiskan uang tabungannya saat itu padahal JP Corp terancam collaps. Tap

  • Ketika Janda Ketemu Duda   Bab 0417

    Sampai Isvara dan baby Arshaq sudah diperbolehkan pulang pun mami dan papinya Gaska belum juga datang berkunjung untuk bertemu dengan sang cucu. Isvara berpikir apa salahnya sampai mereka begitu membencinya? Karena sungguh alasan status saja tidak bisa Isvara terima pasalnya sampai detik ini jus

  • Ketika Janda Ketemu Duda   Bab 0416

    Di luar ruang rawat Isvara atau lebih tepatnya di sebuah ruangan untuk penunggu pasien, Gaska duduk sendirian dengan satu cup kopi di tangan. Dia menatap ke luar dinding kaca yang menampilkan pemandangan kota. Gaska tidak sadar kalu Ricky sudah berdiri di sampingnya dari beberapa menit yang lalu

  • Ketika Janda Ketemu Duda   Bab 0415

    Isvara dikerubungi oleh keempat orang tuanya, mereka semua bergantian memeluk Isvara ketika sudah dimasukan ke ruang rawat. “Selamat ya sayang ….” Keempat orang tuanya mengatakan hal yang sama. “Kamu hebat!” Papi Adrian menambah. “Makasih ya kalian sudah datang.” Isvara jadi terharu. “Mana D

  • Ketika Janda Ketemu Duda   Bab 0414

    Tidak ada yang lebih menegangkan selain menanti kelahiran sang putra ke dunia seperti yang sedang dialami Gaska saat ini. Dia terus saja bolak-balok di depan pintu ruang bersalin diliputi perasaan cemas. Isvara harus melakukan operasi caesar karena leher bayinya terlilit ari-ari padahal sebelumn

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status